WINASTYA 🍂 8

11 2 1
                                    

Selamat membaca💛

.
.
.

Sebuah motor berhenti di depan pagar rumah berwarna putih. Lalu disusul dengan seorang cewek yang turun dari motor dengan tampang kesalnya. Jelas-jelas Senja tadi memaksa sambil mengancam yang tidak-tidak.


Wina tentu menurut daripada masalah menjadi tambah panjang. Lebih baik dia mendengarkan Senja saja, agar bisa pulang lebih cepat.

Wina juga tadi merasa bosan karena harus ditinggal Vino memasuki Cafe tanpa menyuruhnya ikut masuk.

.
.
.

Wina bersandar pada pintu mobil Vano yang terparkir di depan Cafe yang tadi mereka singgahi. Wina yang tadi berada di dalam mobil memutuskan untuk keluar karena merasa bosan.

Belum lama Wina bersandar, gadis itu mendengar deru suara motor yabg berhenti persis di depannya. Wina awalnya tidak mengenali siapa, sampai akhirnya sosok itu melepaskan helm dan membuat Wina yang awalnua bersandar jadi menegakkan tubuhnya.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Senja pada Wina.

"Bukan urusan lo." Sahut Wina ketus.

"Lama tuh si Vino. Sama gue aja pulangnya," Senja masih saja membujuk Wina agar pulang bersamanya.

"Enggak!" Tegas Wina sambil bersedekap dada.

"Sama gue dengan suka rela atau dengan paksaan? Silakan lo pilih."

"Ngapain lo ngancem gue segala? Gak ngaruh."

"Oh, lo lebih suka dengan paksaan ya. Oke gue turuti mau lo." Senja menarik paksa lengan Wina sampai berada di dekat Senja. Sangat dekat, membuat mata Wina melotot karena terkejut.

"Lo apa-apaan sih? Gue bilang gak mau ya!" Wina memukul punggung tangan Senja dengan keras.

"Lo kan sukanya dipaksa," Senja menyeringai, "pulang sama gue atau gue cium lo di sini. Di depan Cafe, biar semua orang liat. Mau?" Goa Senja menaik turunkan alisnya.

"Oke, fine! Gue pulang bareng lo. Tapi gue bilang ke Vino dulu." Wina yang tadinya ingin menghampiri Vino jadi urung karena Senja tidak melepaskan pegangannya pada lengan Wina.

"Gak! Gak usah! Langsung pergi aja." Wina terdiam ditempatnya berdiri, "cepetan naik, gue anter lo balik." Lanjut Senja.

Wina mengikuti perintah Senja menaiki moto Senja sambil berpegangan pada pundak cowok itu. Setelahnya Senja menggas motor meninggalkan halaman Cafe dengan sepasang mata yang sedari tadi mengawasi mereka berdua.

.
.
.

"Thanks, udah nganterin gue pulang." Ucar Wina setelah turun dari motor Senja.

"Besok gue jemput, jangan pergi pake ojol. Apalagi pergi sama Vino." Perintah Senja, tanpa membalas ucapan Wina.

"Kalo gue gak mau?"

"Harus mau, atau gak gue pake anceman yang tadi. Gue gak pernah main-main!" Tegas Senja yang dibalas delikan oleh Wina.

"Pemaksaan banget sih. Liat besok aja deh kalo gue gak lupa. Gue masuk dulu," Wina berbalik dan membuka gerbang. Sebelum benar-benar masuk ke dalam, Wina berbalik, "hati-hati pulangnya." Setelah itu Wina hilang dibalik gerbang yang kini sudah tertutup rapat.

.
.
.

To be continue...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WINASTYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang