•16•

18 2 0
                                    

Kembali pada cerah dan hangatnya mentari pagi,
sekiranya aku sambut atau ku tutupi oleh kabut?

÷÷÷÷÷

“Karena gue?”

Lusi langsung menatap Aydan, dan tiba-tiba gugup. Namun, Lusi langsung mengusir rasa tersebut.

“Gila lo! Udah balik aja sana!” ucap Lusi dengan galak

“Galak banget sih lo, kayak singa aja” ucap Aydan dan mereka berdua tertawa

Keduanya senang karena dapat mengusir rasa gugup masing-masing. Setelahnya, Aydan mengeluarkan laptopnya lalu menyalakannya. Setelah mendapat file yang dia cari, dia langsung membukanya.

“Nih gue udah bikin ngikutin contoh lpj sebelumnya, tetapi gue masih bingung penyusunan yang bener kaya gimana” ucap Aydan hendak menyodorkan laptopnya

“Lo di sebelah gue aja, susah kalo berhadapan duduknya” ucap Lusi dan Aydan menarik kursinya ke sebelah Lusi

Lusi merevisi bagian-bagian dari lpj yang telah Aydan buat. Setelah memakan waktu yang cukup lama, diskusi mereka selesai.

“Sebenernya sama aja sistemnya kaya proposal, tinggal lo tambahin aja lembar-lembar dokumentasi, dan beberapa hal lainnya kaya lo buat lpj keungan. Dan ini bagian-bagiannya udah gue benerin, untuk kata perkata tinggal lo kembangin di rumah nanti, dan jangan lupa revisi” ucap Lusi menyudahi diskusi tersebut

“Oh paham. Thanks” ucap Aydan lalu menyimpan file tersebut dan mematikan laptopnya

Lusi mengambil satu kotak susu rasa kelapa pemberian Aydan dan meminumnya setelah dikocok terlebih dahulu.

“Ay, enak banget” Lusi memberikan jempol kepada temannya itu

Aydan tersenyum mengangguk lalu menutup laptopnya.

“Lus” panggilnya

Lusi menatap Aydan sambil tersenyum.

“Jangan ulangi lagi ya” pinta Aydan

Lusi sedikit tertegun dengan ucapan Aydan tersebut, suara Aydan melembut.

“Waktu di taman, gue serius” ucap Aydan

“Soal apa?” tanya Lusi

“Gue percaya sama lo, Lus” ucap Aydan

“Apa yang bisa gue bantu, Ay?” tanya Lusi

“Terus di sisi gue ya, Lus” jawab Aydan

“Kenapa harus gue?” tanya Lusi merasa heran

“Udah gue bilang gue serius waktu ditaman” ucap Aydan

“Soal apa?” tanya Lusi memastikan, lagi

“Gue gak mau kehilangan lo, Lusiana” jawab Aydan

“Ay” panggil Lusi

“Terus ada di sisi gue untuk dengerin semua keluh kesah gue dan—”

“Dan?”

“Dan dengerin semua cerita tentang gue”

“Why?”

“Because you are good people. I belive you”

“Thanks. But, what should I do—”

“Lo sanggup dengan permintaan gue?” tanya Aydan membuat Lusi sedikit tertegun

“Tapi kenapa harus gue?” tanya Lusi

TRAPPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang