•10•

12 3 0
                                    

"Aydan, lo kemana?"

÷÷÷÷÷

"Keadaan Ibu sarah baik-baik saja. Tidak ada pendarahan atau cedera berlebih. Ibu sarah hanya perlu istirahat yang cukup" ucap Dokter Falah, dokter pribadi keluarga Lusi

Sarah tidak dibawa ke rumah sakit, hanya ke kamar lalu memanggil dokter Falah.

"Kamu jangan terlalu khawatir, mamah gak kenapa-napa kok" ucap Dokter Falah sambil tersenyum

Dokter Falah berbicara dengan papah, tak lama pamit pergi. Lusi yang berada di kamar mamahnya itu keluar karena dipanggil papahnya.

"Papah kan udah bilang kalo ada apa-apa kamu harus gesit. Untung gak terjadi apa-apa sama mamahmu. Lain kali kalo bekerja yang benar, cuma ambil pel-an aja lama sampai terjadi kecelakaan. Makanya serius dan ikhlas kalo disuruh, cuma masukin minyak ke dalam botol aja kaya gini. Kamu bisanya apa? Jangan jadi ceroboh dan booh!" omel papahnya

"Bukan salah Lusi, pah-" bela Alvian namun buru-buru Lusi memotong

"Maafin Lusi, pah. Lain kali Lusi bakal lebih serius dan ikhlas. Maaf papah pulang disambut hal yang gak baik. Sekali lagi Lusi minta maaf, pah" Lusi memeluk papahnya lalu pergi menuju kamarnya

Alvian mengetuk pintu kamar Lusi tapi Lusi tak kunjung membukanya. Alvian ingin meminta maaf kepada adiknya, karena semua ini disebabkan oleh ulahnya sendiri. Sungguh Alvian menyesal. Lusi membuka jendela kamarnya menghirup kesegaran malam ini, dia tidak ingin menangis, dia harus kuat. Lusi memejamkan matanya dan tak lama ponselnya berdering.

"Assalamualaikum, ada apa, Ga?"

"Assa—waalaikumsalam. Lus udah coba hubungin Aydan? Aydan masih gak ada kabar. Kwitansi dan cap di dia semua. Pak Ruli minta foto bukti kwitansi kalo dana ingin dicairkan besok sebelum acara"

"Belum, Ga. Nanti Lusi coba, deh"

"Lo gak apa-apa, kan? Suara lo lemes, udah makan?"

"Gak apa-apa, kok. Mungkin hanya kedengarannya begitu diteleponmu"

"Oke. Ada kabar buruk, Walif kehilangan data susunan acara. Ada data cadangan kan di lo, minta tolong print ya, Lus"

"Oke, Ga"

"Jangan lupa karena Clezi sakit dia gak bisa tampil. Kosongin jadwal itu"

"Siap!"

"Saran aja dari gue, jadwal kosong itu di isi sama request dari siswa-siswi ke band sekolah kita. Biar di akhir acara gak garing"

"Boleh tuh, ide bagus! Terlebih band kan hanya tampil sebentar"

"Oke, kita sepemikiran"

TRAPPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang