End Part 25

304 23 10
                                    

Hai kembali lagi with me.. ahahahaha.. baiklah.. Dr pada lama-lama cuss lah..

***
"Maafkan saya Sook Bin Mama, tapi Anda tidak bisa masuk kedalam. Pyeha memerintahkan tidak ada satupun yang di Izinkan masuk", cegah Seok Budaejang.

" Seok Budaejang.. apa kau berani untuk melarang ibu dari Calon Kaisar? Biarkan aku masuk!", Sergah Tae Eul. Namun Salah satu pengawal kepercayaan suaminya itu tetap tidak bergeming dan melarang Tae Eul untuk masuk kedalam ruang bawah tanah.

" Mama, lebih baik anda kembali, saya tidak ingin kehilangan pekerjaan saya apalagi nyawa saya karena melanggar titah Kaisar, Myeong sanggung lebih baik kau bawa Sook Bin Mama untuk beristirahat. Ampuni saya Yang Mulia!".

Tae Eul akhirnya harus menyerah dengan kegigihan pengawal suaminya itu dan memilih pergi menuju kediamannya. Namun sebelum ia masuk kedalam Chuiseondang, ia melihat Daewang daebi sudah terlihat menunggunya.

" Daewang daebi Mama, ada masalah apa sampai anda yang datang kediaman saya? Seharusnya anda memanggil saya untuk menemui anda. Mari kita masuk, aku akan meminta dayang menyiapkan teh dan kudapan untuk Anda".

Kini kedua wanita Istana dalam itu sudah duduk berhadapan. " Bagaimana keadaanmu, Sook Bin? Aku sangat mengkhawatirkanmu. Tuan Jung, kakekmu kemarin datang menemuiku. Ia juga sangat mengkhawatirkanmu".

" Berkat Anda, saya juga Wonja baik-baik saja, Yang Mulia. Maaf jika aku lagi-lagi membuat Anda khawatir", ujar Tae Eul.

" Sook Bin, Istana memang terlihat begitu Indah, begitu megah, orang-orang diluar sana bahkan menginginkan kehidupan yang mereka imajinasikan tentang Istana bukan? Namun, sebenarnya Istana adalah tempat paling mengerikan, tidak jauh berbeda seperti medan perang. Siapa yang kuat, siapa yang berkuasalah yang akan bertahan didalamnya. Tidak hanya tahta Naga saja yang penuh dengan darah, terkadang Istana dalampun tidak luput dari segala macam hal mengerikan. Kau masih kerabatku, maka dari itu aku berharap kau akan menjadi seseorang yang punya kekuatan besar, demi menjaga dirimu sendiri juga demi calon Kaisar yang akan melanjutkan tahta Pyeha nantinya, anakmu".

" Ye, Mama... Saya akan selalu mengingat perkataan Anda".

***

Lee Gon benar-benar membuat perkataannya pada tersangka menjadi kenyataan. Ia bisa melihat raut wajah ketakutan tidak hanya ada diwajahnya namun juga keluarga juga putri semata wayangnya. Melihat keluarganya sedang bersiap untuk mendapatkan hal yang sama dengannya, sang tersangka menjerit putus asa. Ia tau semakin ia diam maka apa yang ia rasakan akan diterima keluarganya.

" PYEHA... PYEHAAAAAAAAAA.. AMPUNI SAYA.. SAYA HANYA BAWAHAN YANG MENAATI PERINTAH MAJIKAN SAYA, JADI TOLONG.. KELUARGA.. KELUARGA SAYA.. LEPASKAN MEREKA..." , Lelaki yang sudah babak belur itu berteriak, dengan susah payah mengeluarkan sisa-sisa tenaganya.

" Seharusnya kau, membuka mulutmu sejak kemarin. Sekarang katakan siapa yang menyuruhmu untuk mencoba mencelakakan Sook Bin juga Wonja!".

" Cheonha.. Geunsang Cheonha..."

Lee Rim, Lee Gon tak menyangka jika nama pamannya yang akan keluar pertama kali dari mulut lelaki ini. Ia sempat mengira jika nama ayah mertua, atau kakek Da Kyung yang akan disebutkan, namun ternyata. Pernyataan dari lelaki ini sudah cukup semakin memberatkan Keterlibatan pamannya dan pastinya juga akan menyeret Da Kyung kedalamnya. Mengingat bahwa sebelumnya mereka beberapa kali pernah bertemu.

"Bawa mereka semua ke Kantor Polisi, dan lempar mereka kedalam penjara. Titipkan anaknya ke panti asuhan, namun taruh satu pengawal untuk mengawasi putrinya itu!". Perintah Lee Gon pada Jo Yeong.

" Ye, Pyeha.. saya akan melaksanakan perintah Anda!".

***

Berita tentang, Lee Rim, Keterlibatan paman Kaisar juga Permaisuri Yoo dengan cepat menjalar disepanjang Istana, tidak butuh berhari-hari semua orang Di Istana sudah bergosip tentang hal itu. Semua yang terlibat dalam kejadian ini sudah ditahan, dan pasti akan menerima Hukuman mati, tanpa terkecuali termasuk dengan Permaisuri Yoo.

The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang