Bentuk kota Kyoto menyerupai sebuah mangkuk yang berisi kuil-kuil indah. Jalannya melandai namun di tengah kota adalah bagian yang landai. Sebagian lokasi kuil besar ada di atas bukit. Membaca informasi wisata di Kyoto, Kiara bingung sendiri. Terlalu banyak kuil yang ditawarkan. Christo berucap bila semua kuil didatangi, kaki bisa gempor. Mereka hanya berkunjung ke tiga tempat penting saja; Fushimi Inari Taisha, Kiyomizu-dera dan Kinkakuji atau golden pavilion.
Menjelang matahari terbit, Mereka tiba di Fushimi Inari Taisha. Salah satu kuil populer incaran para turis. Deretan tori (gerbang) yang berjumlah seribu berwarna orange dan hitam itu jadi spot berfoto terbaik. Christo memperingatkan mereka datang sepagi mungkin agar bisa menikmati keindahan kuil tanpa diganggu yang berswafoto. Letak kuil yang ada di atas gunung, butuh waktu sekitar dua hingga tiga jam sampai di atas.
Kalau Devon dan Christo menyukai Fushimi, Kiara lebih suka Kiyomizu-dera. Untuk sampai ke sana, lagi-lagi mereka harus mendaki tangga-tangga. Matahari kala itu sudah terik. Kiara melepas sweater dan hanya menggunakan tank top. Devon dan Christo melipat jaket,hanya menggunakan t-shirt tipis. Punggung mereka basah oleh keringat. Dari atas terlihat hamparan buka sakura macam karpet pink.Kiara hampir menyerah kalau tidak menyemangati diri melihat es krim macha yang dijual di sekitar Kiyomizu-dera.
Devon memuaskan jiwa narsis di tiga kuil yang mereka datangi. Christo dan Kiara hanya tertawa melihat pria itu semangat berfoto.
'Kaget kan kamu ngelihat dia bisa heboh kayak gitu?" bisik Christo melihat Devon yang piawai menggunakan tongsis. "Sejak dia nambah follower gara-gara peluncuran Kofinesia di Osaka, dia rajin posting selfie," tambah Christo.
Kiara tergelak melihat Devon berpose dengan latar belakang kolam dan Kinkaku-ji. Jumlah follower Devon bertambah ribuan setelah wawancara Kiara tentang persahabatan Christo dan Devon dimuat di website TepatKata News. Lucunya follower Christo tidak bertambah sebanyak Devon. Christo tidak rajin update berbeda dengan Devon yang teratur update dan rajin membalas komen follower. Devon di dunia maya sama ramahnya dengan Devon di dunia nyata.
Selama di Kyoto, Devon tak melupakan statusnya sebagai pekerja PT Imperial Foodnesia. Di ranselnya ada Kofinesia saset. Devon memotret Kofinesia dengan latar belakang tempat di Kyoto. Dia meminjam tangan Kiara memegang saset itu ketika ada di Fushimi Inari dan di kereta. Devon bilang ini momen tepat menambahkan foto-foto ciamik sosmed Kofinesia.
"Sialan! Gue kan cuma berbagi kebahagiaan. Eh, kita belum foto bersama, " Devon menarik tangan Kiara yang kemudian menarik tangan Christo. Dua tiga pose berhasil didapatkan. Kiara meminta difoto. Sebagai orang yang fasih swafoto, hasil foto Devon layak dipasang di Instagram.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSAKA Double Trouble (completed )
ChickLitCERITA INI BAGI MEREKA YANG SUDAH BERUSIA 18 TAHUN KE ATAS. MENGANDUNG BANYAK KONTEN DEWASA. Cerita ini merupakan sekuel dari Osaka Breat tetapi bisa dibaca secara terpisah. SPOILER: Cerita ini hanya akan dipublish sebagian ya. Sisanya akan diter...