Second Chance 🧚 "8"

78 19 31
                                    

Siang ini seperti siang-siang sebelumnya di SS Group. Banyak pekerjaan yang mengintip meminta untuk diselesaikan, dan Irene sendiri kini tengah berkutat dengan komputer miliknya mempelajari tentang konsep produk yang akan mereka rilis tahun ini

"Bagaimana Rene sudah dapat ide dengan konsep love at the first sight?"

Pria Jung yang sejak tadi bergulat dengan berkas-berkas pekerjaannya secara tiba-tiba mengintrupsi konsentrasi Irene dan tentu saja hanya dijawab gelengan oleh Irene karena bagaimanapun memang Irene tak ada ide tentang konsep yang Mino tetapkan itu

"Jaehyun-a menurutmu cinta pada pandangan pertama itu bagaimana?" Irene bukannya menjawab malah memberikan pertanyaan pada pria Jung dihadapannya itu

"Hahh... Irene aku tanya padamu kenapa kamu malah bertanya balik sih?---"

"Entahlah aku pun tak mengerti apa itu love at the first sight. Memangnya beneran ada kisah cinta seperti itu?" Jaehyun yang ditanya balik oleh Irene justru menunjukan wajah lelah dan juga frustasi terlebih waktu mereka tak banyak sebelum para petinggi menghentikan rencana produk baru milik Manager Song

Gitu aja terus lu berdua ditanya bukannya jawab malah balik nanya 😒

***

Malam semakin larut saat Irene masih berkutat dengan
"Arkhh kenapa sulit sekali sih menemukan ide. Wahai otak datanglah"

"Dasar begitu saja tidak bisa"

Sudah kesekian kalinya Mino datang tanpa diduga-duga dan berujung selalu mengejutkan Irene yang kini tengah fokus untuk menemukan ide yang sesuai dengan konsep yang Mino tetapkan

"Hufftt...tak bisakah kamu memberiku ide? Oh ya Mino-ssi menurutmu cinta pada pandangan pertama itu bagaimana?" Irene meletakan kepalanya dengan bertumpu pada lengannya sebagai bantalan

"Kenapa kamu bertanya tentang cinta pada pandangan pertama?"

"Cih-- kamu itu pura-pura bodoh atau bener-benar bodoh sih ya jelas-jelas karena konsep yang kamu ajukan untuk iklan produk kecan---"

Belum sempat Irene melanjutkan ucapannya Mino telah terlebih dulu memotong ucapan gadis berambut Cepol itu

"Cinta pada pandangan pertama-- sesuatu yang sulit kamu artikan tapi kamu merasa spesial saat beradu pandang dengannya. Perasaan yang dapat membawamu menikmati hal lain yang tak pernah kamu rasakan sebelum--- apa yang kamu lakukan? Berhenti menatapku seperti itu!!" Tegur Mino saat mendapati Irene menatap dirinya dengan penuh rasa kagum dan juga takjub

"Eh...ah maaf. Aku hanya merasa kagum karena ternyata kamu bisa merasakan cinta pada pandangan pert-- hehehe maaf" Irene hanya dapat meringis tanpa dosa saat Mino memberi tatapan tajam kepadanya akibat mengejek sang roh tampan itu

***

Flashback on

Another Dimention

"Berjanjilah untuk menemui ku saat kita sudah kembali ke alam fana"

Sudah sekitar 12 hari waktu dimensi kematian, dimana Mino maupun Irene terus berjalan menyusuri jalanan yang entah dimana ujungnya. Keduanya berjalan beriringan saling bertukar cerita bagaimana kehidupan mereka di alam fana sebelumnya

"Gumawo Mino-ya sudah menemaniku selama disini"

"Hmm... sejujurnya aku yang harusnya berterima kasih karena kamu ada sini jadi aku tak perlu pergi sendiri menuju gerbang terakhir"

"Wah...wah...wah lihatlah ini. Kalian berdua berjalan layaknya sepasang kekasih yang tengah menyusuri altar berbunga"

Seorang yang Mino kenal adalah si malaikat perbatasan dengan menyebalkannya datang dan menganggu perjalanan keduanya

A Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang