Christo menguap lebar dan menggulirkan badan di tempat tidur dengan malas. Langit sudah gelap. Berarti dia sudah tidur lebih dari 12 jam. Christo kembali menguap dan merentangkan tangan ke atas. Badannya sudah rontok sepanjang minggu lembur sampai jam satu malam. Week-end ini dia ingin bersantai .Christo mendengar kesibukan Kiara di luar di dapur. Sudah lama mereka tidak dinner bersama. Christo ingin menebus kesalahan mengabaikan Kiara beberapa minggu ini.
"Masak apaan?" Chirsto memeluk Kiara dari belakang. Hidungnya disentuhkan pada leher Kiara. Aroma manis Kiara menyerbu hidungnya, membuatnya lebih rileks.
"Enggak masak. Cuma manasin. Kamu udah mau makan?" tanya Kiara, membalikkan badan dan memeluk Christo. Tangannya merapikan rambut Christo yang berantakan.
"Mau dinner di luar enggak?" Christo balik bertanya.
"Mau banget. Ikimasho! " ucap Kiara membulatkan mata penuh semangat;let's go.
Christo mengangkat alis, "Kamu makin lancar bahasa Jepangnya. Kok enggak cerita sama aku. Belajar di mana?"
"Belajar dari website dan YouTube" ucap Kiara terkikik. "Ayo coba tanya lagi," tantang Kiara senang.
"Nani ga tabetai desuka?" tanya Christo; mau makan apa?
Kiara berkerut sebelum menjawab. Dia segera melepaskan diri dari pelukan Christo dan mengambil kertas contekan. Kemarin dia baru saja membahas soal makanan bersama Eiji. Masih ada catatannya.
" Pizza ga tabetai desu," ucap Kiara membaca contekan.; ingin makan piza. "Aku agak bosan makanan Jepang," tambahnya.
Christo tertawa lepas dan berusaha mengintip kertas di tangan Kiara. Dia menarik catatan itu dan membacanya. Christo bangga melihat ketekunan Kiara belajar bahasa Jepang. Mata Christo tanpa sadar melihat tulisan tangan lain di kertas itu. Sebelum Christo mengusut lebih lanjut Kiara segera merebut kertas itu. Menyelipkan di antara buku.
"Mau mau makan di mana? " Kiara mengalihkan perhatian Christo. Dia menangkupkan tangannya di wajah Christo dan menekan halus bibirnya pada bibir pria itu.
Christo mendesah pelan. Kehangatan menyesap ke seluruh sel-sel tubuh. Bibirnya menyapu berulang kali bibir bawah Kiara. Dia kembali terhanyut ketika bibirnya menyentuh bibir stroberi itu. Mengusir habis semua kelelahan selama berhari-hari. Ya Tuhan, andai Kiara tidak ada di Osaka, dia tentu sudah gila.
"Jauh enggak tempatnya? "Kiara melepaskan ciuman.
"Dekat. Kita bisa jalan, sekitar 20 menit. Aku mandi dulu," ucap Christo
Kiara menghela nafas lega, dia mampu mengalihkan perhatian Christo. Seharusnya dia jujur bercerita soal Eiji tapi waktunya tidak pas. Kiara merindukan momen bersayang-sayangan. Dia lagi tidak mood bercerita panjang lebar. Dia pasti akan bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSAKA Double Trouble (completed )
ChickLitCERITA INI BAGI MEREKA YANG SUDAH BERUSIA 18 TAHUN KE ATAS. MENGANDUNG BANYAK KONTEN DEWASA. Cerita ini merupakan sekuel dari Osaka Breat tetapi bisa dibaca secara terpisah. SPOILER: Cerita ini hanya akan dipublish sebagian ya. Sisanya akan diter...