Part 9

1.5K 138 70
                                    

Hello everybody.. I'm back..
Akhirnyaaaa Aku bisa up juga.. semoga part ini suka ya..
***

Waktu terus bergulir, sudah 2 bulan sejak Tae Eul diangkat menjadi Sukwon. Ia juga sudah mulai terbiasa dengan segala yang ia lewati di Istana. Banyak pekerjaan yang ternyata dia harus lakukan disana sebagai Salah satu istri Kaisar. Dibulan pertama, ia dengan Permaisuri menyiapkan Upacara pembuatan Meju*.

Tae Eul sendiri takjub dengan segala macam ritual yang masih dipertahankan oleh Istana ini. Dengan segala kemajuan jaman dan teknologi, Istana Masih memegang banyak adat dan istiadat lama yang sudah berakar ratusan tahun. Saat pembuatan Meju saja begitu kental dengan ritual. Dari pemilihan hari pembuatannya oleh pihak astronomy Istana, pemilihan Dayang yang akan bertugas membuat Meju dan segala macamnya.

Selain itu Tae Eul juga Di sibukkan dengan berbagai pertemuan hal-hal diluar Istana. Jika Kaisar dan Permaisuri sedang melakukan kunjungan kerja diluar negri maka ia akan menggantikan untuk menghadiri acara Di Dalam negri. Bahkan ia juga pernah menggantikan Permaisuri Yang tidak bisa menemani Kaisar disebuah acara penting.

Lee Gon sendiri sering kali menghabiskan malam di pavilion Tae Eul. Tentu saja mereka banyak menghabiskan malam dengan berbincang, saling berbagi pendapat atau sekedar bertukar kisah ringan, tentang masa kecil dan lainnya. Mereka akan tertidur diranjang yang sama dan selalu terbangun dengan posisi yang sama, Lee Gon selalu memeluk Tae Eul dengan erat.

Namun sepertinya pepatah bahwa dinding Istana penuh dengan telinga dan bibir memang benar adanya. Bagaimana bertolak belakangnya sikap Lee Gon pada Tae Eul dan pada Permaisuri Yoo. Bagaimana ia juga lebih sering menghabiskan waktunya lebih banyak dengan Tae Eul menjadi pembicaraan dikalangan para wanita Istana dan juga Dayang. Namun Tae Eul sendiri yang mendengarkan rumor yang berkembang dikalangan wanita istana hanya mendiamkannya saja. Padahal Nari sendiri sudah berulang kali meminta Tae Eul untuk bersikap tegas. Namun memang seorang Jung Tae Eul yang dididik dengan cara berbeda oleh orang tuanya hanya berkata, " biarkan, mereka akan lelah sendiri".

***

Tidak lama lagi di Kerajaan ini akan diadakan perayaan besar. Perayaan menandakan kenaikan Tahta Kaisar Lee Gon yang ke 21 Tahun. Segala macam persiapan sudah dilakukan diistana. Sampai diwaktu perayaan. Segala lapis masyarakat berbondong-bondong menyaksikan perayaan megah itu. Setiap tahun juga ditampilkan pencapaian Kaisar Lee Gon untuk Kerajaan Corea.

Setiap kali melihat Video tersebut ditayangkan Rakyat begitu bahagia dan bersyukur bahwa mereka diberkati oleh Kaisar yang sangat luar biasa. Selama 10 tahun belakangan Kerajaan Corea menduduki posisi ke 4 negara berpenghasilan tertinggi didunia. Segala macam fasilitas yang bisa Rakyat nikmati semakin baik dari tahun ke tahun. Mulai dari pendidikan sampai kesehatan, semuanya diprovide oleh Kerajaan dengan baik.

Namun sebenarnya tidak ada yang tau setiap kali perayaan kenaikan Tahtanya, Lee Gon selalu merasa sedih. Ia masing ingat peristiwa 21 tahun yang lalu dengan sangat jelas. Ayahandanya meninggal tepat dihadapannya. Ia yang saat itu masih berusia 10 tahun berkewajiban mengambil alih Tahta Ayahandanya, sebagai Kaisar Baru di Kerajaan ini.

Lee Gon yang setelah seharian bergulat dengan perayaan Di Istana memilih untuk beristirahat di ruangan pribadinya. Kenangan itu, kenangan 21 tahun yang lalu tiba-tiba menyusup dalam keheningannya

Flashback

21 Tahun yang lalu.

Lee Gon, Sang putra mahkota memandang sayu pada tubuh Ayahandanya, Kaisar Lee Ho. Sudah seminggu ini Ayahandanya terbaring diranjangnya. Kaisar Lee Ho memang sejak kecil mengidap kelainan Jantung, dan seiring berjalannya waktu keadaanya semakin memburuk. Ia sudah melakukan beberapa kali operasi, namun hal itu tidak banyak membantu.

The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang