10. bahagia atau sedih? (revisi) ✅

97 13 1
                                    

Hai Makasih udah mau baca
Maaf kalau ceritanya ga jelas
Udah vote? Vote yuk gratis kok
Udah follow aku?
Makasih

Happy reading!
.
.
.
.
.

"Posisi ini sangat menyulitkan ku , bahagia atau sedih?"
~aluna adhistya

Seorang gadis berdiri merenung dan menatap lurus ke depan di rooftop. Raganya memang disini , tapi pikirannya berkelana ke mana - mana. Sepasang telinga nya mendengar derap langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya , disusul dengan decitan pintu yang terbuka.

"Woi lun, Lo kagak ke kantin? Laper nih gw , ngantin yuk , ngapain coba disini?" Pekik Nadya .

Luna  terkejut tapi ia sebisa mungkin menetralkan nya. "O-oh, gw cari angin"

Nadya berdecak kesal , " Lo ga tau apa temen Lo si clarra yang bego dari tadi malu - maluin gw tau ga?!" Emosi Nadya menggebu - gebu .

"Sorry temen Lo juga" koreksi Luna .

Bagaimana tidak kesal? Saat dirinya  , Aulia dan Lena sempat ke toilet terlebih dahulu . Tapi pas mereka sedang bercermin , Dengan tidak tahu situasi dan tempatnya perutg clarra berbunyi sangat besar . Sontak semua yang didalam toilet langsung menatap ke arah mereka.

Nadya yang tidak mau semakin malu akhirnya menarik tangan clarra untuk keluar dari toilet , tapi sial kembali menghampiri dirinya. Saat Sedang di koridor dekat lapangan, jika tadi yang berbunyi perutnya sekarang justru gadis itu buang angin sembarangan  , bahkan  bunyinya lebih besar dibandingkan di toilet.

Dan ... Akhhhhh..... Sial , sekarang semua sudah benar benar menatap mereka.  Sedangkan clarra? Sedari tadi hanya menunjukkan tampang tak berdosa nya .

"Pftttt bwhahahahahaha" tawa Luna pecah saat Nadya selesai menceritakan.

Nadya mendengus kesal melihat Luna yang malah mentertawakan nya  .
"Dasar Lo , ngapa jadi ketawa Lo " ketus Nadya dengan muka masam nya .


Luna menyeka air mata diujung matanya, bukan karena ia tertawa terbahak-bahak , tapi karena pura pura bahagia itu sangat menyakitkan.

"Namanya cakep cakep clarra akhlak nya kosong, kayak nya emaknya clarra emang harus nyanyiin hymne matematika pas lagi hamil , biar anaknya kagak goblok goblok amat"

"Udah lah ayok gc laper ini perut gw sialan!"  Nadya menarik tangan Luna tidak sabaran untuk ke kantin.

~~~•••~~~

clarra  menaruh piring berisi makanan diatas meja bak pelayan."Nih silahkan dimakan nyonya"

"Makasih bi" ejek Nadya yang seolah- olah clarra adalah pembantunya.

"Sialan Lo nad" clarra mendengus kesal lalu mendaratkan bokongnya di bangku samping Luna .

" Lagian gw masih kesel yah sama Lo , gegara Lo gw malu tadi"emosi Nadya mulai tersulut kembali ketika mengingat kejadian tadi.

Clarra menyengir lalu menaikan dua jari berbentuk v , "maap ya nad , gak gw ulangin lagi deh , suerrr" .

Nadya memutar bola matanya malas lalu mulai mengisi perutnya.

ALUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang