Ten

2.5K 290 57
                                    

Lemesin dulu sebelum war :)

Happy reading

*****

Sirius tak henti - hentinya memikirkan keberadaan anak baptisnya. Ia hanya bisa berharap semoga Harry, Hermione dan Ron baik - baik saja dimanapun mereka berada.

Pintu kamarnya terbuka. Jeslyn masuk ke kamarnya. Gadis itu menempati sisi kanan Sirius.

"Kau memikirkan Harry?"Jeslyn menyandarkan kepalanya pada dada Sirius. Tangan Sirius memainkan rambut Jeslyn. "He's gonna be okay. Lagipula ada Hermione. Aku memikirkan Hermione juga, dia sudah ku anggap seperti adik perempuanku."

"Yeah, semoga mereka baik - baik saja."kata Sirius.

"Okay, sekarang tenangkan pikiranmu."Jeslyn mendongak menatap manik kelabu milik Sirius. "Kalau sedang begini, apa yang ads dipikiranmu?"

Sirius menyeringai. "Kenapa kau bertanya seperti itu?"

Jeslyn nyengir. "Iseng saja. Seandainya aku bisa melakukan legilimens."

"Dan membaca pikiranku dengan mudah? Oh tidak semudah itu sayangku, aku punya perisai occlumency yang cukup kuat dipikiranku."

Jeslyn bangun lalu mencubit pinggang Sirius. "Aduhh!"Sirius meringis. Ia mengusap pinggang kanannya yang dicubit Jeslyn dengan penuh cinta membuat Sirius menggeliat seperti cacing kepanasan.

"Lagi datang bulan ya? Jangan galak - galak dong. Nanti aku cium lho."

Jeslyn mencebik, ia mengerucutkan bibirnya. Seketika Sirius menyambar bibir Jeslyn dan melumatnya dengan penuh cinta.

"I always thinking about you."ucap Sirius dengan napas memburu. "Aku memikirkan kehidupanku setelah perang ini berakhir."

Jeslyn terdiam. Ia menatap Sirius yang ada diatasnya. Tubuhnya berada dibawah kungkungan Sirius. "Aku dan Harry akan menjadi keluarga. Aku juga menginginkanmu."

"You mean we... We married?"

Sirius mengangguk. Ia menyingkir dari tubuh Jeslyn. "Kalau kau tak mau tak apa - apa. Siapa juga yang mau menikah dengan seorang narapidana?"

"Hey."Jeslyn merubah posisinya menjadi duduk. "Aku tidak bilang begitu."Jeslyn meraih tangan Sirius.

"Jadi kau mau menikah denganku?"tanya Sirius.

Jeslyn mengangguk.

"Why?!"tanya Sirius dengan keras membuat Jeslyn terlonjak kaget.

"Are you mad?! Tentu saja aku mau menikah denganmu. Aku mencintaimu!"seru Jeslyn.

"Tapi.. Tapi kau pantas mendapatkan pria yang jauh lebih baik dariku. Pria yang lebih muda dariku, lebih tampan, lebih kaya, dan yang pasti bukan seorang buronan sepertiku."

Jeslyn menghela napas. "You're not my Sirius."

"What?"

"Kemana kepercayaan dirimu huh? Kemana jiwa Gryffindormu saat kau menyatakan perasaanmu padaku?!"Jeslyn menatap Sirius dengan tajam. "I'm your girl, your soulmate, your whole life. Your everything"

Sirius terdiam. Ia menatap Jeslyn dengan sendu. "I'm sorry."katanya dengan pelan. Ia mengecup punggung tangan Jeslyn.

*****

Sirius Black's Love Story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang