25. Haena Permana Agustin

487 40 0
                                    

Selamat membaca....
Jangan lupa vote dan komen karena itu sangat berharga.

"Benar kata pohon cemara, harta yang paling berharga adalah keluarga. Maka dari itu sejauh apapun aku pergi, aku akan kembali kekeluargaku."

_Haena Permana Agustin_

■M4DP■

"Jessica??"

"Bukan, awalnya gue juga ngira kalau dia Jessica. Tapi lihat namanya." Ranz menunjukan nama yang ada dipojok kanan. Tertera sebuah nama disana.

"Jesslina Amelia Ramdi," ucap mereka semua.

"Shit, are you kidding me??" ucap Bintang tak percaya.

"Gue serius anying, kan udah gue bilang kalau ini bukan Jessica tapi Jesslin and ini baru Jessica," ucap Ranz setelah menscroll berita itu.

"WHAT THE HELL??" teriak Bintang tak percaya.

"Mereka kembar??" tanya mereka sepontan.

"Yes, mereka twins. Jadi kalau teror yang beredar ada didua tempat mereka bisa tukar posisi kan," ucap Ranz.

"Kalian inget pas kita keluar sewaktu teror yang darah di kamar mandinya Milo, pak satpam kan bilang kalau Mbak Jessica juga keluarkan??"

Mereka serentak menganggukan kepalanya kecuali Aster yang tak tahu apa-apa, "jujur, gue curiga sama mereka," ucap Ranz.

"Bisa jadi yang keluar dari gerbang sekolah itu bukan Jessica melainkan Jesslin sedangkan teror dirumah Milo itu perbuatanya Jessica," Argumen Ranz.

"Gue setujuh, tapi kita gak bisa langsung tuduh gitu aja," ucap Lentera.

"Kita tunggu Milo dan Fanel baik, baru kita akan tau bukti itu," ucap Orion.

"Kita harus menunggu," ucap Lentera yang disetujuhi mereka.

Tiba-tiba Bintang memejamkan matanya mencium parfum yang sangat ia kenal. Walau lun parfum itu berjarak puluhan meter ia akan cepat mengenalinya. Saking sering dia mengendus dan mengomentari bau parfum itu dan memang itu parfum hasil rancangannya.

"Anjir, gawat!!" ucap Bintang membuat mereka menatapnya aneh.

"Gawat apaan anjir??" tanya Aster tak paham.

"Siaga 1 kita," ucap Bintang tambah membuat mereka tidak paham.

"Apaan sih, Bin??" tanya Lentera jengah.

"Siaga 2," ucap Bintang lagi.

"Gue getok ya pala lo," ujar Aster kesal.

"ANJIR MATI KITA, DIA BENERAN DATANG, WASPADA GAK USAH SIAGA 3," pekik Bintang membuat mereka mendesis jengah.

"Biarin orang gila, lagi kumat," ucap Orion santai.

"HELLOW PARA BOYS YANG LAKNAT, GIMANA CARA JAGAIN ADIK GUE SAMPAI DICULIK HAH??" teriak seoramg perempuan dengan gaya menantangnya.

"ANJIR HAENA, WELCOME BACK SISTER!!" ucap Bintang sok senang.

"Udah gue bilang kan," bisik Bintang lewat gerakan mulutnya.

Sedangkan ketiga teman lainnya hanya dapat mengumpat dalam hati. Kenapa mereka tak menyadari peringatan itu. Padahal Bintang sudah sering kali menggunakannya saat Haena datang pada mereka.

"Kapan pulang Hen??" tanya Lentera ramah.

"HEH, LENTERA MALAM GELAP GULITA. LO GAK SENENG GUE PULANG?? PAKEK NANYA KAPAN PULAMG, YANG PENTINGKAN GUE ADA DISINI," ucap Haena berteriak.

Camelio And Four Princes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang