Udah termasuk cepat kan apdetnya? Ueueueue >•<
Jeno dan Rachel masih terperangah mendengar penjelasan dari mark, sedangkan jaemin sibuk mengatur rencana untuk sesuatu yang akan datang
Tentu saja, untuk apa memikirkan pernikahan bodoh itu, jaemin selama ini dikelabuhi
Dan tentang sadap pada lami, itu bukan karena dirinya, dia bahkan kehilangan jejak saat lami di bandara, siapa lagi kalau bukan perempuan licik itu, minju
"Gua jemput minju, lo berdua lakuin sesuai rencana"
Mark mengangguk, jeno menghela nafas, sedangkan rachel masih tidak habis pikir
"Saya langsung menemui lami saja, kalian berdua langsung tunggu ditempat sesuai jaemin bilang"
Mark berdiri, meninggalkan jeno dan rachel yang juga tengah bersiap untuk rencana jaemin tadi
"Aku gak habis pikir sama kelakuan minju"
"Tapi, Yeri juga dalam bahaya no!"
"Kalau gitu kamu jemput si kembar, aku jemput Yeri"
Rachel mengangguk
"Kamu hati hati ya no!"
Jeno balik mengangguk
///
"Hey si kembar cantik dan tampan, aunty cel kembali"
Fano melihat sinis rachel, sedangkan fani kembali menangis
"Mami, rachel ijin ajak si kembar keluar ya"
"Anak kamu? Jejei?"
"Jejei gak papa dirumah, aku mau ajak mereka main, supaya gak stres dirumah"
Mami Lami mengangguk, masih ada perasaan khawatir pada lami walaupun mark mengatakan tidak usah khawatir lagi
"Fano, fani, ikut aunty yuk, kita refreshing, cari udara segar, siapa tau ketemu mom kalian"
Mata fani seketika berbinar
"Aku ikut aunty cel!"
Fano sebenarnya enggan ikut, walaupun dia masih kecil, namun pemikiran segala hal buruk dari semua orang membuatnya berpikir 2 kali jika orang asing tiba tiba seperti ini
"Fano, aunty tau kamu takut, jangan khawatir dengan aunty, kita bakalan cari mom ya"
Kembali, fano hanya mengangguk, saudara kembarnya benar benar excited, sehingga ia rasanya tidak mampu jika menolak
///
"Kak Yeri, ini masalah penting, tapi susah jika dijelaskan secara mendadak kali ini, jadi tolong ikut aku dulu, nanti sepanjang perjalanan aku jelaskan"
Jeno yang tiba tiba datang lalu mengajak Yeri pergi bukan hal yang biasa, maksudnya jeno bahkan sudah punya istri dan anak, bukan apa apa
"Untuk apa no?"
"Masalah ini ada sangkut paut dengan adik kamu, minju dan jaemin"
"Minju, masih gak berhenti berulah ya?"
"Maksudnya?"
"Anak itu lolos di ujian tes psikis, aku nggak tau ide gila nya masih terealisasi"
Jeno berdehem, sebenarnya dia juga tidak tau seluk beluk masalah keluarga ini, namun karena rachel ada saudara jaemin, maka dirinya ikut andil dalam masalah ini
"Ikut dulu, nanti penjelasannya aku jelaskan"
"Tanpa kamu jelaskan aku juga sudah tau, bahkan minju sempat mengancam aku, dan ternyata dia malah menyingkirkan lami"
Yeri menutup pintu apertemennya
"Aku ikut dengan kamu, siapa tau bisa membantu"
Jeno lega, setidaknya lebih mudah dibandingkan mengajak si kembar yang masih kehilangan lami
///
"Jaemin? Ini kita mau makan dimana?"
"Villa punya kamu"
Minju menyeringit heran
"Kenapa tiba tiba ngajak kesana jaemin? Maksud aku apa gak kejauhan, terus juga kan nggak ada apa apa, mending ke restoran aja yuk"
"Aku udah pesan tempatnya, gak mungkin kan di batalkan"
Minju menghela nafasnya, villa milik nya tidak terlalu jauh dari tempat ia menyembunyikan lami, sedikit masuk kedalam hutan, lalu menyebrang sungai, disitu ia mengikat lami
"Yaudah terserah kamu"
Minju mengigit bibir dalam nya, berharap lami tidak membuat kekacauan atau bisa saja dia ketahuan
Sedangkan jaemin, tersenyum iblis dalam hatinya, dia pikir minju susah diajak kompromi, ternyata wanita itu mudah tergoda
Setelah 2 jam perjalanan, jaemin menghentikan mobilnya, jalan ini cukup sepi karena hanya mengarah ke villa milik minju saja
Jaemin melepaskan seatbealt, mengambil satu botol minuman alkohol, lalu tersenyum sinis
"Jaemin? Kita sudah sampai? Maap aku tertidur"
Minju terbelalak kaget melihat jaemin yang menatap dirinya seakan ingin membunuh
"Ingin bermain sebentar, atau langsung hm?"
Jaemin tidak sabar lagi
Alhamdulillah, met reading hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath | Na Jaemin [END]
Short Story[COMPLETED] "Jadi pacar saya atau tangan kamu patah" "Saya cium atau rambut kamu lepas dari tempatnya" jaehcho