6.pulang bareng (revisi)✅

87 14 0
                                    


Hai Makasih udah mau baca
Maaf kalau ceritanya ga jelas
Vote yuk , gratis kok
Udah follow aku?
Makasih

Happy reading!
.
.
.
.
.

Hari ini kamu bilang nggak , tapi nggak tau besok kan?,besok aku usahain biar kamu bilang iya
~aluna adhistya

Gadis bersurai  biru itu berjalan santai di koridor sekolah, langkah kakinya ia pijak dengan semangat , sedari tadi senyuman yang terpatri di wajahnya tak pernah luntur sedikit pun. Masalah kemarin ia anggap hanya angin lalu .

"Tumben muka Lo ceria banget begitu , ada apa?"tanya Nadya yang entah dari mana tiba-tiba saja ada disamping Luna dan berjalan sejajar .

Nadya memasang ekspresi bingung , aneh seharusnya Luna murung mengingat kejadian kemarin , ah tapi syukurlah jika tidak .

"Nggak ada apa-apa, kata mamah kalo pagi kita di awali dengan senyum pasti hari kita bakal bahagia" Luna  terus mengembangkan senyumannya sambil teringat akan ucapan mamahnya tadi pagi.

"Itu namanya mamah Lo sotoy, mana ada kayak gitu , bahagia bahagia aja kali"ucap Nadya yang terdengar mengesalkan ditelinga Luna.

"Yaelah nad, suka - suka gw kek" Luna mendengus kesal.

Luna dan Nadya memasuki kelas 11 IPA 1 . Semua pasang mata mengarah kepada Luna . Pertanyaan yang sama pada otak mereka semua 'mengapa Luna jadi seceria ini? Padahal kemarin ia dibentak bukan oleh bara?'.

"Napa temen Lo itu?"tanya Dea ----teman sekelas mereka  meledek Luna, sebenernya ia senang karena Luna tidak murung karena masalah kemarin.

"Biasa obat waras nya abis, kemaren buat makan ikan cupang nya di rumah" ucap asal Nadya yang membuat semua yang berada di kelas itu tertawa, terkecuali Luna yang mendengus sebal.

"Enak aja Lo, Lo pikir gw gila"ucap Luna lalu menaruh tasnya di meja.

"Lun , Lo abis dapet undian rumah?"tanya clarra dengan wajah polos nya.

Semua yang berada di kelas itu terdiam, menatap clarra dengan heran, termaksud Luna. "Iya , rumah keong"jawab Luna asal.

"Oh pantes , terus gede ga?"tanya clarra lagi dengan tampang polos nan begonya yang makin menjadi.

"Au ah clar , stres gw ngomong sama lu"ucap Luna frustasi. Semua yang ada didalam kelas tertawa, mentertawakan kepolosan yang menepati begonya clarra yang semakin meningkat.

"Kak Lena mana?"tanya Nadya pada Luna yang sedari tadi tak melihat batang hidung Lena.

"Di kelasnya lah , masa di hutan"ucap Luna sambil menscroll Instagramnya.

"Emang di hutan ada sekolah ya lun?,sejak kapan kak Lena pindah sekolah"tanya clarra membuat yang mendengar ucapannya naik pitam.

Luna yang mendengar pertanyaan konyol clarra menolehkan kepalanya menghadap clarra. Luna menoyor kepala clarra yang membuat sang empu meringis kesakitan.

"Lu kapan pinter nya si?,bosen gw lu bego Mulu , bikin emosi orang" ucap Luna dengan tajam . Kalo Luna tau dimana pembuangan sahabat , mungkin Luna sudah dari dulu membuang clarra .

ALUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang