4.Kinara (revisi)✅

107 15 1
                                    


Hai makasih udah mau baca
Udah vote? Vote yuk gratis kok
Maaf ya kalau ceritanya ga jelas
Udah follow aku?
Makasih

Happy reading
.
.
.
.
.

Luna menenteng sebungkus sate ditangannya, gadis itu baru saja membeli sate di sebrang jalan . tapi tak sengaja netra matanya melihat seorang wanita paruh baya seperti sedang dihadang oleh dua orang preman. Sontak gadis itu memperjelas penglihatan dan pendengaran nya untuk mengetahui apa yang terjadi .

"Serahkan handphone, dompet dan kunci mobil anda , jika anda ingin selamat" perintah salah satu preman itu kepada wanita paruh baya yang Luna tak tahu namanya .

"Jangan mimpi, dia tidak akan menyerahkan apapun untuk anda" bukan , bukan wanita paruh baya itu yang berbicara tapi melainkan Luna .

"Anda tidak usah menjadi sok pahlawan nona, lebih baik anda pergi" salah satu preman itu langsung menjawab perkataan luna sambil menunjukkan senyum miring nya .

"Oh ya?,kalau saya tidak mau?"tantang Luna sambil menaruh satenya ketempat yang lebih aman .

Kedua preman itu geram karena mendengar ucapan Luna yang terdengar menantang langsung memberi Bogeman mentah kepada Luna .

Dengan sigap Luna menghindar dan menepis serangan dari kedua preman itu , ah seperti di film - film saja .

tapi sepertinya kesabaran Luna sudah habis karena salah satu preman itu berhasil meninju sudut bibirnya hingga mengeluarkan cairan berwarna merah. Luna langsung melayangkan pukulan ke arah dua preman itu secara bertubi-tubi. Kedua preman itu tersungkur ketanah dengan wajah babak belur . Tak mau ambil resiko kedua preman itu langsung pergi dari hadapan Luna .

"Tante nggak papa?" Tanya Luna kepada wanita paruh baya itu.

"Tante nggak papa , oh iya nama kamu siapa? Nama Tante Kinara" wanita yang diketahui bernama Kinara itu tersenyum, satu kata yang harus Luna akui bahwa Kinara benar benar cantik .

"Luna , Tante" jawab Luna dengan sopan dan senyum miliknya.

" Sini biar Tante obatin dulu luka kamu" Kinara menarik tangan Luna untuk duduk di kursi halte dekat mereka .

"nggak usah Tante Luna obatin dirumah aja"tolak Luna secara halus.

"udah nggak papa, lagian kan kamu begini karena Tante, udah kamu duduk dulu Tante ambil kotak P3K di mobil Tante dulu"ujar Kinara yang tetap kekeh ingin mengobati Luna.

Mau tak mau Luna mengiyakan ucapan Kinara , karena untuk menolak pun ia tidak enak rasanya.

Kinara berjalan mendekat ke arah Luna sambil membawa kotak P3K . Kinara mengobati sudut bibir Luna dengan telaten, lalu ia mengamati wajah cantik Luna yang terbilang sempurna, pahatannya yang tidak ada cacat sedikitpun membuat Kinara terkagum kagum akan wajah Luna .

"Udah"ucap Kinara sambil membereskan kotak P3K nya.

"makasih ya Tante ,kalo gitu Luna pulang dulu" pamit Luna sambil mengambil sate nya tadi dan tak lupa menyalimi tangan Kinara.

"Iya , hati hati"ucap Kinara . Luna langsung masuk kedalam mobil nya dan melajukan mobilnya meninggalkan Kinara.

"Oh iya aku lupa minta nomor handphonenya , nanti aja deh kalau ketemu lagi" ujar Kinara bermonolog sendiri .

~~~•••~~~

Luna memarkirkan mobilnya kedalam garasi , lalu masuk kedalam rumahnya . Luna melewati ruang tengah , disana kedua orang tuanya sedang menonton televisi, huh dasar maunya berduaan.

ALUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang