BAB 2

4K 382 57
                                    

Hai jangan lupa Vote dan komennya ya gaes. 

Happy Reading. 

_______________________________________

Angelo terus membawa lari Rain di atas punggungnya, mereka memasuki hutan dan bersembunyi didalam gua. Angelo menurunkan Rain, lalu ia pergi keluar untuk membunuh para Vampire itu, Angelo melolong, tidak lama kemudian muncul serigala lainnya membantu Angelo. Rain menyaksikan semuanya, Rain bingung ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini. Setelah para Vampire kecil itu mati, Angelo kembali dan berubah kewujud manusianya. Ia terluka di bagian lengan, lalu Rain mengeluarkan sapu tangan dan membalut luka Angelo.

"Kau terluka, maafkan aku..." ujar Rain.

"Kau minta maaf karena apa? Kau tidak salah apa-apa jadi tidak perlu minta maaf." ujar Angelo.

"Kau terluka karena menyelamatkanku," sahut Rain.

"Apa kau selugu ini? Kau bodoh atau polos?" ujar Angelo.

"Aku...." Rain tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia hanya diam dan matanya mulai berkaca-kaca.

Angelo tau apa yang Rain rasakan, lalu ia berbicara. "Ya sudah ayo pulang, lagi pula ini hanya luka kecil. Dan masalah tadi aku harap kau tidak menceritakan kesiapapun. Kau tau Vampire dan Serigala tidak akan pernah akur, sudah menjadi tugas kami untuk memburu para Vampire yang berusaha memusnakan manusia."

"Tapi, apakah Vampire-Vampire itu bisa mati? Maksudku bisa di musnahkan?" ujar Raihan.

"Aku kurang tau pasti, tapi mungkin bisa." ujar Angelo.

Rain hanya diam, lalu mereka terus melanjutkan perjalanan mereka. Rain melanjutkan aktivitas bekerja di Cafenya, ternyata Cafe itu milik kedua orang tua Angelo, Luna dan Alpha.  Hari sudah larut malam, Rain sangat malas untuk kembali kerumah, kalau saja ia punya kuasa untuk pergi atau bahkan kabur dari rumah, Rain pasti akan memilih hidup dan tinggal sendirian.

"Kamu belum pulang nak?" ujar Alpha.

"Bos, belum. Ini baru mau pulang, kalau begitu Rain permisi dulu. Selamat malam," ujar Rain.

"Angelo antar Rain pulang nak, ayah dan ibu khawatir kalau ada apa-apa di jalan." ujar Luna.

"Gak usah bu Bos, saya pulang naik sepeda aja." ujar Rain.

"Ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati ya nak." ujar Luna.

Rain mengangguk, lalu ia berpamitan dan langsung mengayuh sepedanya. Jalanan masih sangat ramai, jadi ia tidak takut akan ada apa-apa. Saat di tengah perjalanan, ia melihat seekor Owl tergeletak di jalan. Rain turun dari sepedanya, lalu mengangkat Owl itu dan membawanya pulang kerumah. Rain sampai dirumahnya, ia masuk kerumah melalui tangga di belakang rumah menuju kamarnya di loteng. Kamar itu bisa di katakan bukan kamar, melainkan gudang. Rain langsung mengambil perban dan mengobati luka Owl itu.

"Kasihan sekali, pasti orang-orang tidak bertanggung jawab yang melukaimu." ujar Rain.

Rain selesai mengobati Owl itu, lalu ia bergegas untuk tidur. Saat Rain tidur, Owl itu memperhatikan terus menerus, kemudian Owl itu berubah menjadi sosok pria yang sangat tampan, pria itu tampan bak dewa yunani, wajahnya bagaikan di pahat. Tepat di bawah temaram cahaya bulan, siluet wajahnya sangat bersinar bagaikan giok yang sangat indah. Pria itu mendekati Rain, lalu berbaring di samping Rain, lalu merentangkan tangannya dan membiarkan Rain berbantal lengannya. Saat Rain bergerak pria itu tak bergerak bahkan bernapas pelan. Lalu ia membiarkan Rain tidur dengan pulasnya.

Pagi menjelang, jam masih menunjukan pukul lima subuh. Rain bangun, pertama yang ia cari adalah burung hantu itu. Lalu ia melihat Owl lucu itu ada di sampingnya dan menyandarkan kepalanya di lengannya. Lalu Rain mengangkat Owl itu dan kemudian berbicara.

BL- LOVE THE LORD OF DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang