18. Layang Ancaman 2

324 43 0
                                    

Selamat membaca...
Jangan lupa vote dan komen...
Thanks...

"Terkadang menyimpan sakit sendirian adalah hal yang paling tidak berguna dalam kehidupan."

_Fanela Sandy Amartha_

■MD4P■

Setelah lama terdiam melihat ulah peneror yang kelewatan tidak waras. Akhirnya mereka memutuskan untuk menyelidiki palaku itu lagi. Siapa tahu berhasil?? Maka mereka juga yang beruntung.

"Cek CCTV, juga mikrofon yang ada disetiap sudut rumah," ucap Lentera, sontak Ranz langsung menyalahkan honya. Di layar hp tersebut terdapat berpuluhan rekaman CCTV setiap ruangan, kecuali kamar mandi dan ruang privasi lainnya.

"Sial, beberapa kamera CCTV dirusak. Peneror ini... arghhh... pasti dia tidak sendiri," kesal Ranz bahkan dia menjambak rambutnya frustasi.

"Om?? Om tadi tidak di rumah??" tanya Lentera.

"Om tadi awalnya berniat mengajak Milo keluar jalan-jalan. Jadi rumah kami kosongkan, beberapa pelayan kami liburkan karena kami ingin menghabiskan waktu bertiga saja" jelas Adrian membuat keempatnya menganggukan kepalanya paham.

Mereka pun akhirnya turun kebawah melihat Milo yang sudah bisa tersenyum dengan cerita konyol ketiga teman perempuannya. Walau matanya masih sembab tapi setidaknya dia masib bisa tersenyum sedikit melupakan masalah tadi.

"Gue punya hadiah buat kalian," ucap Ranz tiba-tiba membuat ke empat perempuan itu menolehkan kepalanya.

"Hadiah??" beo ke empatnya membuat Ranz terkekeh.

"Mungkin ini gak sesuai dengan selera kalian, tapi gue mohon untuk kalian kenakan sehari-hari." Ranz pun mengambil sebuah kotak dari Ranselnya.

"Buat lo, lo, Kamboja, dan terakhir buat Milo," ucap Ranz serta senyumannya.

"Giliran sama Kamboja dan Milo aja manis banget kagak gula," sindir Fanel. Ia pun membuka kotaknya, mulutnya langsung berdecak kagum.

"Asli, lo pinter banget milih hadiah," puji Fanel.

"Thanks lo sebelumnya," lanjut Fanel dan diangguki ketiga teman perempuan lainnya.

"Makasih, Ranz. Uhuk... maaf...," ucap Milo dengan suara seraknya sehabis menangis.

"Pakek Mil, cantik banget pasti lo pakek kalung itu," celetuk Bintang membuat sinar dimata langsung terlihat.

"Bintang bilang Milo cantik?? Yes akhirnya," ucap Milo semangat membuat Bintang langdung berdecak.

Ranz memang memberikan mereka sebuah kotak berisi hadiah yang pastinya cewek bakal suka. Untuk Fanel ia membuatkan sebuah cincin dengan ukiran kata Fan, itu hasil rancangannya sendiri.

Sedangkan untuk Karamel dia memberikan sebuah gelang jam, walau begitu tahan air, anti banting dan pacah atau sebagainya. Jam itu bukan jam lepas pasang dengan pengait biasa. Melainkan dengan kode yang artinya hanya orang itu yang bisa melepas.

"Bentar gue benahin dulu jam lo!!"

"Kara47, itu kodenya, lo harus inget. Karena lo lepas pasangnya pakek kode itu."

"Wah, wah, wah gila. Bagus banget, thank you."

"Gue tau lo ceroboh." Itu adalah alasan Ranz ketika memberikan jam canggih itu.

Ketiga adalah anting milik Kamboja, Ranz tau Kamboja adalah tipe gadis sederhana. Jadi memberikan anting berbentuk bunga kepada Kamboja. Sesuai dengan namanya yang juga sederhana.

Camelio And Four Princes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang