Bab 37

839 50 0
                                    

By:Rouli.Sinaga      @2020

Silahkan langsung di baca😍
Tapi vote dan komen dulu ya gusy😍

Clara Adinda Wijaya

Clara Adinda Wijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading;)😇

***
Clara memutuskan berhenti di pantai sejenak. Dia meminta taksi itu menunggunya. Langit penuh dengan bintang-bintang. Hati Clara merasa lebih nyaman. Clara duduk di pasir pantai yang lembut. Udara malam diresapinya dengan sepenuh hati. Dia berusaha menyingkirkan bayang-bayang Axel.

"Hmm...Sejak awal gue suka banget sama Axel! Dia manis, ganteng, gagah walaupun agak dingin. Setelah lebih mengenalnya, gue makin suka. Dia perhatian dan baik. Mungkin memang dia lebih pantas dengan Tasya, mungkin Tasya yang terbaik bagi dia. Bukan gue yang gak pernah bisa mandiri  dan selalu merepotkan! Tanpa bisa ditahan, air mata keluar dari mata lembut Clara.

Clara menghapusnya. Clara membuat tekad di hatinya. Dan kemudian dia pun beranjak dari tempatnya. Suasananya mulai tenang dan terkendali.

Suasana di dalam apartemen terasa sangat sepi. Bahkan sangat sepi. Apa mbok Surti udah tidur ya? Pikir Axel. Dia segera menggeledah kamar Clara. Kamar Clara masih rapi dan tak ada seorang pun di kamar itu. Jantungnya serasa tak berdetak lagi, tubuhnya melemah. Kemana sih tuh anak! Axel berjalan menuju pelataran. Matanya memandang langit-langit yang berhamburan bintang.

"Ara, elo dimana?" Teriak Axel nyaring.

"Apa Xel?" Clara sudah berdiri di samping Axel dengan rambut yang acak-acakan.

"Huwaa...Gila ya, ngagetin gue aja!" Axel

"Axel yang gila, malam-malam gini teriak-teriak! Ganggu Ara bobo aja." Clara menguap.

"Gue nyari elo! Di bioskop elo gak ada, di kamar elo juga gak ada! Elo tuh bikin gue repot terus!"

"Maaf deh! Tadi Ara bobo di kamar utama, habisnya di kamar Ara ACnya bocor! Jadinya Ara pindah deh ke kamar utama. Di bioskop tadi, Ara di ganggu cowok! Trus mau ke tempat Axel takut ganggu. Ya Ara pulang aja!" Dusta Clara dengan wajah polos.

"Seenggaknya, telepon gue diangkat, gue pikir elo kenapa-kenapa!" Axel terlihat cemas.

"Axel khawatir ya?"

"Ya iyalah, secarakan elo istri gue. Wajar kali, kalau gue khawatir."

"Jangan kayak gini Xel, ntar Ara malah salah mengartikan semuanya..."

"O, ya udah deh! Ara mau bobo lagi. Ngantuk!" Clara melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Tadinya gue ngerasa kalau gue suka sama elo!"

"Hah?" Clara kaget dengan kata-kata yang di ucapkan Axel. Langkahnya terhenti.

"Tapi kayaknya gue salah mengartikan perasaan itu. Mungkin karena elo selalu ada di sisi gue beberapa bulan ini. Sekarang gue udah sadar, kalau gue suka sama elo sebagai sahabat..." Jelas Axel.

Cinta Datang Karena Terbiasa (Competed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang