5

8.7K 715 129
                                    

"Park jimin.. "

Jimin melenguh pelan saat merasa pipi nya ditoel-toel.

"Eh.. Maaf sajangnim.. Saya janji tidak akan ketiduran lagi"
Pria manis itu segera bangkit berdiri dan membungkuk berulang kali.

"Hmmm.. "

Si manis baru ngeh, jika ditubuhnya tersampir jas milik taehyung.

"S-sajangn-"

"Iya itu punya ku.. Aku sengaja taruh situ biar kau cuci".

"Ohh.. Nee nee.. "

Si manis segera mengambil tas selempang nya dan hendak pulang. Namun sebelum meraih gagang pintu, pergelangan tangannya ditahan oleh taehyung.

"Karena kau tertidur.. Aku ada tugas tambahan untukmu"

Karena merasa bersalah telah tertidur jimin pun mengangguk pasrah. Keduanya keluar kantor bersama membuat para pegawai semakin yakin ada hubungan istimewa antara si bos dan sekretaris itu, tak terkecuali Irene, kini dirinya benar-benar geram

"Dasar sialan.. Lihat saja.. "

******

Kali ini taehyung yang menyetir tanpa perbincangan diantara keduanya. Hanya suara musik diradio yang menjadi teman sepi.

Saat lampu merah taehyung melirik jimin yang nampak memeluk dirinya sendiri. Apa dia sedang kedinginan?

Si tampan pun mematikan ac membuat jimin menoleh.

"Trimakasih sajangnim.. "

"Untuk apa? Aku mematikan ac karena hemat bensin"

"Ohh maaf.. "
Jimin tersenyum tipis dan kembali menatap ke arah jendela.

Ya kalian pasti bisa menilai sendiri taehyung itu lelaki macam apa

******

Taehyung membawa jimin ke salah satu bar terbaik yang ada di Seoul. Vinga, Apgujeong, adalah tempat yang menawarkan minuman spesialis anggur.

Usai turun dari dalam mobil, si mungil pun terus mengekori si bos hingga akhirnya duduk di area sudut.

"Karena aku lapar.. Kita sekalian pesan makanan"

Jimin mengangguk-angguk nurut. Si pria pun memanggil pelayan dan mulai memesan.

"Sajangnim.. Apa tugasku disini? "

"Makan sampai kenyang dan menemani ku minum.. Dan saat diluar berhenti memanggilku 'sajangnim' aku punya nama.. Kau masih ingat atau sudah lupa?"

"Saya masih ingat sajangnim.. Maksudku.. Taehyung.. "

Si tampan tersenyum tipis kemudian mengangguk.

"Begitu lebih baik.. "

Tak lama pesanan mereka pun tiba. Tenderloin steak dan segala jenis anggur-angguran.

Keduanya mulai makan dengan tenang, sejujurnya jimin merasa gugup. Apakah setiap sekretaris pribadi diperlakukan begini?

Usai makan, keduanya lanjut menenggak anggur.

"Bersulang.. "

Ting

"Ceritakan tentang dirimu jimin.. Bukan karena aku penasaran hanya saja sebagai atasan aku harus tau latar belakang pegawai ku bukan? "

Jimin mengangguk kemudian mengusap sudut bibirnya sebelum bicara.

"Aku lahir di busan dan dibesarkan disana.. Saat lulus SMA aku mendapat beasiswa untuk kuliah di Seo-"

Childish BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang