11

7.5K 574 83
                                    

Hari ini taehyung ada meeting dengan karyawan-karyawan nya seperti biasa. Ruangan meeting masih sepi hanya ada si bos dan sekretaris yang tengah bercumbu di kursi meetingnya.

"Tae sudah.. Nanti kalo ada yang lihat tidak enak.. "

Taehyung menahan pinggul si manis saat dirinya hendak berdiri. Sang pria tampan sepertinya sedang 'ingin' namun diwaktu yang tidak tepat.

"Tae.. "

"Dibawah meja tidak akan ketahuan sayang.. Ayolahh"

Jimin menoleh kearah pintu yang masih tertutup itu. Meja taehyung memang terpisah dari meja para karyawan nya dan tertutup dari depan maupun samping sehingga jimin tidak akan terlihat.

"Pleasee babee"

Jimin mendengus seraya berlutut dibawah kolong meja membuka sabuk dan resleting taehyung. Sang pria tampan langsung mengadahkan kepalanya saat itu juga

"Aahh yess baby.. "

Mulut jimin memang yang terbaik.

Tak lama para karyawan mulai berdatangan, jimin sedikit panik saat mendengar langkah kaki namun taehyung menahan kepalanya dan memberi kode supaya tetap lanjut.

Selama meeting jimin terus mengulum, menjilat, menyedot, juga mengocok kejantanan prianya. Taehyung bahkan sampai menggigit bibir bawahnya untuk sekedar menahan desah kenikmatan.

Dirinya sempat melirik kearah jimin. Shit. Seksi sekali pemandangan dibawah sana.

Irene menyadari keanehan taehyung. Pria itu terus meremat pulpen dan sesekali tersenyum pada kolong meja. Si wanita mendengus kesal karena dia bisa menebak apa yang ada dibawah sana dan sedang apa.

Setelah meeting selesai seluruh karyawan pun tak terkecuali Irene keluar dari ruangan.

"Sudah sayang.. "

Jimin yang sedang main HP pun menengok kearah taehyung dan segera keluar dari kolong.

"Aigoo punggung ku pegal tau"

"Haha mianhae.. Kau luarbiasa sayang"

Jimin terkekeh saat taehyung menciumi pipinya kemudian merengkuh pundaknya.

"Kajja.. "

"Apa kamu yakin sudah tidak ada orang diluar? "

"Mereka pasti sudah bubar sayang.. Untuk apa lama-lama berdiri di depan ruang meeting.. Kajja.. Kamu pasti sudah lapar kan? Kita makan diluar"

Jimin pun tersenyum kemudian mengecup pipi taehyung.

"Ne kajja"

Ceklek

"Ternyata benar dugaanku"

Jimin membulatkan mata serta menelan ludah melihat Irene yang berdiri dibalik pintu dengan tangan menyilang di depan dada. Sorot mata wanita itu penuh dengan penghakiman membuat jimin merasa takut.

"Sekretaris park, bukankah kau sudah memiliki tunangan? Tapi kenapa kau malah menjalin hubungan dengan sajangnim? Kau tau.. Dirimu tidak lebih dari seorang jalang"

Hati jimin terkoyak dengan pertanyaan sekaligus pernyataan itu. Bibirnya kelu hingga hanya mampu menunduk dan merasa malu.

"BAE IRENE! "

Taehyung menarik jimin kebelakang tubuhnya dan menatap garang pada si wanita.

"Aku akan memecatmu!"

"Kau mau memecatku hanya karena aku mengatakan sekretaris park adalah jalang? "

PLAK

Tangan taehyung kelepasan.

Childish BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang