Chapter 11 - Rindu (1)

1.8K 266 127
                                    

Beberapa hari sebelum Erwin berangkat menuju Hakodate~

Petra POV

Pagi itu aku baru saja akan membayar barang belanjaanku dikasir salah satu supermarket di Shibuya. Ya, Levi akhirnya mengizinkanku untuk keluar dari rumah walau sebentar. Aku memakluminya karena kondisi kesehatanku memang akhir-akhir ini sangat tidak baik, apalagi untuk dipakai berjalan jauh. Namun rasa bosan yang kualami lebih parah daripada rasa sakit yang menggerogoti tubuhku.

Selesai membayar barang belanjaanku, dua kantong plastik kugenggam masing-masing ditangan kanan dan kiri. Sesekali aku harus mencari tempat duduk setelah agak lama berjalan, karena tubuhku cepat sekali kelelahan.

Hingga didepan stasiun Shibuya aku melihat seseorang yang sangat kukenal berjalan berlawanan arah tepat menuju kehadapanku. Wanita dengan kacamata diatas kepala dan rambut ekor kuda yang berantakan. Kami bahkan sempat bertatapan lama sekali, sebelum akhirnya saling memanggil.

"H-Hanji-san!"

"Petra!"

Ia memelukku erat, lalu mengambil satu kantong belanjaan dari tanganku—memaksa untuk membantu membawakannya. Aku menyerah, sejak dulu sangat sulit menolak keinginan Hanji-san. Bahkan seingatku Komandan Erwin pun sering kewalahan menghadapi sikapnya yang selalu ingin tahu tentang titan.

"Lama tidak berjumpa, kau terlihat kelelahan sekali sepertinya. Bagaimana kalau kita duduk disitu?" ujar Hanji yang membuatku kembali dari lamunan sesaat mengenai ingatan dimasa itu.

Hanji-san menunjuk satu kursi panjang yang terletak tak jauh dari patung anjing setia kebanggaan Shibuya berada. Aku menganggukkan kepala tanda setuju, ia lalu merangkul lenganku untuk mengikuti langkahnya.

"Bagaimana kabar Levi?"

Ah, sepertinya Hanji-san pun sudah tahu mengenai hubunganku dan Levi ya? Mungkin karena Hanji-san teman sekantor dari (Y/N) dan Erwin-san. Karena seingatku saat (Y/N) akan dijemput kakaknya waktu itu malah Mike-san yang datang. Pasti mereka semua teman satu kantor, ternyata memang banyak sekali yang menyayangi (Y/N).

"Dia....sedang tidak baik-baik saja Hanji-san." Jawabku sambil menundukkan kepala.

"Memangnya kenapa? Bukankah kalian akan menikah?"

"Hanji-san, bisa kau ceritakan mengenai (Y/N)?"

Hanji-san sempat memasang tampang terkejutnya, ia lalu memberikan pose berpikir sembari menghadap kejalan dihadapan kami yang penuh dengan lalu lalang orang keluar masuk dari ataupun menuju stasiun Shibuya.

"(Y/N) ya? Hmm. Dia itu gadis yang menyenangkan."

"Bukan, maksudku hubungannya dengan Levi dimasa lalu."

"Ah. Itu....."

Terlihat sekali kalau Hanji-san tidak ingin menjelaskannya padaku, ia sempat menoleh kearahku sesaat dan hampir membuka mulutnya namun diurungkannya.

"Tidak apa-apa, aku tahu kalau Levi sangat mencintainya. Ia selalu bermimpi tentang (Y/N) setiap malam. Namun tidak mau mengakuinya." Ucapku diakhiri dengan senyum simpul.

Hanji-san membalas kembali dengan senyum sambil menepuk pundakku pelan.

"Ia tidak ingin menyakiti perasaanmu, Petra."

"Aku tahu itu, tapi aku yang merasa sakit kalau melihatnya seperti ini terus."

Hanji-san terdiam disampingku, ia pun ikut menundukkan kepala sambil sesekali menoleh kearahku saat mulai bercerita kembali.

"Aku pun sudah lama tidak bertemu dengan (Y/N). Kakaknya—maksudku Erwin—memindahkannya ke satu tempat."

Jadi itu yang membuat Levi uring-uringan beberapa waktu belakangan ini? bahkan didalam mimpinya ia meminta (Y/N) untuk kembali ke Shibuya. Ternyata karena ia tak pernah melihat (Y/N) lagi disekitar sini.

Levi x Reader | Remember Us (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang