7. calon ibu mertua (revisi)✅

94 15 1
                                    

Hai makasih udah mau baca
Maaf kalau ceritanya ga jelas
Vote dulu yuk
Udah follow aku?
Makasih

Happy reading!!!
.
.
.
.
.

Kalo ganteng doang tapi bikin sakit hati mah guna nya apa?

~Alena

 Aulia bergidik ngeri ketika memperhatikan Luna yang sedari tadi senyum senyum seperti orang gila. "Napa si lo dari tadi senyam senyum sendiri?'

"Jangan bilang Lo ngikutin omongan mamah Lo itu?,plis deh lun mamah Lo itu sotoy"ucap Nadya sambil menunjuk Luna dengan sendok garpu yang ia pegang .

"Sialan Lo , berarti Lo ngatain nyokap gw juga bego" amuk Lena sambil menoyor kepala Nadya yang membuat sang empu langsung menaruh garpunya lalu mengusap kepalanya.

"Apaan sih engga , gw tuh seneng karena tadi gw pulang di anterin bara dong , kebayang nggak si , gila banget" ujar Luna heboh sambil mengingat kejadian tadi.

Apa tadi yang ia dengar? , Ah Nadya  tidak percaya akan ucapan Luna . Apa tadi Luna bilang? Bara mengantarnya pulang? Mustahil sekali , habis kejedot di mana bara. "Bohong lu , halu kali lu".

Lena berfikir sejenak , tapi memang adiknya itu menghilang bukan saat jam pulang sekolah? . "Pantes Lo tadi pulang sekolah langsung ngilang"


Kini mereka sedang berada di salah satu restoran milik amira . Saat sedang asik menikmati makanan , atensi mereka dan semua para pengunjung jatuh pada seorang wanita paruh baya yang sedang berdebat dengan salah satu pelayan. Tapi tunggu dulu , Luna seperti pernah bertemu orang itu .

Nadya menaikkan sebelah alisnya, bingung apa yang sedang wanita paruh baya itu lakukan sampai berdebat seperti itu ."ada apasih?".

"Nggak tau samperin yuk"ucap Luna yang langsung bangkit dari duduknya , dan diikuti oleh yang lain.

"Ada apa ya?"tanya Luna pada pelayan itu .Pelayan itu menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat kepada Luna ia tau bahwa Luna adalah anak pemilik restoran tempat ia bekerja sekarang.

"Ibu ini nggak mau membayar tagihan makanannya dan mau pergi begitu saja" ujar pelayan itu dengan nada bicara yang sedikit melembut kepada Luna.

"Saya bukannya nggak mau bayar ya mbak , kan tadi saya udah bilang kalau dompet saya ketinggalan di mobil , saya juga tadi tidak langsung pergi ya , tadikan bilang dulu ke mbaknya nggak langsung pergi gitu aja" elak wanita paruh baya itu sambil berusaha menjelaskan yang pelayan itu ucapkan.

Luna mengeluarkan dompetnya.

"Yasudah berapa tagihannya biar  saya yang bayar "  Luna sambil meminta bill pada pelayan itu , lalu membayarnya.

"Makasih ya dompet saya benar benar ketinggalan di mobil sekarang saya akan ambil dompet saya dan mengganti uang kamu".

"Ga usah Tante , gapapa"

"Makasih ya. Kalo ga salah kamu itu Luna ya?"

Oh iya sekarang Luna ingat siapa wanita paruh baya ini , dia kinara , wanita yang waktu itu sempat ia tolong.

ALUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang