Sesuai dengan kesepakatan yang telah di buat antara Mino dan Irene beberapa waktu yang lalu. Saat akhirnya Irene setuju untuk membantu Mino mencaritahu siapa orang yang berniat membunuh Mino. Meskipun begitu Irene belum memberi jawaban mengenai rencana Mino yang akan memasukan dirinya ke SS Group
Irene dan Mino memiliki waktu selama 3 bulan untuk mencari siapa pelaku yang sengaja mencelakai sang pewaris tunggal SS Group. Irene sendiri sebenernya telah bekerja disalah satu clothing line yang berada di kota ini. Bukan kantor yang besar namun cukup untuk membantu Irene menghidupi dirinya sendiri dan juga untuk ia kirimkan kepada sang ibu
Seperti pagi ini dengan baju rapi yang sudah melekat ditubuhnya dan juga sepotong roti panggang dimulut dan segelas kopi ditangan kanannya Irene bersiap berangkat ke tempat dimana ia bekerja
"Apakah ini kebiasaanmu disetiap pa--"
"Arkkhhh"
Irene terlonjak kaget saat suara itu kembali mengejutkannya. Bahkan saat ini roti yang baru saja Irene gigit telah dengan indahnya meluncur menyentuh lantai berdebu dibawah kakinya
"Yak!!! Tak bisakah anda bersikap normal tanpa harus mengejutkanku. Anda datang dari mana, kenapa tiba-tiba anda disini. Anda tau anda mirip hantu tau yang tiba-tiba muncul secara mendadak---yahhhh roti ku, aku baru saja menggigitnya" Irene hanya dapat mendesah meratapi nasib roti panggang miliknya yang sekarang tak layak di makan
"Hantu? Kamu lupa jika secara teknis aku memang hantu karena tak memiliki raga?" Ucap Mino dengan nada angkuh sambil menyandarkan tubuhnya dipembatas tangga
"Terserahlah aku harus berangkat ke kantor jika tak ingin dipecat oleh bos"
Irene meninggalkan Mino yang justru tersenyum dengan tingkah konyol gadis pendek berparas cantik itu. Bagi Mino, Irene sangatlah menggemaskan terlebih dengan sifat polosnya
🧚
"Irene tolong ganda kan ini ya!" Seorang pria yang berusia tak jauh berbeda dari Irene datang ke bilik kerja Irene dan meletakan beberapa file yang harus Irene gandakan
Ya, meskipun irene bekerja di store pakaian dalam hal ini clothing line namun Irene tidak bekerja di toko melainkan bekerja di kantor milik store tersebut. Irene sendiri baru bergabung dengan JKhouse sekitar 6 bulan terakhir atau lebih tepatnya bulan ini adalah bulan terakhir masa pelatihan Irene di perusahaan clothing yang memiliki beberapa store yang cukup populer dikalangan anak muda masa kini itu
"Aduh...duh...duh sepertinya pekerjaan mu sangat banyak ya Irene. Aduh kasihan sekali sih kamu" baru juga Irene kembali ke bilik kerjanya setelah melakukan tugas menggandakan berkas keperluan rapat hari ini. Seorang wanita yang beberapa tahun lebih tua dari Irene menghampiri Irene dan dengan wajah menyebalkannya wanita itu sengaja menyinggung Irene
"Nde, Sunbae aku tak apa. Maaf pekerjaan ku masih banyak"
Sejujurnya Irene tak ingin menggubris wanita kurang kerjaan ini. Namun mau bagimana lagi wanita dengan segelas kopi ditangannya itu bukannya pergi dari bilik kerja Irene, malah justru mendudukkan dirinya di kursi yang dia tarik dari bilik sebelah Irene
"Kamu tidak istirahat Irene? Sayang sekali padahal jam istirahat itu adalah jam yang sangat menyenangkan. Eh tapi kan kamu hanya pegawai magang dan belum menjadi pegawai tetap jadi wajar saja jika kamu harus--- mencari muka dihadapan para manager dan bos" bisik wanita senior yang Irene ketahui bernama Yuju
Irene hanya diam tak menanggapi ucapan yuju karena Irene sadar posisinya di kantor ini tak mengijinkan dirinya untuk membalas ucapan yuju. Tidak bukan tak bisa, tapi belum saatnya
"Oh ya bagaimana jika kamu berkencan sana. Lumayan kan jika kamu memiliki kekasih apalagi jika kekasihmu itu dari kalangan orang kaya, kamu tak perlu bekerja seperti ini. Bagaimana ideku bagus bukan aku memiliki banyak kenalan loh jika kamu mau"
"Maaf Sunbae tapi apakah sunbae tidak memiliki pekerjaan lain? Iya aku tahu sunbae adalah pegawai senior disini tapi bukankah semakin senior pekerjaan jadi semakin banyak? Tapi kenapa sunbae malah duduk disini dan bercerita soal PRIA padaku" tekan Irene pada kata pria
"Kau--" geram senior yuju karena ulah Irene
Para pegawai yang berada diruang kerja tersebut sontak menjadi bergunjing mengenai senior yuju. Bagaimana tidak, mereka tau jika sang senior memang masih menyandang status single diusia yang sudah dibilang cukup matang
Beruntunglah irene karena ketua tim defisinya secara mendadak mengintrupsi obrolan panas antara Irene dan senior yuju. Setidaknya untuk beberapa saat irene dapat menghindar dari rubah betina dihadapannya ini
Irene yang merasa sudah cukup terselamatkan akhirnya hanya dapat menghembuskan napas sebal karena untuk kesekian kalinya senior yuju mempermalukan dirinya didepan rekan-rekan kerjanya
"Ah Managar Bong bukankah minggu ini pegawai magangmu ini sudah habis masa uji cobanya kenapa kita tidak minum untuk merayakan kinerjanya. Eh tapi kan kamu hanya pegawai magang bukan pegawai tetap jadi sepertinya tidak ada gunanya merayakan kinerjamu. Kecuali kamu sudah menjual dirimu pada bos supaya kamu dapat menjadi pegawai tetap" ucap senior yuju dengan nada merendahkan dan juga menghina
Sudah cukup bagi Irene mendengar ucapan hinaan dari si rubah betina ini. Dengan sekuat keyakinan yang ada Irene mengungkapkan isi hatinya, perasaan yang begitu mengganjal di hati selama 6 bulan ini. Persetan dengan image dan kontrak kerjanya Irene sudah muak dengan ucapan sang senior ini
"Cih dasar...anda memang tak punya pekerjaan ya senior, bahkan anda dengan sengaja mengajak saya untuk pergi minum dan bertemu dengan para pria. Wah ternyata anda sejomblo itu ya sampai harus ikut kencan buta. Ah dan lagi perlu anda ingat saya bersyukur tidak memperpanjang kontrak dengan perusahaan ini, karena apa? Karena saya sudah mendapatkan perusahaan yang lebih besar dan tentu saja gaji yang lebih tinggi. Mungkin saja gaji anda tidak seberapa dari gaji yang akan saya terima nanti. Oh ya kebetulan saya akan bekerja di SS Group jadi tak usah sirik ya, nikmati saja posisi anda saat ini diperusahaan kecil ini. Tenang saja saya akan tunjukkan pada anda kartu tanda pegawai saya jika nanti sudah keluar" tegas Irene sebelum pergi meninggalkan senior yuju yang kini mematung sebal sambil menahan emosi akibat rentetan ucapan Irene
🧚🧚
"Arkhh bagaimana ini? Matilah kau Irene"
Irene hanya bisa berjongkok sambil memukul kepalanya dengan file yang harus dirinya serahkan pada tim pengelola. Kebodohan macam apalagi yang Irene kerjaan? Belum juga selesai masa magangnya tapi kenapa dirinya malah membuat masalah dengan senior yuju. Meskipun menyesal tapi Irene puas karena berhasil membungkam mulut si senior menyebalkan itu, kapan lagi dirinya bisa seperti ini
"Sepertinya kamu benar-benar ingin bekerja di SS Group"
"Kamjagi...Yak bisa tidak sih kamu tidak mengejutkan ku!! Ini sudah ketiga kalinya kamu menakutiku" ucap Irene sambil berbisik. Dirinya masih sadar untuk tak berucap keras-keras mengingat tak ada orang yang dapat melihat Mino selain dirinya. Irene tak ingin disangka orang gila karena bicara seorang diri
"Cih begitu saja marah-marah. Aku sudah mengatur semuanya jadi bersiaplah--- hmm"
"Dan kamu sangat keren saat mempermalukan seniormu itu"
Tanpa berucap hal lain, Mino pergi dari hadapan Irene. Meskipun tidak akan jauh setidaknya roh Mino tidak mengikuti kemanapun Irene pergi
Tbc
Gimana-gimana ada menurut kalian?
Makasih untuk support dan masukannya 🙏
With love HyunHa Noona 💜🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
A Second Chance
FanficBagaimana rasanya jika ada roh yang menemuimu dan meminta pertolonganmu? Lalu bagaimana perasaanmu jika ternyata hidupmu yang sekarang ini adalah kehidupan kedua yang kamu terima dari orang lain. Lantas apa yang akan kamu lakukan dengan hidup mu? 🌷...