•Bab 7

10.6K 1.6K 216
                                    



Dimohon bersikap bijak karena cerita ini mengandung kata dan adegan kasar yang tidak patut ditiru.




Visualisasi Tokoh

Visualisasi Tokoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



○○○


Dikta bawa Ian ke markasnya anak 61. Letaknya dekat sama sekolahan mereka.

Tempatnya di sebuah gudang gak terpakai milik ketua 61 yang dulu.

Bangunan gudang itu terbuat dari beton dan lantai yang masih belum keramik. Tapi sudah disulap sedemikian rupa. Jadi bersih bahkan ada meja dan kursi. Meskipun lampunya cuma bisa remang-remang saja. Cello yang minta begitu, katanya biar enak kalau dibuat tidur.

Ada beberapa anak 61 yang lagi nongkrong disana. Bikin api unggun diatas drum bekas minyak. Mereka sedang makan mie rasa soto ayam. Tadi beli diwarung sebelah.

"Eh, ada Mas Ian," sapa Rizal ramah.

"Kris mana?" tanya Dikta.

tawuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang