12. menjadi teman yang baik (revisi)✅

108 17 5
                                    

Hai makasih udah mau baca
Vote dulu yuk , gratis kok
Udah follow aku?
Makasih

Happy reading!
.
.
.
.
.

"sekarang ataupun nanti aku akan selalu mengulurkan tanganku untuk membantumu, mau sejatuh apapun itu kamu "
~aluna Adhistya

" Luna , Luna , bosen saya itu ketemu kamu terus, kamu gak ada kapoknya ya???, Itu rambut , kenapa warnanya masih biru ? Waktu itu saya suruh kamu ganti warna hitam kan?, itu juga dasi, kenapa gak di pake?, Bajunya masukin Luna , haduh bisa stres saya kalo ketemu kamu terus" cerocos Bu Marni guru BK langganan Luna sambil memijat pelipisnya.

Sedangkan gadis urakan yang sedang diomelin itu hanya menyengir tak berdosa.

"Yaelah Bu , jangan kayak gitu, nanti ibu kangen loh sama saya"

"Amit amit saya kangen sama kamu Luna , sudah besok ibu mau liat rambut kamu itu jadi warna hitam"

"Yah Bu kalo itu gak bisa Bu . Lagian nih yah Bu , warna rambut saya cakep kok Bu , tuh"

"Cakep apa nya?, Mata kamu katarak hah?, Sudah sana kamu keluar , pusing kepala saya mikirin ulah kamu" bu marni mengibaskan tangannya menyuruh gadis itu untuk keluar dan enyah dari hadapan nya sekarang

"Makanya Bu jangan mikirin saya , nanti ibu suka loh sama saya , saya gk mau tanggung jawab kalo ibu suka sama saya , Mohon maaf aja ya Bu saya sukanya cuma sama bara" ucap Luna menyeleneh dengan tingkat kepedean tertinggi.

"Ngaco kamu Luna , lagian mana mau bara sama murid biang kerok kayak kamu" guru berbadan gempal itu menatap remeh ke arah Luna .

"Ye si ibu gitu banget ngomongnya , nanti saya sumpahin anak ibu si Jamilah jadi kurang seksi. yaudalah Bu saya keluar dulu , pengap saya di sini Mulu sama orang gendut"

"Yaudah sanah keluar , empet saya liat muka kamu terus"usir Bu Marni.

Luna memegang knop pintu , sebelum ia keluar ia sempat memberikan kata kata mutiara terlebih dahulu yang membuat Bu Marni langsung naik pitam .

"Oh iya Bu, jangan marah - marah Mulu Bu , nanti cepet tua , mending kalo cuma tua , kalo sampe mati?, Nanti siapa yang saya bikin pusing lagi kalo ibu mati?"ucap Luna yang terlewat gila.

"LUNAAAA" dengan kesal dan rasa jengkel yang menggerogoti guru itu langsung melempar buku tebal di hadapannya , tapi bukan Luna namanya jika tidak bisa menghindar, ia buru buru menutup pintu dan membantingnya.

Sialan sekali muridnya yang satu itu , masa iya ada murid yang dengan beraninya berbicara seperti itu?. Luna itu makhluk hidup spesies apa? Bu Marni jadi curiga Luna bukan manusia , mau disamain seperti setan pun kasian setannya .

Luna melangkahkan kakinya menuju ke kelas sambil tertawa karena masih teringat dengan kejadian tadi. Sedangkan murid lain yang lain melihat Luna seperti itu malah menjadi tontonan.

Bayangkan saja seorang Luna , gadis yang kalo gak senyum aja udah cantik minta ampun, apalagi kalo senyum , dan sekarang? Gadis itu tertawa? Apa kabar dengan wajahnya?, Bisa pingsan kaum buaya yang melihatnya , oke ini terlalu lebay .

ALUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang