•Bab 6

10.8K 1.6K 177
                                    


Dimohon bersikap bijak karena cerita ini mengandung kata dan adegan kasar yang tidak patut ditiru.





Visualisasi Tokoh

Visualisasi Tokoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○○○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○○○

Dikta menghilang. Satu minggu ini dia gak ke Ian sama sekali. Jangankan kirim makanan, kirim pesan saja dia tidak.

Ian gak tahu alasannya kenapa.

"Ngelamun terus!" teriak Axcel yang baru saja datang.

Ian lagi di warung mie ayam yang terletak di gang belakang stadion. Nunggu kawannya buat datang. Rencananya mereka mau nonton bola. Sedang ada turnamen liga satu di stadion.

Sebenarnya Ian gak begitu suka bola. Tapi dia pingin saja nonton kali ini. Katanya sebagai hiburan.

"Mana yang lain?"

Selain Axcel, dia juga janjian sama Dio dan Ali.

"Gak tau! Lama jadi gue tinggal aja" keluh Axcel.

"Langsung berangkat?"

"Makan dulu lah! Hehehe bayarin Yan. Nanti gue kasih berita esklusif" tawar Axcel.

"Boleh" singkat Ian.

"Hahaha tumben! Biasanya gak peduli"

Ian emang gak pernah peduli kalau Axcel sudah mau ngasih berita. Menurut Ian informasi yang dikasi Axcel gak ada yang penting.

"Ada berita apa?"

"Beritanya Ian yang sekarang jadi pacarnya Dikta. Hahaha"

Habis bilang begitu Axcel langsung cekikikan sendiri. Sementara Ian mandang dengan tatapan malas. Sudah bosan dia selalu saja disebut sebagai pacarnya si Dikta.

"Gak nyangka sahabat bayi gue ada yang punya sekarang"

Axcel sama Ian itu kawan dari kecil. Mereka pertama kali ketemu pas taman kanak-kanak. Sejak itu mereka jadi dekat. Sering main berdua. Lebih lagi rumah mereka bertetangga.

tawuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang