"YAK NOONA!!! Siapa yang menyuruhmu mencari sekertaris pribadi untukku?" Bentak Mino saat Kiko telah berdiri tepat dihadapannya
"Cih bisa tenang tidak sih kamu? Ingat kamu baru keluar rumah sakit jangan banyak tingkah" gumam Kiko mengabaikan protesan yang Mino lontarkan pada dirinya
"NOONA"
"Pshh--- jangan mulai tuan muda Song. Kamu baru keluar dari rumah sakit dan kamu masih perlu bantuan orang lain jadi jangan membantah"
"Memang dia siapa kenapa--" Mino menghentikan ucapannya saat Kiko mulai mengintrupsinya
"Irene mulai hari ini kamu resmi menjadi asisten pribadi manager Song. Jadi kamu urus semua keperluan manager Song terutama keperluan kantor. Dia memang memiliki asisten lainnya tapi kurasa asisten Kim akan sangat sibuk mengurus pekerjaan manager Song sempat terbengkalai" tandas Kiko sambil menepuk bahu Irene sebelum pergi dari ruangan Mino
Hening--- tidak ada sepatah katapun keluar dari bibir Mino maupun Irene. Mino hanya duduk di sofa sembari melihat gawai miliknya, sedangkan Irene hanya berdiri dalam diam sembari menundukkan kepalanya
Helaan napas berat keluar dari bibir Mino setelah merasakan suasana yang begitu canggung dan juga menyebalkan
"Mau sampai kapan kamu berdiri disana? Hushh-- pergilah ke asalmu" ujar Mino sambil sesekali melihat kearah Irene yang nampak bingung dengan ucapan Mino "huff-- pergilah ke kamarmu ini sudah malam. Kamu tak mendengar ucapan nenek lampir tadi dia bilang kamu DITERIMA---sudah sana aku mau istirahat"
Setelah mengerti dengan ucapan Mino akhirnya Irene mengundurkan diri dari hadapan Mino dan bergegas menuju kamar miliknya yang terletak hanya disebelah kamar Mino
***
Sinar hangat matahari mulai menyinari wajah lelap seorang Bae Irene. Kamar dan tempat tidur yang nyaman membuat seorang Bae Irene mau tidak mau bangun kesiangan
"Matilah aku" pekik Irene saat menyadari jika dirinya bangun kesiangan. Dengan gesit Irene bergegas untuk membersihkan diri dan bersiap. Blouse putih dengan tambahan blazer mocca dan bawahan baby pink membuat Irene begitu cerah dan terlihat ceria. Setelah semuanya siap Irene berjalan menuju kamar milik manager Song dan bersiap untuk mengetuk pintu kamar sang atasan
"Oh sekertaris Bae"
Melihat pelayan Im muncul dari kamar manager Song membuat Irene sedikit terkejut, namun dengan mudah Irene menguasai ekspresi dan gestur tubuhnya
"Ehmn pelayan Im kalau boleh tahu manager--"
Pelayan Im yang mengetahui arah pertanyaan Irene hanya tersenyum sebelum akhirnya memberitahu Irene jika Mino telah berada diluar dan menunggu di mobil. Setelah mendapat jawaban dari pelayan Im Irene lantas berlari menuju halaman depan dimana mobil keluarga Song biasanya berada
Irene tersenyum lega saat mendapati manager Song masih berada di mobil dan belum meninggalkan dirinya. Dengan langkah pasti Irene berjalan menuju mobil Song sebelum akhirnya secara tiba-tiba mobil berjalan mendahului Irene
Tak menyerah Irene berusaha mendekati mobil itu kembali sebelum secara tiba-tiba pintu mobil terkunci dari dalam dan Mino menurunkan kaca mobilnya
"Mau kemana hah?"
"Apa maksud anda? Tentu saja ke kantor untuk bekerja" jawab Irene yang sedikit mulai sebal dengan perilaku Mino
"Lalu kenapa masih disini? Sana berangkat!!"
Mendengar ucapan Mino tersebut membuat Irene mau tidak mau menghela napas berat
"Anda belum berangkat ke kantor karena menunggu saya kan? Jadi kalau begitu biarkan saya naik dan kita ke kantor bersama" jelas Irene dengan nada yang dibuat sesabar mungkin
KAMU SEDANG MEMBACA
A Second Chance
Fiksi PenggemarBagaimana rasanya jika ada roh yang menemuimu dan meminta pertolonganmu? Lalu bagaimana perasaanmu jika ternyata hidupmu yang sekarang ini adalah kehidupan kedua yang kamu terima dari orang lain. Lantas apa yang akan kamu lakukan dengan hidup mu? 🌷...