20. Milo dan Fanel kemana??

330 36 0
                                    

Selamat membaca...
Jangan lupa vote dan komen...

"Menghilang bagai hantu, datang tak di undang bagai debu."

_Al- Vanza Ranting Sarendra_

■M4DP■

Orion dan teman-temannya sengaja menyelesaikan ujian duluan. Kerena mereka merasakan firasat tidak baik tentang Milo dan Fanel dan firasat itu terbukti ketika Fanel dan Milo tidak ada diluar kelas.

"Kita berpencar," ucap Orion, kemudian mereka lamgsung berpencar mencari Milo dan Fanel.
Ranz pun tidak ikut pencarian, ia malah mengambil hpnha yang berada di kolong meja. Ia mencari GPS Milo dan Fanel.

Namun hasilnya malah keluar area sekolah. Ranz pikir kalau teknologi yang ia buat sedikit eror. Tapi semakin lama GPS itu semakin menjauh menuju ke hutan. Itu pun juga cuma GPS Milo yang ada.

"Shit, Milo sama Fanel kemana sih sebenarnya??" decak Ranz sebal.

"Gue harus kabarin anak-anak, gue rasa GPS ini gak eror tapi memang mereka kesana," monolog Ranz ia pun menghubungi Orion dan yang lainnya.

Ia menjadi curiga bahwa Fanel lah dalang dari teror itu. Biasanya orang dekat yang kita kenal belum tentu itu memang jati dirinya. Begitu juga dengan Fanel. Mereka hanya mengenal Fanel sekilas. Tidak tau, kalau Fanel jahat atau baik.

"Gimana??" tanya Orion saat sudah ada dihadapan Ranz.

"Kita tunggu lainnya," jawab Ranz dengan mata masih mengintai GPS Milo dan Fanel.

"Hah... hah... gila gak kira-kira lo larinya," ucap Karamel ngos-ngosan karena ditinggal oleh Bintang dan Lentera.

"Kamboja mana??" tanya Ranz ketiak tidak menemukan Kamboja disekitar ketiganya.

"Haduh mampus, pasti ketinggalan dibelakang," ucap Karamel sembari menepuk dahinya kencang.

"Dia pamit ke kamar mandi tadi," ucap Lentera dengan nada datar khasnya.

"Lo telpon buat dia cepet kesini!!" suruh Bintang. Karamel pun menganggukan kepalanya.

Sementara Karamel sedang menelpon Kamboja. Ranz menunjukan monitor GPS Fanel. Jarak mereka semakin lama semakin jauh. Lebih memgarah kearah hutan.

"Gue mau tanya sama lo, Kar." Ranz pun memandang Karamel datar membuat Karamel gugup seketika.

"Ta-tanya apa??" tanya Karamel balik.

"Lo seberapa lama temenan sama Fanel??" tanya Ranz.

"Gue ke-kenal Fanel sewaktu dia pindah pas kelas 10 semester 2," jawab Karamel jujur. Karena memang begitu adanya.

"Dia pindahan dari mana??" tanya Lentera kali ini.

"Dari SMA Cendana," jujur Karamel.

"Sial, kita kecolongan," umpat Ranz dengan suara marah yang besar.

"Jangan bilang lo curiga sama Fanel??" tanya Karamel tajam. Ia tidak terima jika temannya disalahkan. Padahal belum tentu Fanel dalang dibalik ini semua.

"Gak ada salahnya gue curiga sama dia," jawab Ranz enteng.

"Tapi dia gak pernah ada niat jahat sama kita," bantah Karamel tegas.

"Tapi gak-"

"Kalau dia ada niat jahat, kenapa gak dari dulu aja!!" sela Karamel.

"Udah-udah!!" lerai Lentera tajam.

"Mending kita cari mereka dan buktiin, jangan asal tuduh, yang ada kalian malah berantem," lanjut Lentera menasihati.

"Temen lo mana??" tanya Bintang kesal karena sedari tadi Kamboja belum kembali.

Camelio And Four Princes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang