Second Chance 🧚‍♀️ "14"

79 16 20
                                    

Seluruh tubuhnya bergetar, keringat dingin mengucur dari pelipis putihnya. Bahkan wajahnya kini terlihat pucat pasi dengan pikiran yang tak tentu arah. Irene kini tengah duduk di sofa depan tv dengan wajah yang terlihat khawatir dan juga panik

"Mino-ya kamu dimana" gumam Irene tanpa sadar memanggil arwah pria yang sudah hampir dua bulan tinggal bersamanya

"Irene-ssi kamu kenapa?" Panik Mino saat melihat bagaimana kondisi Irene saat ini. Dengan mata berkaca-kaca dan juga wajah yang pucat membuat Mino khawatir dengan kondisi gadis dihadapannya ini

Irene sama sekali tidak menjawab ucapan Mino, dirinya justru langsung menangis saat melihat Mino telah berdiri dihadapannya. Dengan sigap Mino merengkuh tubuh Irene menenangkan tangis yang terus keluar dari bibir Irene. Perlahan Mino mengusap punggung Irene berharap gadis dalam pelukannya ini akan segara tenang

Setelah dirasa tenang Mino kembali bertanya pada Irene, mengenai kondisi Irene yang tiba-tiba seperti orang yang ketakutan dan juga khawatir

"Mwo? CEO Kim!!" Geram Mino saat mendengar cerita dari bibir mungil Irene

"Sudah jangan kamu pikiran, kita akan menyelesaikan ini secepatnya. Kamu sudah melakukan hal yang benar" ucap Mino dengan tulus

***

Flashback on

"C---CEO Kim" ucap Irene dengan gagap saat melihat siapa yang telah membekap mulutnya dan menyeretnya hingga ke lorong sepi dilantai 6 ini

Tanpa menunggu dan basa-basi CEO Kim mendekatkan kepalanya tepat disamping telinga Irene "Jangan macam-macam atau saya akan melakukan hal yang sama seperti yang terjadi pada manager Song dan eksekutif Lim " bisik CEO Kim dengan nada dalam dan mengintimidasi

Irene saat ini tengah dilanda ketakutan dan juga kekhawatiran  terlebih dirinya sadar jika orang yang kini ada dihadapannya adalah bos yang sewaktu-waktu dapat menendang dirinya dari kantor ini

"Tidak---aku tidak boleh takut. Urusanku bersama Mino belum selesai, Mino harus berhasil meyelesaikan masalah ini" batin Irene menguatkan dirinya agar tidak gentar dengan ancaman CEO Kim

"Apa maksud anda CEO Kim?" Tanya Irene dengan nada sesantai mungkin agar menutupi kegugupan dan juga ketakutannya

CEO Kim yang mendengar pertanyaan Irene hanya menunjukan smirk seolah-olah meremehkan Irene yang saat ini terintimidasi olehnya. Keduanya hanya terdiam dan saling tatap hingga CEO Kim mengeluarkan sebuah ancaman pada Irene

"Oh--kamu tidak tau? Aku peringatkan sekali lagi kepadamu jika ada orang lain yang mendengar masalah USB ini ku pastikan kamu akan meninggalkan dunia ini" ancam CEO Kim sebelum meninggal Irene di lorong tersebut

"Ah jadi benar jika CEO Kim dalang dibalik ini semu?" Ucap Irene sukses membuat CEO Kim menghentikan langkahnya dan berbalik menuju Irene

"Wae? Jangan anda fikir saya akan takut dengan anda CEO Kim" senyum irene dengan penuh arti

"KAU---" geram CEO Kim saat mendengar ucapan Irene dan akhirnya melihat Irene pergi menjauh meninggalkannya di lorong tersebut

Dengan cepat Irene berjalan meninggalkan titik terakhir dimana dirinya bersitegang dengan CEO Kim. Dalam hati Irene hanya berharap jika tindakannya tidak akan membawanya dalam masalah besar "matilah kau Irene berani-beraninya kau mengancam bosmu" rutuk Irene dengan wajah panik dan juga keringat yang mengalir di dahinya

Flashback off

***

Ingin rasanya Irene menenggelamkan dirinya di aliran sungai Han, bagaimana tidak sudah lebih dari satu minggu Irene melakukan petak umpet dengan CEO Kim. Dirinya tidak ingin berjumpa dengan CEO perusahaan tersebut, ketika berpapasan dengan sang CEO Irene lebih memilih untuk menunduk dan meninggalkan tempat dimana CEO Kim berada. Lebih baik menghindar daripada membahayakan dirinya sendiri, itulah pesan Mino sebelum arwah itu menghilang selama beberapa hari ini setelah Irene menceritakan semuanya

"Arwah sialan bisa-bisanya dia menghilang begitu saja" gerutu Irene sambil merapikan berkas-berkas dimeja kerjanya

"Rene kamu sehat?" Krystal yang kebetulan lewat di depan kubikel milik Irene hanya dapat menegur wanita mungil itu saat dilihatnya Irene terus bergumam tidak jelas seperti memaki orang

"Eh--senior"

"Jangan sampai gila rene! kamu baru bekerja disini tidak lebih dari 3 bulan" gurau Krystal sambil berjalan menuju kubikelnya yang berada tepat disisi kiri kubikel Irene

"Hehehe tenang senior aku masih waras kok" balas Irene dengan cengiran tanpa dosa tersungging di bibirnya

Suasana yang semula menyenangkan dan juga penuh dengan canda tawa para pegawai khusus diruangan ini, seketika berubah hening dan juga menegangkan saat CEO Kim secara mendadak memasuki ruangan khusus yang hanya dihuni oleh 7 orang itu. Bahkan kini Irene hanya dapat menundukan kepalanya seolah-olah tengah membaca berkas dihadapannya. Sedangkan CEO Kim tanpa membalas salam yang diberikan pegawai lain dirinya terus berjalan menuju kearah kubikel kerja Irene

Dalam hati Irene hanya dapat berdoa agar manusia tersebut tidak mengusik dirinya, seminggu tanpa melihat CEO tersebut Irene sudah cukup bahagia. Namun mengapa siang ini CEO kejam itu menghampiri ruang kerjanya

"Lama tidak bertemu nona Bae?" Sapa CEO Kim dengan smirk yang terkesan melecehkan

Irene yang disapa oleh sang atasan hanya bergumam dan juga mengangguk sebagai jawaban atas sapaan sang atasan

"Wow luar biasa sekali---hanya staf tapi sangat tidak sopan. Sepertinya---"

"CEO Kim--- apa yang anda lakukan di ruangan ini" suara direktur Kiko mengintrupsi ucapan CEO Kim yang masih berdiri tepat dihadapan Irene

CEO Kim yang melihat kedatangan direktur utama hanya mengulas senyum ramah seperti tidak terjadi sesuatu di ruangan tersebut. Perlahan CEO Kim membalik tubuhnya dan berjalan menuju pintu keluar dimana direktur utama berdiri bersama sekertaris Jang

"Lama tidak bertemu direktur Song. Bagaimana kabar anda?" ucap CEO Kim dengan senyum palsu di bibirnya

Direktur Song Kiko yang disapa oleh CEO Kim hanya mengulas senyum sopan sebagai balasan atas sapaan tersebut

"Karena direktur sudah datang saya akan undur diri. Permisi direktur Song, sekertaris Jang" ucap CEO Kim sebelum beranjak dari posisinya dan pergi dari ruangan khusus pegawai tersebut

Selepas CEO Kim meninggalkan ruang kerja khusus staf pilihan Song Mino. Direktur utama Kiko kini ganti memasuki ruangan dan berjalan kearah Irene yang masih sibuk dengan berkas-berkas dihadapannya

"Sepertinya kamu sangat sibuk Irene-ssi" tegur direktur Song sambil tersenyum ramah pada pegawainya tersebut

Irene yang mendapati direktur Song berdiri dihadapannya sontak berdiri memberi salam pada atasannya tersebut

"Kamu ada waktu setelah jam kerja selesai?" Tanya direktur Song sambil mendudukkan diri dikursi yang terletak didepan meja Irene

"Jam pulang kerja?"

"Hmm"

"Iya saya ada waktu untuk Bu direktur"

Mendengar persetujuan dari Irene membuat Kiko menyunggingkan senyumnya sebelum akhirnya berdiri "Temui aku diruang kerjaku!" Tukas Kiko sebelum meninggalkan ruangan tersebut bersama sekertaris Jang






To be continued

Hmmm kira-kira Bu direktur mau ngomong apa ya sama Irene? Ada yang bisa nembak?

This is for you Minrene shipper. Untuk kalian yang masih setia sama mereka berdua, untuk kalian yang melihat mereka sebagai manusia bukan dewa (karena kalau dewa itu punya Ahmad Dhani), untuk kalian yg memanusiakan mereka selayaknya manusia normal bukan manusia sempurna (karena kesempurnaan hanya milik Andra and the Back Bone). Untuk kalian yang bertahan saat goncangan kuat melanda shipper ini. I'm proud of you guys 😍😘, dibalik kesedihan akan selalu ada kebahagiaan

Ok cukup sekian dan terima duit kalau kalian mau ngasih 😊

With love HyunHa Noona 💜

A Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang