Penghuni gudang sekolah.

292 51 9
                                    

Bell berbunyi seluruh siswa bergegas pulang ke rumah masing-masing. Sama halnya seperti gua, gua juga segera keluar menuju gerbang, namun langkah kaki gua terhenti saat merasakan ingin buang air kecil. Gua pun berbalik arah menuju toilet.

Hari ini Aura tidak masuk sekolah dikarenakan ada acara keluarga. Sehingga hari ini gua beraktivitas di sekolah serasa sepi tidak ada Aura.

Dan masalah Riko beberapa hari lalu, gua mendapat kabar dari Bu Riska bahwa Riko sudah kembali seperti dulu namun ingatnya agak terganggu membuat ia lupa akan semua hal selama satu tahun belakangan ini.

"Semoga deh ga ada yang gangguin gua." Ucap gua sembari berjalan menuju toilet.

Sekolah mulai sepi. Dan gua segera menuju toilet dengan langkah yang cepat. Setelah sampai, gua mengunci pintu toilet, beberapa menit kemudian keluar dari toilet dengan perasaan yang lega.

Selepas merapihkan rok gua bergegas menuju gerbang sekolah.

Langkah kaki gua terhenti saat mendengar suara seseorang menangis. Gua bisa pastiin suara tangisan itu berasal dari gudang sekolah yang posisinya tidak jauh dari toilet.

Gua pun mendekat ke arah gudang dan membuka pintu yang tak terkunci. Tidak membutuhkan waktu lama, saat gua membuka pintu, gua melihat seorang siswi yang sedang menangis, mau tidak mau gua menghampiri perempuan itu yang mengenakan seragam sama seperti gua.

"Haii, kenapa ada disini? ada yang bisa gua bantu?." Ucap gua tanpa merasakan apa pun.

Perempuan itu pun membalikan tubuhnya.

"Tolong aku..." Sambil menampakan wajahnya.

Gua tersentak kaget saat melihat wajah perempuan itu, lalu berlari keluar gudang dengan jeritan yang terdengar sangat kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gua tersentak kaget saat melihat wajah perempuan itu, lalu berlari keluar gudang dengan jeritan yang terdengar sangat kencang.

Tanpa disadari gua berlari sangat kencang, sampai gua berada di depan sebuah kelas.

Gua berusaha menenangkan diri dan beristirahat disisi koridor.

"Hey. Kakak kenapa?." Tanya seseorang sambil sedikit menggoyangkan bahu gua.

"Gua ga ngapa-ngapain jangan ganggu gua! masalah tadi gua ga maksud ganggu, gua kira lu salah satu siswi disekolah ini." Teriak gua dengan menutup mata dengan kedua telapak tangan.

"Ini aku kak." Ujarnya lagi.

Gua masih enggan membalikan tubuh melihat sosok yang ada dibelakang gua.

"Kalau lu hantu, mending pergi gua ga mau berurusan dengan kalian." Rintih gua masih ketakutan.

"Aku kevin ka anak kelas 10."

Akhirnya gua berani membalikan tubuh.

"Ohh kirain siapa." Jawab gua sambil menghela nafas.

"Kakak liat apa."

"Ga liat apa-apa kok." Jawab gua tenang.

"Tadi aku liat kakak berlari sambil teriak dari arah gudang makanya aku samperin kakak kesini, siapa tau kakak membutuhkan bantuan." Ucapnya ramah.

"Gua gpp kok tenang aja."

"Kakak diganggu perempuan penghuni gudang ya."

"Lu bisa liat dia?." Tanya gua sangat penasaran.

"Ngga ka. Pasti kakak melihat perempuan menangis didalam gudang sekolah kan?."

"Kok lu bisa tau?."

"Rumor perempuan menangis di gudang sekolah sudah ke sebar ka. Tapi, belum ada yang melihat perempuan itu. Kakak liat dia?."

"Iya gua liat. Dia minta tolong, tapi gua teriak dan berlari karna dia tiba-tiba menampakan wajahnya yang seram. Yaudah gua duluan ya thks infonya." Ujar gua berdiri dan meninggalkan tempat itu.

"Hati-hati." Ucap Kevin.

Bukan gua tidak mau berbicara lama-lama sama anak itu tapi gua tidak mau perempuan penghuni gudang terus meneror gua kalau gua mengikut campuri urusannya.

Hari ini mamah sudah pulang dan berjanji akan menjemput gua disekolah selepas sampai di Indonesia.

Saat sampai di depan gerbang sekolah gua tidak melihat keberadaan mamah atau pun mobilnya.

Sekitar 10 menit gua menunggu, namun mamah belum datang juga.

Gua berniat mengirim pesan kepada mamah, menanyakan jadi atau tidak menjemput gua di sekolah.

Mah, jadi jemput Yaza?


Tidak membutuhkan waktu lama. Layar handphone gua berdering, gua lihat ada pesan masuk dari mamah.

Mimom❤️

Jadi sayang. Ini mamah
bentar lagi sampai, maaf
yang telat biasa jalan macet.

Setelah membaca pesan, gua memilih memainkan hp sembari menunggu kedatangan mamah.

Gua tersenyum melihat mobil mamah melaju dari kejauhan.

"Lama ya sayang?." Tanya mamah.

"Ga kok mah."

"Yaudah yuk masuk, keburu sore nih." Ujar mamah sambil masuk ke dalam mobil.

Selama perjalan kami membicarakan gimana keadaan Ka Gevan. Dan sedikit menceritakan kejadian-kejadian disekolah selama mamah berada di Belanda.

Jangat lupa vote & komen... Terus follow akun author😉

Jangan jadi readers yg bisu y🤗❤️

𝙸𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 𝙶𝚒𝚛𝚕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang