18

12.8K 862 13
                                    

"bunda, besok Chen Lee mau jalan jalan pokoknya." Ucap Chen lee kesal.

"Iya,, besok kita jalan jalan, jangan cemberut gitu dong. Jelek tau." Ucap jeno meledek jagoannya.

"Kalau Chen lee jelek berarti ayah lebih jelek. Chen lee Kan anak ayah." Jawab chen lee yg membuat jeno seketika diam. Begitu juga dengan renjun, dia hanya terkekeh melihat suami dan anaknya yg sudah berdebat.

"Besok bunda ajak Chen Lee ke tempat favorite bunda disini mau?" Tanya renjun.

"Mau bunda. Bunda yg terbaik. Sayang bunda banyak banyak." Ucap Chen Lee.

"Chen Lee gk sayang sama ayah?" Tanya jeno.

"Gak, ayah nyebelin." Jawab Chen Lee sinis.

"Yaudah ayah gk mau ngasih Chen Lee uang buat beli mainan." Ancam jeno.

"Chen Lee bisa minta kakek weeeekkk." Jawab Chen Lee dengan menjulurkan lidahnya untuk meledek sang ayah. Dan lagi lagi jeno hanya bisa terdiam.

"Husss Chen Lee gk boleh seperti itu sama ayah, kalau ayah sakit hati gimana. Nanti ayah beneran marah loh sama Chen Lee? Kamu mau?" Tanya renjun.

Dengan cepat Chen Lee pun menggelengkan kepalanya.

"Chen Lee minta maaf ayah, Chen Lee Belcanda. Chen Lee sayang ayah banyak banyak juga." Ucap Chen Lee kemudian memeluk jeno.

"Ayah juga sayang Chen Lee banyak banyak. Sekarang tidur yah. Udah malam." Ucap jeno.

"mauuu ciummm." rengek Chen Lee manja.

Cuppp..

Jeno dan juga renjun mengecup pipi kanan dan juga kiri Chen Lee bersamaan. Hal itu tentu saja membuat Chen Lee tersenyum senang.

.

.

"Sayang bangun, ayo mandi." Ucap renjun membangunkan Chen Lee.

"Nanti bunda, Chen Lee masih ngantuk." Jawab Chen Lee.

"Yasudah kalau begitu Chen Lee disini saja, biar ayah sama bunda saja yg jalan jalan berdua." Ledek jeno.

Dan seketika Chen Lee pun bangun dan menarik renjun ke kamar mandi.

Setelah semuanya sudah siap, jeno pun mengajak renjun dan juga Chen Lee ke sebuah restaurant terlebih dulu untuk makan. Jeno tentu saja takut jika Chen Lee akan sakit karena telat makan.

Setelah selesai makan, mereka pun kembali melakukan perjalanan, dan sampailah mereka disebuah tempat yg cukup indah namun sepi dan juga nyaman. Tempat ini adalah tempat favorite renjun ketika dia sedang ingin merasakan kenyamanan.

 Tempat ini adalah tempat favorite renjun ketika dia sedang ingin merasakan kenyamanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahhh ini bagus sekali bunda. Tp disini sangat dingin." Ucap Chen Lee.

"Itu sebabnya bunda memakaikan Chen Lee jaket yg tebal, karena disini sangat dingin." Ucap renjun.

" Bunda suka kesini?" Tanya Chen Lee.

" Iya dulu saat bunda masih sekolah dan tinggal di China." Jawab renjun.

" Kau suka tempat sunyi seperti ini?" Tanya jeno.

"Tempat ini sangat nyaman saat kita ingin merasakan ketenangan jeno. Disini kita bisa menenangkan pikiran." Jawab renjun.

"Apa dulu kau mengalami masa masa yg sangat sulit sayang?" Tanya jeno.

"Tentu saja, tp aku senang karena bisa melewati semuanya. Dan karena masa masa sulit itulah aku bisa menjadi orang yg kuat hehe." Jawab renjun.

"Kau memang pria yg kuat, dan aku bersyukur karena di pertemukan denganmu renjun." Ucap jeno.

"Chen Lee masih disini. Mengapa ayah dan bunda hanya mengobrol berdua huh." Ucap Chen Lee kesal.

"Aigoo, jagoan ayah sangat manis saat sedang marah seperti ini." Ledek jeno.

Dan mereka bertiga pun tertawa bersama dan kembali melanjutkan acara jalan jalan mereka.

"Bunda, lihat itu ada penjual lukisan." ucap chen lee dengan tangannya yg menunjuk kesebuah tempat.

"Itu namanya pameran seni sayang, bukan cuma lukisan, tapi bnyak yg lainnya juga." Jelas jeno.

"Chen lee mau kesana?" tanya renjun.

"Iya bunda, ayo kita kesana. Chen lee ingin membeli lukisan untuk kakek. Dirumah kakek kan banyak sekali lukisan." ucap chen lee.

"Itu karena kakekmu penggemar lukisan. Yaudah ayo sekarang kita kesana." ucap jeno.

"ayo." jawab chen lee antusias.

Saat tiba di tempat pameran, chen lee dengan tidak sabarnya menarik tangan jeno dan juga renjun menuju tempat dimana banyak sekali lukisan yg terpajang.

Saat tiba di tempat pameran, chen lee dengan tidak sabarnya menarik tangan jeno dan juga renjun menuju tempat dimana banyak sekali lukisan yg terpajang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lukisannya bagus bagus yh bunda, chen lee mau bisa melukis juga." ucap chen lee.

"Kalau chen lee ingin belajar melukis nanti kalau kita sudah kembali ke korea bunda masukan les melukis mau?" tanya renjun.

"Mau bunda." jawab chen lee.

"Yasudah sekarang chen lee mau beli lukisan yg mana untuk kakek. Hari sudah sore dan kita harus kembali ke hotel." ucap jeno.

Chen lee punn mengangguk dan memilih lukisan yg akan diberikan pada sang kakek.

"Chen lee mau yg itu." ucap chen lee dan menunjuk sebuah lukisan yg sangat cantik.

" ucap chen lee dan menunjuk sebuah lukisan yg sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita ingin membeli yg itu pak." ucap jeno.

"Setelah selesai proses pembelian, jeno, renjun dan juga chen lee pun kembali ke hotel karena hari yg sudah semakin petang.

I Love You Renjun ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang