Extra Chapter 3

2.9K 280 40
                                    

Sirius memijat pangkal hidungnya. Ia baru saja menerima surat dari mantan gurunya yang sekarang menjabat sebagai Kepala Sekolah di Hogwarts.

Bukan surat undangan untuk datang ke acara reuni, melainkan surat yang berisi kenakalan Ares saat di Hogwarts.

Ares Sirius Black kini sudah kelas lima, ia berada di asrama Gryffindor. Ia suka sekali buat onar disekolah, kadang mengajak Teddy yang juga satu angkatan dengannya. Mereka sangat dekat sekali walaupun berbeda asrama. Teddy berada di Hufflepuff.

Walaupun terkenal badboy, Ares adalah murid yang cerdas. Ia selalu mendapat peringkat pertama di angkatannya.

"Daddy, coklatnya."

Sirius menoleh dan menatap lembut putri kecilnya yang sedang membawa mug dengan hati hati. Putri kecilnya yang masih berusia delapan tahun itu sangat manis.

"Thankyou, princess."Sirius mengecup kedua pipi Jessica, mengambil alih mug yang ada ditangan putrinya itu. Ia membiarkan Jessica duduk dipangkuannya.

"Ares meledakkan petasan dikoridor."Sirius memberitahu saat Jeslyn ikut bergabung dengannya diruang tengah setelah sibuk didapur.

Jeslyn hanya mangut mangut. "Tak heran, lihat siapa ayahnya. Prankster Hogwarts."ia memakan cupcakesnya dengan tenang.

"Dan membully anak gadis Theodore Nott yang masih kelas satu."lanjut Sirius.

Jeslyn melotot. "Apa?!"ia tak jadi mengambil cupcakes lagi. "Kita harus kesana."

"Berani - beraninya anak itu membully little Pandora yang manis. Ayo, Sirius! Kita antarkan Jessica ke rumah Andy dulu."Jeslyn ngedumel sepanjang ia berjalan cepat menuju kamarnya.

"Mummy kenapa marah marah? Ares nakal lagi ya?"tanya Jessica dengan polos.

Sirius tersenyum tidak enak pada putrinya. "Daddy dan Mummy akan pergi ke Hogwarts sebentar. Kamu dirumah Andy dulu ya, sayang. Besok pagi pagi Daddy dan Mummy akan menjemputmu."

Jessica mengangguk patuh. Sirius tersenyum dan mengecup kening Jessica. Putri kecilnya anak yang penurut, gadis kecil yang cerdas dan tidak suka aneh - aneh seperti Rose Weasley, anak Ron dengan Pansy yang tomboinya bukan main.

Setelah mengantar Jessica ke rumah sepupu Sirius, Andromeda Tonks mereka langsung pergi ke Hogwarts dengan berapparate ke Hogsmeade.

Sirius sedikit menjaga jarak dengan Jeslyn, istrinya kini sedang dalam mode senggol bacok.

Diruang Kepala Sekolah, Minerva McGonagall sedang mengobrol dengan Theo dan Luna. Gadis kecil yang memakai jubah Ravenclaw dan duduk disamping Luna itu tampak menunduk dan terlihat hampir menangis.

Sirius menatapnya dengan iba. "Selamat malam semuanya."sapa Sirius. "Maaf kami harus mengantar Jessica dulu."sambung Jeslyn.

"Tidak masalah, Mrs. Black. Silahkan duduk"kata Profesor McGonagall dengan tenang.

Sirius melihat Ares yang duduk disofa dihadapan Keluarga Nott, putranya itu menunduk sambil memilin jemarinya. Jeslyn duduk disamping kanan Ares.

"Seperti yang sudah saya jelaskan didalam surat."sang Kepala Sekolah memulai. "Mr. Black muda ini membully Miss Nott."ia menatap tajam mantan muridnya yang dulu sering membuatnya naik darah.

"Menguncinya ditoilet."

Jeslyn menganga mendengar pernyataan Profesor McGonagall. "Me-mengunci??"tanya Jeslyn, tak percaya. "Kenapa kau melakukan itu? Pandora buat salah padamu?"tanya Jeslyn. Ia menatap tajam putra satu satunya.

"Sorry Mum."ucap Ares.

"Tak hanya itu putramu juga sering menghilangkan sepatu dan tas putriku."timpal Theo.

Sirius Black's Love Story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang