Bab 18

909 88 3
                                    

By:Rouli.Sinaga       @2020

Hay gusy aku comeback lagi😁
Jangan lupa vote and komen

Clara Adinda Wijaya

Reading Reading;)😇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reading Reading;)😇

***
Nothing in this world can stop us tonight I can do what she can do so much better.

Nothing in this world can turn out the light I'm gonna make you feel alright tonight.

Suara Paris Hilton sangat merdu. Alunan lagu Nothing in this world yang mengalun dari HP Clara membuat Clara terhenyak dari pandangannya di komputer. Nada dering HP Clara selalu berganti setiap saat. Karena cewek ini mudah terpesona dengan lagu-lagu baru.

"Axel? Tumben nelpon. Diangkat gak ya? Tadi dia juga telepon, jangan-jangan dia mau marah-marah karena telepon dia gak gue angkat! Malas ah..." Clara melempar HP nya ke tempat tidur. Ditutupi nya dengan bantal. Clara melanjutkan pekerjaan nya main game di komputer.

HP berhenti berbunyi. Ada perasaan bersalah di hati Clara. Kasihan Axel, Ara telepon balik aja deh. Clara mengambil HP nya. Tapi Clara masih ragu.

Tiga missed call. Clara melihat yang menelepon nya. Semuanya dari Axel. Kebimbangan di hati Clara akhirnya runtuh. Kali aja Axel kangen sama Ara, Clara mengira-ngira sesuka hati. Clara menghubungi Axel.

"Heh, cewek aneh! Kok telepon gue gak diangkat! Emang nya elo budek ya!" Axel langsung marah. Padahal nada telepon baru berbunyi satu kali. Aduh, gawat! Clara ketakutan, hingga mulut nya seakan terkunci.

"Kok gak ngomong? Selain aneh, budek, elo bisu juga ya?" Ujar Axel kasar.

"Maaf." Ujar Clara singkat dengan manja.

Entah mengapa ketika mendengar kata maaf Clara, amarah Axel mereda. Axel tak mampu lagi marah. Tapi Axel tetap saja kesal dengan sifat Clara. Kenapa gue jadi gak bisa marah sama dia. Kan dia udah bikin gue jengkel! Hanya dengan dia bilang kata maaf kok gue jadi takluk. Jangan-jangan dia pakai santet. Axel merasa Clara perlu untuk dicurigai.

"O ya, gue pengen nanya sesuatu!" Suara Axel berubah sedikit menjadi lebih lembut.

"Axel mau nanya apa sama Ara?"

"Elo punya teman cantik yang lebih dari elo gak?"

"Gak ada, cuma Ara yang tercantik...emang nya kenapa? Axel mau cari pacar? Kan udah ada Ara."

"Waduh, elo cantik? Pernah ngaca gak? Jangan bikin gue muntah deh. Kalau di dunia ini elo adalah cewek yang tersisa, mendingan jadi perjaka tua. Gue lagi nyari pacar buat teman gue bingung mau jodohin sama siapa. Gak cantik juga gak apa-apa, asal gak kayak elo!" Ujar Axel jujur.

"Ntar deh Ara cariin. Emang nya kriteria cewek nya gimana?" Sahut Clara judes. Axel ni nyebelin banget, udah minta tolong tapi tetap aja menghina Ara.

Cinta Datang Karena Terbiasa (Competed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang