16. Penyelidikan

394 42 0
                                    

Selamat membaca...
Jangan lupa vote dan komen...

"Rasa takut datang ketika kita merasa terancam, tapi rasa nyaman datang ketika kita menemukan sebuah sandaran."

_Rasendrya Bintang Malik_

■MD4P■

Kini ke empatnya laki-laki tampan sedang berkumpul di rumah Ranz. Mereka ingin membahas dan menyelidiki masalah teror yang dialami sahabat perempuan mereka. Kenapa mereka memilih rumah Ranz, karena peralatan lebih lengkap di rumah ini.

"Menurut lo siapa yang neror Milo??" tanya Bintang oada ketiga temannya.

"Gue gak tau juga, masih semu sih. Kakian tahu sendiri Milo kan cuma main sama kita berempat. Mana ada Milo punya musuh," jawab Lentera.

"Tapi nih ya, kalian mikir gak sih?? Kalau ke tiga cewek bar-bar itu yang ngelakuin. Masalahnya saat kenal mereka teror ini terjadi," opini Bintang membuat mereka bedecak.

"Mereka aja bahkan gak tau apa-apa soal teror ini, lo tahu sendiri ke tiganya gak pernah kerumah Milo. Kalian pikir mereka bisa gitu kesana tanpa tau tempatnya," ucap Ranz santai.

"Jangan sembarangan nuduh orang," celetuk Orion membuat mereka terdiam.

"Tapi, gue rasa kali ini yang neror bukan orang biasa, dia... dia... bisa tau setiap sudut Cctv rumah Milo. Dia bahkan gak meninggalkan bekas sekali pun," ucap Ranz saat selesai meneliti CCtv dari leptopnya.

"Kita coba lihat kotaknya, sama tulisannya,"  saran Orion sambil membuka kotaknya.

"Ada pengecek sidik jari disini Ranz??" tanya Orion.

"Lah, gue aja ragu kalau pelakunya udah umur 17 tahun," ucap Ranz santai.

"Lah kenapa??" tanya Bintang bingung.

"Gini ya, sidik jari pelaku tindakan kriminal bisa dideteksi ketika orang itu melakukan pembuatan KTP. Jadi kalau belum 17 tahun kita gak bakal tahu lah secarakan belum terdaftar. Walau bapak gue punya para penyelidik handal, ya gak bisa semudah itulah," jelas Ranz membuat mereka langsung beroh ria.

"Ada saran yang lain??" tanya Orion dengan wajah datarnya.

"Coba lo rantas CCTV sekolahan, Ranz!!" saran Lentera yang diangguki oleh Ranz. Bukan hal susah baginya untuk merentas CCTV sekolah.

"Gimana??" tanya Lentera ketika melihat beberapa kode yang membuatnya pusing.

"Sejauh ini gue rasa normal, gue cuma rentas yang bagian Milo lewati belakangan ini. Kecuali halaman belakang, karena disana gak diberi CCTV," ucap Ranz sambil menunjukan Milo masuk kamar mandi lalu beberapa lama kemudia  dia keluar.

"Sebelum masuk kamar mandi, dia Milo sempet tabrakan, sama orang. Tapi gak mungkin kan kalau cuma karena tabrakan Milo di teror??"

"Tapi ceweknya mencurigakan, roknya beda," Lentera pun menghentikan perputaran video CCTV tersebut. Mempebesar gadis berhoodie hitam itu.

"Anjir kok roknya yang diperhatiin, mesum lo Lelen," ejek Bintang membuat Ranz mengetok kepalanya.

"Serius bambang!!"

"Sorry, lagian mungkin roknya kotor jadi dia pakek rok lain gitu," opini Bintang.

"Mengadi-ngadi, ya mana ada kayak gitu?" sebal Ranz sahabatnya ini benar benar gak bisa diaja serius.

"Pasti dihukum kalau sampai ketahuan, apalagi didepan gerbang kan ada pengecekan," ucap Lantera dengan wajah kesalnya.

Ranz pun sibuk berpikir, sapai sebuah ide muncul di kepalanya, "kita olah TKP, kita tanya-tanya sama warga komplek rumah Milo. Disana pasti ada beberapa orang yang lihat orang mencurigakan," ucap Ranz yang langsung diangguki Ke empat orang itu.

Camelio And Four Princes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang