•Bab 8

10.5K 1.7K 515
                                    







Dimohon bersikap bijak karena cerita ini mengandung kata dan adegan kasar yang tidak patut ditiru.







Visualisasi Tokoh

Visualisasi Tokoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



○○○





"Jangan turun dari motor. Disini aja, biar saya yang ngomong sama mereka" pinta Dikta ke Ian sesaat setelah dia matikan mesin motornya.

Ian sebenarnya sudah mau protes. Tapi gak jadi pas dia melihat banyaknya gerombolan yang menghadang mereka.

Sebagus-bagusnya Ian dalam tawuran juga kalah kalau mau lawan mereka semua. Jadi Ian mutusin buat nurut. Sekaligus jaga-jaga kalau terjadi sesuatu.

"Gue gak ada urusan sama lo Dik, serahin aja tuh anak Bayangkari yang lo bawa" ucap salah satu dari mereka.

Itu ketuanya anak negeri. Si Teguh.

Dikta menoleh ke belakang. Lihatin Ian yang masih duduk diatas motornya.

"Mau apa?" kata Dikta dingin.

tawuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang