Dimohon bersikap bijak karena cerita ini mengandung kata dan adegan kasar yang tidak patut ditiru.
Visualisasi Tokoh
○○○
Sepulang sekolah Dikta jemput Ian. Rencananya mau ke rumah Dikta. Dikta menunggu di depan gerbang SMK Bayangkari seperti biasa.
Banyak anak bayangkari yang pada melihat ke dia. Ada yang menunduk seperti ketakutan, ada juga yang menghindar atau sesekali menatap lalu mencoba senyum tanda seperti sungkan begitu.
Kalau perempuannya sih banyak yang sengaja melihat. Bahkan ada yang mengedip untuk menggoda. Meskipun sudah pada tahu kalau Dikta itu pacar salah satu pentolan bayangkari.
Padahal Dikta cuma pasang wajah kaku. Gak ada niat buat memperhatikan mereka semua.
Mereka yang curi perhatian itu tentu kenal sama si Dikta. Berandalan ganteng SMK 61 yang suka menang kalau lagi tawuran. Salah satu orang yang katanya bakal jadi pemimpin berandalan yang memang jago kalau sudah soal adu kekuatan sama sekolah lain.
Dikta itu punya reputasi. Ditakuti sekaligus banyak di incar sebenarnya.
Ian jalan keluar dari halaman sekolah sendirian. Kawan dia yang lain mungkin sekarang lagi ambil motor masing-masing di parkiran. Lagipula Ian gak pulang bareng mereka. Jadi dia milih buat sendiri saja.
Dia menghampiri Dikta yang sedang senyum ke arahnya. Dikta masih bertengger di atas motor milik dia.
Ian berdiri dihadapan pacarnya itu. Memberikan senyum manisnya. Singkat. Tapi bikin Dikta jadi semakin cinta saja ke Ian.
Segera Dikta meraih helm bogo yang tadi berada di atas tangki motor. Memakaikan helm itu ke Ian dengan lembut.
"Ayo naik," ajak Dikta.
Ian pun naik motor Dikta.
Gak lama mereka pergi dari sana. Mulai menyusuri jalan buat menuju ke rumah Dikta.
KAMU SEDANG MEMBACA
tawuran
Fanfiction| sudah selesai "saya lepasin kamu tapi dengan satu syarat, jadi pacar saya" -dikta 2020. #chanbaeklokal