Dimohon bersikap bijak karena cerita ini mengandung kata dan adegan kasar yang tidak patut ditiru.
Visualisasi Tokoh
○○○
Tanggal 5 di bulan September dan sedang malam minggu. Ian lagi di teras. Nemenin Papanya yang benerin motor cb Ian yang tadi sempet mogok pas mau pulang ke rumah.
Sementara Mama Rini asik di dapur bikin cemilan. Menu kali ini pisang goreng dan juga tahu isi.
"Apa yang rusak Pah?"
"Businya minta diganti ini"
"Kirain motornya minta diganti. Hahaha"
"Itu maunya kamu kan"
"Hahaha Papa tau aja. Mau harley yang kemarin ditawarin sama Mas Agus. Cocok kalau Ian yang naikin"
"Emang kakinya nyampek? Hahaha"
"Pakai egrang dong Pah. Motornya dikasi egrang. Hahaha"
Papa Ian ketawa. Habis itu tawanya berhenti pas ngelihat motor yang masuk ke halaman rumah mereka. Motor yang lagi dikendarai itu motor yang Ian sama Papanya barusan bahas.
Untung bola mata Ian gak copot pas dia ngeliat yang bawa motor. Pengendara itu ngelepas helm kemudian jalan ke arah mereka.
"Selamat malam Om" sapanya ramah.
"Malem. Nyari siapa ya?" jawab Papa Ian gak kalah ramah.
"Saya Dikta om, mau ke Ian"
Itu Dikta yang datang. Dia kelihatan semakin ganteng dengan balutan kaos putih bergambar band nirvana dan skinny jeans hitam serta jaket berbahan denim yang dia pakai. Juga rambut potongan undercutnya yang sudah ditata sedemikian rupa. Sedikit memperlihatkan kesan berbeda karena dia lagi gak pakai seragam sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
tawuran
Fanfiction| sudah selesai "saya lepasin kamu tapi dengan satu syarat, jadi pacar saya" -dikta 2020. #chanbaeklokal