10

22.8K 1.4K 65
                                    

Eheeee, belum end kok. Yang tadi itu bercanda

.

Jeno membawa renjun ke kamar mereka, sudah seminggu mereka berpisah kamar, dan itu sangat membuat jeno dan juga jeju atau jeno junior merasa sangat tersiksa.

"Jeno." Renjun melingkarkan lengannya pada leher jeno. Dan jangan lupakan tatapan sayunya membuat hormon jeno semain naik.

"Kenapa hmmm." jeno.

"Boleh aku yg memulainya." Ucap renjun.

"Tentu."

Renjun menarik jeno dan mendorongnya hingga telentang dikasur king size miliknya. Renjun perlahan membuka satu persatu piyama jeno. Menelusuri setiap lekuk tubuh dengan otot ototnya yg terpahat sempurna.

"Jeno, kau tau, sebenarnya aku sangat merindukanmu" Bisik renjun lalu menjilat bhkan mengigit kecil telinga jeno.

Renjun mendekat kearah jeno dan mencium bibir jeno. Mereka saling melumat dan bertukar saliva. dan hal panas yg sudah lama mereka rindukan pun terjadi, kalian jangan kepo wkwk

"Renjun terima kasih. Tolong percaya, aku hanya mencintaimu." Ucap jeno setelah membaringkan tubuhnya disamping renjun

"Aku percaya jeno" ucap renjun.

" Aku mencintaimu sangat." ucap jeno kemudian mencium kening renjun penuh cinta.

"Aku jg mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku lagi jeno, kami membutuhkanmu." Ucap renjun dengan tangannya mengelus pelan perut buncitnya.

Jeno pun mengecupi perut renjun beberapa kali, dan itu membuat renjun merasa geli.

"tidak akan. Kita akan selalu bersama sama sampai tua renjun. Dan maafkan ayah baby, ayah sangat menyayangi kalian" Jawab jeno dengan senyuman andalannya, dan kembali mengecupi perut renjun gemas.

"Terima kasih karena sudah memilih kami jeno." Batin renjun, dia merasa sangat senang sekali karena keluarga kecilnya kembali utuh.

"Tidurlah, kau pasti lelah. Atau mungkin kau ingin bermain satu ronde lagi?" Tanya jeno dengan seringai menggodanya.

"Yak mesum!!" teriak renjun.

jeno pun memeluk erat tubuh renjun, begitu juga renjun yg menyamankan kepalanya di dada bidang milik jeno dengan lengan jeno yg menjadi bantalannya.

.

.

Saat ini jeno sedang fokus dengan berkas berkasnya, hingga ia tidak sadar jika seseorang masuk kedalam ruangannya.

"Sayang, bagaimana kabarmu. Mengapa sudah seminggu lebih tidak menemuiku." ucapnya manja.

"Untuk apa lagi kau menemuiku jalang. Keluar!!" bentak jeno setelah mengetahui siapa orang yg sudah lancang masuk kedalam ruangannya.

"Yak, apa maksudmu sayang. Mengapa kau berkata kasar padaku." tanya siyeon bingung.

"Cihh. Jangan kau kira aku tidak tau kelakuanmu. Dan aku sungguh bodoh karena termakan mulut busukmu itu!" Sinis jeno.

"Jeno, mengapa kau berubah?"

"ku katakan sekali lagi, pergi kau dari ruanganku. Dan jangan pernah menggangguku dan juga keluarga ku lagi." ucap jeno.

"Jadi ini karena renjun. Karenanya kau berubah kasar padaku jeno." kesal siyeon.

"Keluarlah sebelum aku bertindak kasar padamu park siyeon!!" bentak jeno.

Namun bukannya keluar, siyeon justru memeluk jeno. Dan tepat saat kejadian itu, renjun tiba tiba datang ke ruangan jeno. Renjun yg awalnya ingin memberikan jeno makan siang itu pun seketika terdiam.

"Maaf mengganggu kalian." ucap renjun dan berlari pergi.

Jeno yg melihat renjun berlari pun langsing mendorong siyeon dan berusaha mengejar suaminya agar tak terjadi kesalah pahaman lagi.

"Awas kau huang renjun." gumam siyeon kesal.

"Renjun."

Karena langkah jeno yg lebih lebar itu pun, ia mampu menjangkau pergelangan tangan renjun.

"Lepaskan aku jeno." ketus renjun.

"Renjun, tolong dengarkan penjelasanku. Kau salah paham renjun." Ucap jeno.

"Salah paham yg seperti apa jeno, jelas jelas kalian sedang berpelukan." ucap renjun.

"Sayang tolong percaya padaku. Siyeon tiba tiba datang ke ruanganku. Aku sudah mengusirnya, namun ia justru memelukku. tolong percaya padaku. Aku tidak mungkin menyakitimu lagi renjun." jelas jeno.

"Ayo ikut aku, aku akan menunjukkan cctv ruanganku agar kau percaya." Lanjut jeno dan menggandeng tangan renjun untuk membawanya ke ruangan cctv. Namun renjun menghentikan langkah mereka.

Dengan tiba tiba renjun memeluk jeno erat, tidak perduli jika saat ini mereka masih berada dipinggir jalan depan kantor jeno.

"Aku percaya padamu jeno, maafkan aku." ucap renjun yg berhasil membuat jeno tersenyum lega.

"Terima kasih sayang. Aku sangat mencintaimu, dan aku tidak akan mengulang kesalahanku lagi." jawab jeno.

"Kalau begitu ayo kita kembali ke ruanganmu, aku sudah memasak makanan kesukaanmu." ucap renjun.

"Kau suami terbaik sayang. Ayo, aku sudah sangat lapar." jawab jeno dan menggandeng tangan renjun mesra membuat siapa saja yg melihat mereka pasti akan merasa iri.







I Love You Renjun ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang