Second Chance 🧚‍♀️ "11"

75 17 18
                                    

Benar kata pepatah jika manusia dapat berperan baik sebagai serigala berbulu domba. Mereka akan berperan layaknya sahabat ataupun orang inosen didepan kita, namun saat kita lengah mereka dapat menyerang bahkan hingga membunuh kita

Siang ini disebuah ruangan mewah dengan interior klasik dan mahal terlihat dua orang dewasa tengah duduk saling berhadapan dengan segelas tequila ditangan mereka

"Bagaimana kelanjutan rencanamu CEO---Kim" seorang pria paruh baya mencecap manis dan juga pekatnya alkohol dalam minumannya sebelum meletakan kembali diatas meja dihadapannya

"Semua berjalan dengan baik tuan Park...saya sudah menyingkirkan orang-orang yang dapat menghalangi rencana kita" ujar CEO Kim dengan nada angkuh dan sombong

Park Jinsuk merupakan salah satu eksekutif senior di SS Group. Beliau merupakan salah satu orang kepercayaan keluarga Song, sekaligus tangan kanan dari mendiang Song Eunjong ayah dari Song Kiko dan Song Mino

Kedua pria beda usia ini menghabiskan waktu makan siang mereka dengan menyusun rencana dan menyiapkan strategi  untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ambisius-- keduanya adalah pria-pria dengan ambisi tinggi dan tidak akan segan mengorbankan orang lain demi mencapai tujuannya

"Ku dengar manager Song mengangkat seorang pegawai khusus untuk proyek terbarunya?"

"Ya anda benar-- berdasarkan informasi gadis itu adalah teman dekat manager Song saat diluar negeri" jelas CEO Kim sambil membenarkan posisi duduknya

"Awasi dia! Jangan sampai dia menjadi penghalang untuk tujuan kita! Dan lagi cepat temukan kode USB itu"

"Baik... Eksekutif Park tidak perlu khawatir"

"Oh ya CEO Kim--- bukannya masa jabatan anda sebagai CEO SS Group akan berakhir?" Tanya tuan Park dengan senyum simpul penuh arti itu

"Ya, masa jabatan saya akan habis pada akhir tahun ini"

"Tidak perlu khawatir seperti itu CEO Kim, lakukan saja tugasmu dan aku akan membuat para eksekutif senior lainnya tetap mempertahankan mu. Ingat jangan coba-coba melakukan hal bodoh yang dapat menggagalkan rencana ini" desis tajam eksekutif Park pada menatap tajam lawan bicaranya

CEO Kim yang mendapat peringatan dari eksekutif Park seperti tidak begitu mendengarkan ataupun memperdulikan. CEO Kim justru mengucapakan kata-kata yang sukses memancing emosi tuan Park yang memang dikenal sangat tempramental

"Berani-beraninya kau!!"geram tuan Park saat CEO Kim berusaha mengancam dirinya

Senyum sinis terukir pada bibir CEO Kim sebelum akhirnya berujar "Tenanglah eksekutif Park, tidak perlu serius-serius begitu seperti kata anda barusan kita lakukan bagian-bagian kita dengan sebaik mungkin. Tujuan kita sama bukan eksekutif Park" tekan CEO Kim saat mengucapkan eksekutif Park

***

Disisi lain Irene masih tidak percaya jika rencana dan idenya dapat diterima oleh kepala divisi dan akan dipresentasikan dalam rapat umum bersama para petinggi perusahaan hari ini. Jika kalian bertanya bagaimana perasaan Irene maka dia akan menjawab rasanya seperti kamu akan bertemu dengan orang yang kamu sukai untuk pertama kalinya, rasa benar-benar gugup dan menegangkan

"Rileks saja bisa tidak sih? Kamu hanya akan menghadiri rapat, bukan ingin berkencan apalagi menikah" tegur Mino yang merasa Irene terlalu gugup

Tanpa memperdulikan ucapan Mino, Irene terus saja menarik dan membuang napasnya secara kasar guna meredakan gugupnya

"Irene sudah siap?" Jung Jaehyun datang menghampiri Irene dengan setelan rapi khas seorang Jaehyun. Tanpa menunggu jawaban Irene, Jaehyun menggenggam tangan Irene dan membawa wanita muda itu menuju ruang rapat. Irene sendiri tak dapat mengelak dari genggaman tangan Jaehyun yang secara cepat menariknya dan membuatnya terpaksa mengikuti dari belakang

***

Irene PoV

Rapat siang ini benar-benar membahas tentang perkembangan untuk iklan produk kecantikan yang akan diluncurkan oleh SS Group. Rapat dimulai dengan kepala divisi Kim Shinyong yang mempresentasikan hasil kami selama 2 minggu ini. Meskipun tak banyak namun setidaknya selama manager Song tak sadarkan diri tim kami menunjukan hasil yang lumayan berarti

Sejujurnya aku merasa sebal dan juga tidak mengerti dengan jalan pikiran CEO Kim bisa-bisanya dia menyarankan kami untuk membubarkan divisinya ini. Cih, mentang-mentang dia CEO lalu dia bisa seenaknya saja. CEO Kim benar-benar berbeda, ia tidak seperti CEO Kim yang tempo hari aku temui saat dipemakaman eksekutif Lim. Untung saja selama rapat berlangsung direktur utama berada didalam ruang rapat dan yah berkat direktur utama proyek iklan ini akan terus berlanjut dengan komando utama dari ibu direktur

Irene Pov end

***

Usai rapat Irene memutuskan untuk singgah sebentar ditoilet yang berada dilantai 5 gedung 14 lantai itu sebelum menuju cafetaria untuk makan siang dengan tim divisinya

"Sial kenapa toiletnya sedang diperbaiki sih" gerutu Irene sembari berjalan meninggalkan toilet menuju lift lantai tersebut

Gadis berkuncir kuda dengan mata teduh itu kini tiba di depan lift lantai 5 dan kini dirinya dihadapkan dengan antrian lift yang cukup panjang

"Sial ini kantor atau mall sih kenapa mau naik lift saja musti antri" rutuk Irene yang mulai merasa sebal dengan keadaaan siang ini. Memang ini saatnya jam istirahat namun Irene tak pernah merasakan rasanya seperti ini. Apa ini karena Irene tak pernah turun kebawah saat makan siang ya? Tapi seingatnya gadis itu sempat makan siang di cafetaria bersama timnya beberapa waktu yang lalu

Tanpa pikir panjang Irene memutuskan untuk menggunakan tangga darurat untuk mencapai lantai 3B. Sangat-sangat tidak sopan bukan jika dirinya kecing di celana hanya karena menunggu antrian lift. Dengan segera Irene berjalan menuju tangga dan membuka pintu darurat dengan sedikit terburu-buru

"Tenang bos--polisi tidak akan mungkin menemukan pelaku kecelakaan tersebut, dan untuk saat ini"

Samar-samar Irene mendengar seseorang tengah berbicara tepat dilantai atas tangga darurat

"Kecelakaan? -- Siapa yang kecelakaan?"batin Irene bertanya-tanya mengenai siapa orang yang dimaksud oleh penelepon tersebut, hingga satu nama sukses membuat Irene mematung seketika. Tubuhnya seolah lemas bahkan tangan Irene yang masih memegang handel pintu ikut bergetar mendengar pembicaraan yang baru saja didengarnya

"Bagaimana ini?" Batin Irene masih dengan menutup mulutnya dengan salah satu tangannya yang bebas. Perlahan Irene berusaha menjauhi dari sumber suara dan menutup pintu tangga darurat. Rasa kalut yang menghinggapi Irene membuat gadis itu tidak sengaja menutup pintu dengan sedikit keras hingga membuat seseorang yang sedang menelepon itu menyadari kehadiran Irene dan berusaha mengejar Irene

"Brengsek!!" Maki pria tinggi yang tengah melakukan panggilan tersebut

"Jangan dikerjar! Jangan membuat kegaduhan yang dapat memancing perhatian banyak orang!" Pria diseberang sana memberi instruksi yang mau tidak mau harus dipatuhi pria tinggi itu

Pria tinggi yang mendapatkan intruksi tersebut hanya mengangguk paham sebelum akhirnya membuka suara dan menyebutkan ciri-ciri Irene pada bos yang memerintahkan dirinya






To be continued


Maaf ya kalau akhir-akhir ini storynya rada gak ngefeel entahlah aku merasa begitu soalnya

Pokoknya selamat menikmati aja ya 😊

With love HyunHa Noona 💜

A Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang