Kiara mengecek lagi hasil foto-foto dan video perjalanan ke pasar ikan Kuroshio dan Yuasa, kota tradisional dekat Wakayama yang terkenal dengan produksi soy sauce. Miranti dengan cepat merespon usulan tulisan tentang perjalanan kereta Hanshin line. Dia meminta tulisan itu selesai minggu ini. Email dari Miranti jadi sedikit penyemangat pagi.
Terdengar suara Christo grasak-grusuk di kamar. Christo bangun terlambat, Kiara sengaja tidak membangunkan. Dia tidak tega mengingat Christo sudah kelelahan kemarin. Sarapan dan bento sudah Kiara siapkan.
"Ohayo," ucap Christo memberikan ciuman dan menggoyang-goyangkan kepala Kiara, "Kamu semalam tidur jam berapa? Cepat banget tidurnya," celetuk Christo meneguk teh hijau yang disiapkan.
Kiara menatap Christo. Ada sayatan-sayatan pedih di hatinya. Berarti semalam Christo tidak menyadari dia belum pulang. Kenapa Christo tidak mencoba mencari keberadaaannya?
"Kamu lagi cape banget, ya?" tanya Kiara menelan rasa kecewa.
Mata Christo terlihat masih merah. Tubuh sedikit mengurus. Christo kalau sibuk suka lupa makan. Kiara sengaja menyiapkan bento yang lengkap agar pacarnya tetap makan sehat. Mungkin dia perlu menambah membuatkan juice. Bibir Christo terlihat kering macam orang kurang vitamin.
"Ini Trade Expo bikin ribet," ucap Christo nyisir rambut yang memanjang hingga menutupi mata.
Tak tahan Kiara bangkit berdiri dan menyisirkan rambut pria itu. Dia sangat ingin menguncirkannya, " Mau aku kuncir enggak?"
Christo mendesah pelan. Sentuhan tangan Kiara di rambutnya bagai pijat-pijatan yang meringankan kepalanya. Bila mau menuruti selera pribadi, Christo lebih suka rambutnya di kuncir tetapi dia mau mengambil resiko. Sekarang jabatannya sebagai country manager marketing and sales.
"Enggak bisa," ucap Christo nyesali diri. Dia menempelkan hidungnya di leher Kiara meminta maaf.
Kiara masih menyisirkan rambut Christo dengan jemari. Sebisa mungkin merapikan rambut itu. Kiara menutup mata pelan ketika bibir Christo menyapu lembut leher dan dadanya. Tangan pria itu melingkar di pinggangnya. Tetapi rasa pedih sayatan itu masih ada. Kiara menangkupkan kedua tangan di wajah Christo. Dia butuh dari sekadar pelukan. Sebelum bibir mereka menyatu terdengar suara gawai yang menganggu. Kiara berusaha tidak menghela nafas terlalu kencang tetapi Christo mendengar itu.
"Kiara, bulan-bulan ini aku sibuk banget. Mungkin selalu lembur. Nanti kalau selesai Trade Expo aku janji enggak pulang malam lagi, okay," Christo meminta maaf.
"Iya, enggak apa-apa. Jangan lupa bentonya dimakan," ucap Kiara menyerahkan kotak bento.
Christo kembali menyentuhkan bibirnya di wajah Kiara. Mencubit dua gumpalan apel yang mengemaskan di wajah Kiara yang mengulas senyum tipis. Mata Kiara yang sedikit berkaca-kaca luput dari perhatian Christo luput .
KAMU SEDANG MEMBACA
OSAKA Double Trouble (completed )
ChickLitCERITA INI BAGI MEREKA YANG SUDAH BERUSIA 18 TAHUN KE ATAS. MENGANDUNG BANYAK KONTEN DEWASA. Cerita ini merupakan sekuel dari Osaka Breat tetapi bisa dibaca secara terpisah. SPOILER: Cerita ini hanya akan dipublish sebagian ya. Sisanya akan diter...