Rachel, Siyeon dan Hina sibuk bolak balik tempat tidur - kamar mandi hanya karena panik gak ketulungan
Perut lami terkena sayatan pisau kecil dan untunglah gak dalam banget, tapi masih dalam keadaan urgent juga
Sejak tadi si Siyeon ama hina lah yang paling rempong, panik, dan gak bantu apa apa, cuman teriak ketakutan, bolak balik sana sini
"Ini lami bakalan bangun kan? Cuman pingsan doang kan?"
Rachel mengangguk lemah sembari memgompres dahi lami, sejak tadi suhu tubuh lami semakin meningkat
"Dia kena sayat sapa sih? Ngeri njir, laporin aja yuk ke kepsek, masa di area sekolah ada orang beginian"
"Iya tuh, perasaan tadi dia perginya sendiri deh"
"Kalo gak bantu, tolong diem yah teman teman ku tercinta"
Hina dan Siyeon serempak diam lalu menatap wajah pucat lami
"Itu sih lami beneran gak usah dibawa ke uks?"
"Iya tuh, udah ampe demem dia"
Rachel menggeleng
"Ntar kalo ditanya siapa yang ngelakuinya gimana?"
Mereka bertiga serempak berpikir
"Ahh"
Rachel menoleh, lami sudah bangun
"Siyeon, bikinin teh yah"
Siyeon mengangguk lalu berjalan ke dapur
"Gimana mi? Masih sakit?"
Lami mengangguk
"Harusnya lo pergi sama jaemin aja, biar dia jagain lo"
Lami menggeleng lemah lalu mulai menangis
Rachel tau dan rachel mengerti perasaan lami saat ini
"Eh? Lami napa nangis? Ulah Hina nih pasti"
Hina langsung menyekat kaki Siyeon dan hampir menumpahkan teh yang baru dia buat
"Tai lu hina"
Hina hanya menggeleng lalu berjalan kearah sofa depan tv
"Gua nyusulin hina, mungkin lami mau sama lo dulu"
Rachel mengangguk
"Kenapa mi? Cerita"
Lami menggeleng pelan, air matanya terus mengalir
"Gak bisa chel"
Rachel tetap memeluk lami sambil memberikan semangat, dia tau, gak semua cerita bakalan diceritain, walaupun dia udah tau apa yang terjadi
---
Setelah selama 2 hari lami hanya mendekam didalam kamar, akhirnya dia bisa masuk ke kelas kembali
Lami bingung, jaemin tidak ada menelpon atau memberi pesan, tapi namanya juga lami, gak terlalu berharap:)
"Beneran gak papa mi? Kalo nggak masuk gak papa kok"
Lami menggeleng, dia merasa sudah cukup sehat untuk menjalankan kegiatan disekolah kembali
Siyeon mengangguk lalu menggenggam tangan lami
"Takut tiba tiba lo ambruk jadinya gua pegangin yah"
Lami terkekeh
"Ayo kita ke gedung sekolah"
---
Lami masuk ke kelas dan menemukan jaemin yang sedang berbicara dengan teman sekelas lainnya
Aneh
Lami berjalan kebangkunya, dan jaemin baru menyadari itu
"Maaf"
Lami menoleh lalu tersenyum sinis
"Maaf lo gak bakalan bikin perut gua tiba tiba sembuh, jadi simpan kata maaf lo, gua gak perlu"
///
Aw, aku hampir lupa dengan na jaemin (͡° ͜ʖ ͡°)

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath | Na Jaemin [END]
Conto[COMPLETED] "Jadi pacar saya atau tangan kamu patah" "Saya cium atau rambut kamu lepas dari tempatnya" jaehcho