Second Chance 🧚 "1"

338 32 39
                                    

"Ayolah Irene jangan menjadi pengecut kamu pasti bisa! Hantu itu tidak ada kamu baru saja dari tempat orang pintar untuk meminta jimat jadi jangan takut Irene!! Irene Fighting!!" Gadis muda berambut coklat bernama Irene kini tengah berjongkok di depan pintu flat miliknya. Gadis itu berusaha meyakinkan dirinya sendiri memberi semangat yang mungkin sebenarnya tidak berguna sama sekali. Sejujurnya Irene adalah gadis penakut yang tidak mau percaya akan adanya hantu. Namun, sudah sekitar 3 hari ini Irene hidup dengan dihantui sesosok makhluk yang sering mengusiknya. Dengan wajah pucat pasi dan juga tenaga yang telah terkuras habis akibat seharian bekerja disebuah kantor clothing line hingga membuat tubuh Irene semakin lemas

Dengan memejamkan mata dan membulatkan tekad Irene menyentuh handle pintu lalu mendorong pelan pintu berwarna abu-abu itu

"Yak pergilah dari rumah ku!!. Siapapun kamu, aku mohon pergilah aku tak punya uang ataupun kekayaan aku hanya seorang anak yatim jadi pergilah hantu jebal" rengek irene dengan masih menutup kedua matanya

"Akhirnya kamu datang juga" Sebuah suara husky masuk dalam gendang telinga irene. Irene yakin jika selama ini dirinya hanya seorang diri apartemen sederhana ini

"Huaa siapapun kamu ku mohon pergilah. Iya aku sekarang percaya kalau hantu memang ada. Jadi ku mohon jangan ganggu aku tuan hantu" Isak tangis jelas terdengar dari bibir tipis milik Irene bahkan wajah putih Irene kini telah memerah akibat tangisan yang dirinya keluarkan

"Tenanglah ak---"

Plak

"Yakk!!! Apa yang kamu lakukan?!" Bukannya pergi setelah Irene menempelkan jimat pengusir setan pemberian dari seorang orang pintar.  Pria pemilik suara berat itu justru  malah membentak Irene yang masih menunduk menyembunyikan wajahnya

Irene yang merasa jika hantu pria itu belum juga pergi setelah diberi jimat kini semakin merasakan perasaan takut dan khawatir

"Kenapa kamu masih disini? Seharusnya hantu akan pergi saat mantra dari jimat tadi menyentuhnya?" tanya Irene dengan wajah yang masih menunjukkan rasa takut

"Cih...siapa juga yang hantu? Aku ini masih roh bukan hantu"

Mendengar ucapan pria tersebut Irene lantas membuka matanya sebelum akhirnya berujar

"Woah, ternyata ada juga hantu setampan dirimu" puji Irene saat untuk pertama kalinya melihat sosok hantu tampan dihadapannya

Suasana didalam ruang tengah flat milik Irene mendadak sunyi setalah Irene selesai dengan tangisan dan ketakutannya

🧚

"Eh tunggu memang apa bedanya hantu dengan roh? Kan kalian sama-sama tak memiliki raga. Kalian juga tak terlihat oleh siapapun" Irene yang mulai tenang akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada pria tinggi dihadapannya

"Aku hanya roh yang terlepas dari ragaku. Tapi perlu kamu ingat aku belum mati, ragaku berada disalah rumah sakit"

Pria dengan tatanan rambut berjenis soft side parting yang dipadu padankan dengan setelan jas berwarna dark blue, kini tengah duduk di sofa ruang tv dengan sebuah koran yang dirilis pagi ini. Pria muda yang kini berada dibatas hidup dan mati ini dengan seksama membalik setiap lembar koran ditangannya

"Lalu siapa dirimu kenapa kamu menemui ku? Aku tak mengenalmu, bahkan aku tak pernah melihat---"

Click

Pria dengan wajah tampan itu kini beranjak dari duduknya dan menyalakan televisi dihadapan mereka, hingga sebuah breaking news tertera di benda layar datar itu

"General Manager SS Group. Song Mino dikabarkan masih  dalam kondisi koma setalah mengalami kecelakaan pada 12 Maret kemarin. Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari pihak SS Group mengenai kondisi sang pewaris tunggal. Saat ini posisi GM SS Group masih dibiarkan kosong dan kondisi ini membuat nilai saham SS Group mengalami penurunan yang cukup signifikan di sepanjang berdirinya perusahan ternama tersebut. Hingga saat ini putri pertama sekaligus Direktur utama SS Group belum juga memberi statement mengenai kondisi dan situasi SS Group setelah sang calon pewaris tunggal mengalami kecelakaan ----"

A Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang