Two lonely girl part 2

1.9K 221 11
                                    

Kiara tidak menduga Vivi menanggapi serius  tawaran jalan-jalan. Pagi hari ada panggilan dari intercom. Wajah Vivi terpampang di situ.

"Kamu ada janjian dengan Mbak Vivi?" tanya Christo ketika mengecek layar intercom.

"Janjian? Enggak ada janji apa-apa," Kiara terheran.

"Dia bilang mau jalan-jalan, sama kamu, " ucap Christo yang sudah mempersilakan sekuriti  memberikan akses masuk pada tamunya.

Pintu kondominium dibuka oleh Christo. Vivi berdiri dengan manis sembari membawa satu kotak cheesecake. Dia sudah berdandan cantik ala sosialita;  topi berpita, celana palazo colekat muda, kaca mata hitam  LV, blus off shoulder dan sling bag Gucci, sneaker putih Gucci. Rambutnya terata rapi di dada.

"Hai, maaf ya, aku enggak mengabarkan kamu lagi. Bisa enggak kita  jalan-jalan hari ini?' tanya Vivi mengulas senyum lebar.

Kiara mengangguk kaku. Tidak terpikirkan Vivi yang  terlihat menjaga jarak dengan dirinya memiliki spontanitas seperti itu. Kiara menyilakan perempuan itu  menunggu di ruang duduk sementara dia masuk ke kamar mencari baju terbaik.

Kepala Kiara seketika pening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Kiara seketika pening. Dia terbiasa dengan deadline dadakan. Tetapi ditembak perempuan macam Vivi membuatnya keder. Dia tidak yakin apakah mereka punya selera yang sama. Apa mungkin dirinya hanya jadi teman belanja?

"Mbak Vivi baik kok. Orangnya asyik. Dia cuma butuh teman, kasihan," ucap Christo di depan pintu kamar Kiara. 

"Aku memang bilang mau nemenin dia jalan-jalan  kapan aja tapi kan enggak kayak gini juga!" keluh  Kiara menarik secara asal baju dari lemari, "Pakai celana pendek oke enggak?" tanya Kiara menunjukkan celana selutut.

 "Bagus. Ini pakai blus yang ini juga oke," Christo secara asal menarik.

Kiara meneliti blus di tangan Chirsto dan melempar  ke kepala Christo dengan kesal, "Ini piyama, aho!" ucap Kiara penuh emosi ; bodoh.

Christo tertawa lepas melihat kepanikan Kiara. Bahkan pacarnya sudah bisa mengumpat dalam dialek Kansai.  Bibir bawahnya maju beberapa senti  .Anak rambutnya berdiri ke segala penjuru  karena tangan Kiara menggaruk dengan asal di antara mencari baju yang pas. Baju bertebaran di lantai dan tempat tidur. Kiara yang panik terlihat sangat menggemaskan.

"Mbak Vivi enggak akan peduli kamu pakai baju apaan. Dia fashionable tapi enggak julid. Kamu pergi belum mandi juga dia enggak masalah," ucap Christo.

Kiara tetap tidak setuju. Pergi bersama perempuan itu tuntutan tampil lebih cantik lebih besar dibandingkan pergi dengan teman pria atau dengan pacar. Dia tidak mau juga mirip karung goni saat berjalan di samping Vivi.

"Sana mandi dan dandan. Kamu enggak usah buatin aku sarapan dan bento. Siang ini juga aku harus meeting seharian.  Kemungkinan makan di luar," Christo mengoyang-goyangkan kepala Kiara dan menghadiahkan ciuman di situ.

OSAKA Double  Trouble (completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang