"Arigato," ucap Kiara tak mampu menyembunyikan senyum melihat petugas imigrasi memberi cap pada paspornya.
Kiara kembali mendarat di Kansai International Airport (KIX). Yeaaah! Teringat ketika pertama kali ditugaskan di sini bersama rombongan media dari Indonesia, dia kebanyakan melonggo dan hanya mengekor teman-temannya. Kini dia sudah tidak gentar berjalan mendorong koper melewati lorong sepanjang terminal kedatangan yang megah dan besar itu. Perasaan bahagia membuncah, menyadari dia tiba di Osaka sendirian. Tidak terlihat seperti turis nyasar.
Senyum Kiara semakin lebar melihat wajah yang paling dia rindukan. Christopher Puspowaryo. Tubuhnya yang menjulang di antara penjemput lainnya, membuat pria itu mudah dikenal ketika berdiri di depan pintu kedatangan. Gayanya sudah melebur dengan salaryman Jepang yang berseliweran; pantalon hitam, kemeja tanpa dasi dan long coat abu-abu. Rambutnya tidak sepanjang dulu, hanya sedikit melewati tengkuk. Anak rambutnya yang berantakan menutupi dahi. Ya, Tuhan, dia kan sudah jadi pacar Christo. Mereka sudah satu setengah tahun pacaran. Kenapa jantungnya berdebar tak karuan macam baru pertama kali ketemu. Pesona seorang Christo sungguh tak terbantahkan.
"Christooo," ucap Kiara melambaikan tangan penuh semangat.
Christo tersenyum lebar hingga mata kecilnya menghilang. Tak kalah merasakan rindu yang mendalam, Christo berjalan, nyaris berlari, menyambut Kiara.
"Okaeri," ucap Christo meraih kedua tangan Kiara dengan senyum lebar. Sebuah sapaan yang sering diucapkan bila seseorang tiba di rumah.
Mereka bertatapan tanpa mampu mengeluarkan satu kata pun. Seribu perasaan yang sulit dijabarkan. Kiara tak sabar ingin memeluk dan menghujani Christo dengan ciuman namun rasanya kagok. Selama ini mereka hanya berhubungan lewat video call. Kiara membalas gengaman erat tangan Christo. Pria itu membungkukan badan dan menempelkan bibirnya pada bibir Kiara dan kembali tersenyum.
Penampilkan Kiara dengan gaya musim semi itu sangat menggemaskan; washed jeans, sweater tipis merah maroon dan coat. Pipinya yang bagai apel itu memerah akibat angin musim semi yang dingin. Christo ingin memeluk pinggang Kiara erat-erat, melumat bibir ranum itu dan menghujani sekujur tubuh perempuan itu dengan ciuman tetapi dia menahan diri. Christo harus menjaga sikapnya di tempat umum. Posisinya sekarang country manager marketing and sales. Sebuah perjalanan panjang dari product manager yang membidani kelahiran kopi organik, Kofinesia. Mau tidak mau dia harus lebih menjaga sikap. Paling tidak sampai kantornya resmi dan berjalan dengan baik di Osaka ini.
Christo sudah ada di Osaka sejak enam bulan lalu mempersiapkan pembukaan kantor marketing and sales di sini. Selama itu pula mereka menjalani pacaran jarak jauh yang rasanya seperti berabad-abad. Tidak bisa menahan rindu, Christo mengajak Kiara tinggal di Osaka.
Kiara tidak menolak. Dia butuh pengalihan suasana setelah di PHK dari jabatannya sebagai SEO editor, bersama puluhan karyawan kontrakan di Dazzlingcart. Perusahaan platform e-commerce yang mengkhususkan pada product kecantikan dan perawatan. Fakta menyakitkan yang setelah bekerja di e-commerce; berani menjanjikan gaji besar namun berani pula melakukan pemecatan. Gosipnya aliran dana dari investor asing sudah habis. Mereka tidak mampu menggaji karyawan dan biaya operasional. Start up baru doyan jor-joran bakar duit demi menarik karyawan baru dan pembeli tanpa sadar cadangan modalnya bisa habis. Berbeda dengan perusahaan lama yang dimata generasi sekarang cenderung lambat, tetapi sesungguhnya bermodal kuat dan mampu mempertahankan karyawan walau gaji tidak sebanyak e-commerce .
KAMU SEDANG MEMBACA
OSAKA Double Trouble (completed )
ChickLitCERITA INI BAGI MEREKA YANG SUDAH BERUSIA 18 TAHUN KE ATAS. MENGANDUNG BANYAK KONTEN DEWASA. Cerita ini merupakan sekuel dari Osaka Breat tetapi bisa dibaca secara terpisah. SPOILER: Cerita ini hanya akan dipublish sebagian ya. Sisanya akan diter...