Sapu terbang yang mereka naiki melesat dengan cepat diangkasa. Jeslyn memeluk pinggang Sirius dengan erat. Bukan karena takut terbang, tetapi karena mereka sedang berada dimedan pertempuran. Sesuatu dapat terjadi tiba - tiba.
Sebuah cahaya merah melintas cepat didepan wajah Sirius. Ia mengacungkan tongkatnya dengan cepat begitu juga dengan Jeslyn.
"Avada Kedavra!"
"Reducto!"
Mantra mereka bertabrakan. Sirius berhasil menghindar. "Protego Maxima!"Jeslyn menghalau mantra Pembunuh yang hendak menghantam mereka.
"Stupefy!"Jeslyn membidik tepat pada kepala Rabastan itu.
"Nice one Jessie!"teriak Sirius.
Jeslyn masih mengacungkan tongkatnya keberbagai arah. Disamping kanan dan kirinya sudah ada dua Pelahap Maut. Mulciber dan Rookwood. Mereka mencoba menyamai kecepatan sapu Sirius.
"PEGANGAN, LOVE!"teriak Sirius.
Jeslyn memeluk erat pinggang Sirius ketika Sirius menukikkan sapunya kebawah. Jeslyn sudah tidak melihat Mulciber. Namun Rookwood masih mengikuti.
"JANGAN MAIN - MAIN BLACK! SEKARANG LAWAN AKU!"Teriak Rookwood.
Sirius menoleh dengan senyuman khasnya. Rookwood mengacungkan tongkatnya lagi dan tiba - tiba Sirius mengarahkan sapunya keatas. Belum sempat Rookwood bergerak didepannya sudah ada sapu Mad Eye Moody yang mengarah padanya.
Dengan gerakan reflek, Rookwood menikik kebawah dan bertabrakan dengan salah satu Pelahap Maut
Tiba - tiba Remus dan George muncul disamping mereka. Remus terlihat sangat tenang begitu juga dengan George.
Ada satu Pelahap Maut yang kini berada disamping Remus. Ia menembakkan mantra ke arah George namun berhasil ditangkisnya. Disebelah sapu Sirius, terlihat satu Pelahap Maut tanpa topeng. Snape.
Snape mengacungkan tongkatnya ke arah Remus dan George. "Sectumsempra!"Snape melempar kutukan ke arah George.
"Protego Horibilis!"Jeslyn menghalau mantra Snape. Potion Master itu memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Snape melambat ia berpindah dibelakang George. "Sectumsempra!"
Jeslyn tidak menghalau mantranya.
Bukan George yang rubuh namun Pelahap Maut dibelakang mereka terpelanting dari sapunya. Sirius dan Remus terkesiap saat Snape melemparkan mantranya pada Pelahap Maut.
Snape sudah pergi. Remus dan Sirius bingung namun mereka mencoba berkonsentrasi pada sapu mereka.
"Kau baik - baik saja sayang?"teriak Sirius ketika keadaan sudah cukup aman.
"Aku tidak apa apa, bagaimana denganmu?"Jeslyn tidak melihat Remus dan George.
"Aku baik - baik saja."jawab Sirius.
Sapu mereka melesat membelah angkasa. Namun naas sebuah mantra menghantam bagian belakang sapu Nimbus 2001 hingga membuatnya oleng. Mereka terjun bebas dari sapu.
Jeslyn sudah melihat daratan, ia mengarahkan tongkatnya dengan gemetar.
"ARESTO MOMENTUM!"
Bukan Jelsyn, namun Sirius yang merampalnya. Mereka berhenti diketinggian satu meter lalu jatuh lagi. Sirius mengerang kesakitan. Ia berusah bediri lalu membantu Jeslyn.
"Kau baik - baik saja?"tanya Sirius dengan khawatir. Ia memeriksa Jeslyn dari atas sampai bawah.
Jeslyn meringis memegangi bahu kanannya. Sepertinya dislokasi. "Tahan ya."kata Sirius. "Episkey!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirius Black's Love Story ✔️
FanfictionDisclaimer : Harry Potter dkk milik JK Rowling, kecuali Jeslyn Robertson. Hidup Sirius terkesan abu - abu setelah ia melarikan diri dari penjara Azkaban. Dia sekarang seorang buron. Rasa bersalah selalu menghantuinya disepanjang sisa hidupnya. Sam...