20

9.8K 1K 162
                                    

Lami menggenggam tangan kiri anak kecil itu, masih berkeliling taman siapa tau bertemu dengan papah nya

"Dek, papah kamu ciri cirinya gimana?"

"Emang kenapa auntie?"

Lami menghela nafasnya sebentar, mungkin anak kecil ini udah diberi tau agar tidak sembarang orang

"Biar tante bisa tau papah kamu, siapa tau dari jarak jauh ketemu"

"Daddy orangnya tinggi, pakai kacamata bulat, pake jaket coklat, sepatu oren"

Lami masih mencari papah dari anak tersebut, tapi setelah berjalan beberapa saat, belum ketemu juga

Ini sumpah bapaknya gak tau diri amat ninggalin anaknya batin lami

Siyeon is calling...

"Bentar yah, tante ada telpon, kamu jangan kemana mana, nanti papah kamu tambah susah nyari kamu"

Anak kecil itu cuman ngangguk, mengaitkan tangannya pada celana joger lami

"Dimana lu? Kita di kedai korea home nih, pesan banyak makanan, cepetan"

"Gini, tadi gua ketemu sama anak orang, dia kehilangan bapaknya nih"

"Sumpah loh? Anak itu udah tau kali lo calon emak emak, makanya lebih milih ke lo"

"Heh! Dia tuh lagi nangis, lo berdua seneng seneng, kasian nih gimana, yakali gua tinggal?"

"Ajak aja kesini, siapa tau belum sarapan, ntar kita sama sama cari bapaknya"

Lami mematikan telponnya sepihak

"Dek, gini, temen tante kan tadi nyari sarapan, nah kamu mau ikut makan dulu gak?"

"Cari daddy!"

Lami menghela nafasnya, jejei digendongan lami masih tersenyum ceria

"Yaudah, kita cari dulu"

Lami menatap sekeliling taman, pria berkaca mata dan bersepatu oren menjadi incarannya saat ini

Sudah setengah jam berkeliling, tapi masih saja belum ketemu, perut udah lapar, mana bawa jejei dalam gendongannya

"Auntie! Daddy! Daddy!"

Lami berjenggit lalu menuntun lengan kecil anak itu

"Permisi pak"

Pria itu yang lagi menghadap tengah taman langsung menoleh

"DADDY!"

"Michele!"

"Kamu kemana aja sih? Kan tadi daddy suruh duduk dulu, daddy beli sarapan"

"Sorry dad"

Pria itu menoleh

"Thank you mbak, sorry kalau anak saya nyusahin"

"Eh gak papa kok"

"Say thank you to auntie"

"Thank you very much auntie"

"Iya sama sama, kenalin dulu dong namanya, nama tante Lami"

"Aku Michele auntie, panggil misel aja"

"Saya Mark, Mark Lee"

Otak kalian isinya sudah terkontaminasi dengan jaemin semua yaw(͡° ͜ʖ ͡°)

Lami menatap sebentar wajah Mark, seperti tidak asing saja

"Saya lami pak"

"Panggil aja kak, gak enak dipanggil pak"

"Yaudah, euhm, kak saya pamit dulu, ditunggu teman saya di foodcourt"

"Eh? Mau dianterin gak? Sekalian saya mau cari sarapan juga, tadi belum sempat beli"

Lami mengangguk

Pria itu jalan beriringan, dan ditengah tengah ada Michele berdiri

"Auntie, itu anak auntie ya? What his name? Misel mau kenalan dong"

Lami kaget, hampir aja keselek air liurnya sendiri

"Bu-bukan, ini keponakan tante, dia nitip ke tante, soalnya ada urusan"

"Keponakan itu apa dad?"

Pria itu tersenyum

"Semacam saudara tapi bukan kandung"

"Ohhh"

"Namanya Jero, dipanggil jejei"

"Kok jejei auntie?"

Lami menemukan sisi terbaru anak itu, kalau udah kenal pasti bakalan banyak tanya

"Emang nama panggilan nya"

"Dad, Misel mau juga nama panggilan dong"

"Mau nama apa?"

"Gak tau, nanti Misel cari, daddy panggil gitu yah nanti"

"Saya langsung ke foodcourt tempat teman saya kak, saya duluan ya"

"Eh, euhm maaf sebelumnya, tapi boleh minta nomor telponnya?"

Lami kaget, baru kali ini dia ngerasain sesuatu yang, ntahlah

"Bo-boleh, saya ketik aja langsung"

Mark menyerahkan ponselnya

"Ini nomor saya, saya permisi kak"

"Iya, terima kasih sekali lagi"

Lami mengangguk dan berjalan ke foodcourt tujuannya

"Lama banget mi, kita udah habis duluan, malu anjir kita berdua pesen makan lebih satu"

"Maaf, nih gendong dulu jejei nya, gua makan"

"Mana anak kecil nya?"

"Udah ketemu sama papah nya"

"Pantesan lama"




Hayoloh, yang ngira anak jaemin😭

Psycopath | Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang