Second Chance 🧚‍♀️ "18"

95 16 23
                                    

Tidak pernah dalam hidupnya merasakan rasa sesak seperti saat ini. Saat melihat pria yang dirinya cintai berjalan bersama wanita lain yang dengan lancangnya merengkuh lengan sang pria

Irene sadar saat ini mungkin memang dirinya bukan siapa-siapa bagi Mino. Atau bahkan Mino saja tidak mengenal siapa dirinya. Berulang kali Irene menghembuskan napasnya sesak saat mengingat bagaimana wajah dingin Mino yang tidak mengingatnya

Disatu sisi Irene bahagia melihat Mino dalam wujud aslinya, sebagai manusia yang hidup dan juga dapat disentuh. Bahkan sekilas Irene dapat merasakan hembusan napas panas dari hidung mancung milik pria tinggi itu. Tapi disisi lain Irene merasa terluka saat pria itu tidak mengingatnya

"Apa ini yang dulu Mino rasakan? Saat aku tidak mengingat sedikitpun tentangnya? Pasti sangat menyakitkan" gumam Irene sembari menaiki tangga flat tempat tinggalnya

Perlahan Irene menapaki tangga menuju flat miliknya hingga di anak tangga yang terakhir dirinya berhenti karena di depan pintu terlihat dua orang tengah berdiri dan menunggu dirinya

***

Irene mempersilahkan dua orang tersebut masuk kedalam flat miliknya dan menyediakan dua cangkir teh hangat untuk mereka, bersamaan dengan itu Irene mendudukan dirinya tepat didepan salah seorang dari mereka

"Kenapa kamu berbohong Irene?" Pertanyaan to the point dari Song Kiko membuat Irene terhenyak kaget, bagaimana bisa wanita dihadapannya ini tahu jika dirinya telah berbohong

"Bodoh--jelas saja direktur Song tahu. Dia punya segalanya Irene" rutuk Irene dalam hati karena melupakan fakta jika selama ini dirinya membohongi salah satu orang terkaya di negara ini

Lamunan Irene yang terus merutuki dirinya sendiri akhirnya buyar saat direktur Kiko membuka suara setelah melihat tingkah Irene yang cukup aneh

"Nde?!"

"Siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu berbohong?"

Dengan sekali tarikan napas dalam Irene menghembuskannya sesat sebelum akhirnya menjawab segala pertanyaan dari wanita dihadapannya itu

"Maaf... sebelumnya saya benar-benar minta maaf karena telah membohongi direktur Song dan yang lainnya. Iya saya memang bukan teman dekat manager Song, saya bahkan baru mengenal direktur Song 3 bulan yang lalu---" tunduk Irene penuh rasa penyesalan dan juga sungkan pada kakak sang manager tampan itu

Kiko dan Kiyong hanya diam tanpa berusaha menghentikan ucapannya gadis cantik di depan mereka

Irene yang terus ditatap hanya dapat menyembunyikan wajahnya sebelum akhirnya melanjutkan ucapan yang tadi sempat terhenti

"--- mungkin ini terdengar konyol dan juga tidak masuk akal-- tapi--- saya melakukan semuanya karena Mino yang meminta saya untuk melakukannya" cicit Irene dengan wajah yang terlihat gugup dan juga takut

"Mino? Maksudmu?" Selidik Kiko dengan wajah terkejut

"I--ya...3 bulan yang lalu arwah Mino datang pada saya dan meminta bantuan pada saya"

"Arwah Mino? Jangan bercanda kamu--" hening sesaat sampai Kiko kembali menanyakan hal yang mengusik pikirannya "lalu apa yang sebenarnya terjadi?!"

Irene yang mendengar pertanyaan Kiko dengan nada tidak percaya, akhirnya mengungkap detail kejadian yang terjadi.

***

Semua dimulai dari malam dimana arwah Mino mendatangi Irene dan menjelaskan siapa dirinya, hingga malam dimana akhirnya Mino pergi untuk kembali ke dunia fana. Irene menceritakan hampir semua kronologi dengan detail pada Kiko. Iya, hampir semua, karena memang ada beberapa hal yang tidak Irene ceritakan terutama mengenai flashdisk dan juga siapa penyebab kecelakaan mino, terlebih lagi kejadian--- ah sudahlah kalian juga pasti tau

Dengan seksama Kiko mencerna setiap ucapan Irene, bahkan tanpa melepaskan tatapannya dari wajah dan mata Irene. Kiko berusaha mencari kebohongan dari wajah irene. Tapi nihil, Irene benar-benar berkata jujur. Wanita muda itu benar-benar hidup dan tinggal bersama Mino selama 3 bulan ini

"Baiklah sekarang apa rencanamu? Mino telah kembali---dan aku yakin ada sesuatu yang ingin kamu katakan pada Mino benar begitu bukan?" Ujar kiko setelah Irene menyelesaikan ucapannya

"I--itu" Sejujurnya Irene merasa bingung dan tak tahu harus berbuat apa. Disatu sisi Kiko benar jika dirinya harus menemui Mino dan menyerahkan flashdisk itu. Tapi disatu sisi dirinya bingung bagaimana caranya mendekati Mino

"Kembalilah ke perusahan dan kesamping Mino" ucap Kiko dengan sebuah senyum terpatri di bibirnya

Irene yang mendengar ucapan Kiko sontak langsung mendongakkan kepalanya dan menatap Kiko dengan wajah tidak percaya. Iya, bagaimana wanita dihadapannya itu dapat berujar semudah itu pada dirinya

"Aku tahu kamu wanita baik Irene. Aku juga tahu kamu peduli dengan Mino. Maka dari itu kembalilah ke sisi Mino-- aku akan mengatur semuanya. Jadi mulai besok lusa datanglah kerumah kami" ujar kiko dengan meraih tangan Irene dan menggenggam kedua tangan mungil Irene

"Direktur--" lirih Irene dengan wajah berseri. Dirinya sama sekali tidak menyangka jika kakak Mino akan percaya pada ceritanya. Sebagian orang yang mendengar cerita Irene pasti beranggapan jika Irene gila dan tidak waras karena bercerita khayal tapi direktur Kiko dia justru percaya meskipun Irene yakin kepercayaan direktur Kiko tidak lebih dari 50%

"Panggil aku eonni jika tidak dikantor-- ya sudah kalau begitu kami pamit dulu. Jangan lupa besok lusa temui aku dirumah" pamit Kiko dan juga sekertaris Jang dari kediaman Irene

***

Hari berganti hari hingga waktu yang dijanjikan itu tiba. Kini Irene tengah berdiri didepan sebuah rumah megah milik keluarga Song. Terlihat puluhan pelayan dan juga beberapa mobil yang berjejer rapi halaman depan mampu menunjukkan siapa pemilik rumah mewah ini.

Yang jelas bukan Irene, eh atau akan menjadi milik irene 🙃

Dengan tarikan napas panjang Irene mencoba menetralkan rasa gugup dan bimbangnya. Cukup sulit bagi Irene karena dirinya akan bertemu dengan Mino secara langsung untuk kedua kali nya setelah Mino sadar dari tidur panjangnya. Bedanya kali ini dirinya akan benar-benar bertatap muka dengan Mino, berbeda dengan kejadian terakhir kali saat dirinya berjumpa dengan Mino secara tak sengaja di kantor

Irene menapaki kediaman keluarga song dan disambut oleh sang pemilik rumah langsung. Kiko bahkan tanpa ragu merengkuh tubuh Irene kedalam pelukannya, sebelum akhirnya membawa Irene menuju lantai atas

"Masuklah!!! Mino ada di dalam. Aku akan menyusul setelah mengambil beberapa berkas di ruang kerjaku" perintah Kiko dengan nada lembut dan juga senyum yang selalu terukir diwajahnya

"T---tapi...bagaimana jika tuan Song bertanya siapa saya dan untuk apa saya datang kemari?" Pertanyaan Irene memang tidak salah mengingat Mino pasti tak mengenali dirinya

"Katakan saja jika kamu adalah sekertaris pribadinya" ucap Kiko sebelum menepuk bahu Irene dan membiarkan sang gadis berjumpa langsung dengan sang adik

Setelah Kiko pergi Irene memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Mino

Satu

Dua

Tiga

Tiga kali Irene mengetuk pintu dan tidak ada jawaban dari dalam sana. Hingga dengan perlahan Irene memegang knop pintu dan ----





























To be continued

Dan apaan woy gantung amat aelah

Iye gapapa biar pd penasaran

Dahlah bye semua 🤣🤣 makasih buat support dan dukungannya di story' abal-abal ini 😘😘

Sorry kalau ada salah2 ketik salam sayang HyunHa Noona 💙

A Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang