Extra Chapter 2 (Revisi)

3K 280 41
                                    

03 November 1998

"Selamat Mr. Black dan Mrs. Black anak kalian laki - laki. Bayi yang tampan."

Seorang healer yang membantu persalinan Jeslyn menyerahkan bayi yang dibalut selimut berwarna biru pada sang ayah.

"Oh my..."Sirius tak dapat menyembunyikan rasa harunya. Ia menggendong putranya dengan hati - hati. "He's really like you."kata Jeslyn dengan lirih.

Kelopak mata bayi kecil itu terbuka menampilkan manik hazel yang serupa dengan milik sang ibu.

Jeslyn tertawa lemah. Hatinya merasa tersentuh melihat Sirius menangis sambil menggendong anak mereka.

Hadiah ulang tahun paling hebat bagi Sirius adalah kelahiran buah hatinya. Hadiah yang sangat berharga dan tak ternilai harganya.

"Aku sudah menyiapkan nama."kata Sirius. Ia menatap wajah lelah istrinya. "Ares. Ares Sirius Black."Sirius mengecup kening putranya.

Senyuman lebar terulas diwajah Jesly. Jujur, ia belum menemukan nama yang cocok untuk anaknya. "Nama yang bagus."kata Jeslyn. Sirius mengecup kening Jeslyn. "Thankyou for give me a little angel, my angel. Best present ever."

"You're gonna be a great Dad. Happy Birthday, Sirius."

Jeslyn tersenyum lemah. Tubuhnya sangat lelah setelah melahirkan putranya. Dia menyandarkan kepalanya pada bahu Sirius.

Ada rasa tak tega ketika melihat Jeslyn berjuang melahirkan putrnya dengan rasa sakit yang teramat sangat. Sehingga Sirius menawarkan tangannya untuk digenggam Jeslyn saat berjuang.

Sirius merasakan tangannya hampir remuk saat Jelsyn meremasnya. Namun, rasa sakit ditangan Sirius hilang begitu saja setelah Healer yang membantu persalinan mereka memberitahukan bahwa putranya lahir dengan selamat dan sehat.

Harry datang bersama Keluarga Weasley sore harinya. Bayi Ares tertidur diboks bayinya setelah disusui.

"Selamat Sirius dan Jessie. Ah, Happy Birthday Sirius."Harry memberikan ucapan selamat kepada ayah baptisnya. Ia memberikan sebuah kado pada Sirius. "Thanks Harry."Sirius menerima kado dari Harry dengan senang hati. Harry memberikan dua kado. Satu untuk Ares dan satu lagi untuk Sirius.

"Oh tidak perlu repot - repot, Harry. Terima kasih banyak."kata Jeslyn. Sirius meletakkan kado diatas nakas.

"I'm so happy for you."seru Ginny. Ia memeluk Jeslyn. "Lucu sekali, siapa namanya?"Ginny menatap gemas pada bayi yang sedang tertidur. Ketiga anak anak Weasley mengelilingi boks bayi Ares.

"Ares Sirius Black."jawab Sirius.

"Nama yang bagus."puji Harry. Sirius nyengir. "Kau sudah menentukan siapa yang menjadi orangtua baptisnya?"tanya Harry.

Sirius berpikir. Jika saja Remus dan Tonks masih ada, ia akan menunjuk Remus dan Tonks sebagai orangtua baptis putranya.

"Arthur, kau tidak keberatan?"

Arthur tersenyum hangat. "Suatu kehormatan bagiku, Sirius."

*****

Seven years later.

(Warning 21+, ada sedikit adegan dewasanya.)

"Daddy bangun! Daddy bangun! Daddy Daddy Daddy!"

Tidur Sirius terusik karena putrnya yang berusia lima tahun melompat lompat diatas ranjangnya sambil teriak teriak. Sirius bergumam tak jelas. Tangannya mengambil bantal yang biasa dipakai Jeslyn tidur lalu menutupi telinganya dengan bantal.

Sirius Black's Love Story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang