CN: 10

354 35 3
                                    

"Jimin."

"Iya?."

"Aku ingin memberitahumu sesuatu."

"Apa?."

"Aku mempunyai apartemen."

Jimin kaget ia menatap Chanyeol dengan wajah tidak percaya.

"Kau serius hyung?."

"Aku serius, mau ikut aku kesana? Hari ini juga libur kau tidak mau refreshing? Apartemenku dekat pantai."

"Aku mau ikut, sekali sekali aku tidak mau berada di rumah ini."

"Ayo kita pergi."

. . . .

"Astaga Rose sudah lama aku tidak makan odeng ini." Ucap Jennie sambil memakan itu dengan lahap.

"Pelan pelan Jennie, nanti kau bisa tersedak."

"Kau masih ingat tidak toko kue saat masih kecil kita sering kesana?."

"Aku ingat."

"Aku ingin kesana Rose."

"Baiklah, aku juga rindu tempat itu."

"Kya! Kau tidak pernah kesana lagi? Apa toko itu masih buka?."

"Saat kau ke Jepang aku tidak pernah kesana lagi."

"Kalau begitu ayo!." Jennie menarik lengan Rose dan mereka pergi ke toko kue itu.

. . . .

"Wah... Hyung apartemenmu ini sangat keren, bagaimana bisa kau membeli apartemen semewah ini?." Bingung Jimin karena Chanyeol dapat membeli apartemen mewah.

"Kau mau tahu?."

"Iya, aku penasaran."

"Apa kau tidak ingat kakek pernah memberikan kita masing masing 2 berlian?."

"Ahhh... Aku ingat hyung, jadi kau menjual berlian itu?."

"Iya, satu berlian aku bisa membeli apartemen ini dan berlian satunya aku ingin membuat modal untuk perusahaanku nanti."

"Kau keren hyung, sekarang kau sudah bisa memikirkan bagaimana masa depanmu nanti."

"Berlianmu masih ada?."

"Masih hyung aku tidak tahu mau digunakan apa berlian itu."

"Simpan saja jika ada keperluan mendadak kau bisa menjualnya."

"Iya hyung, ngomong ngomong kenapa kau tidak mau menjadi pewaris HS Company?."

"Aku tidak perduli dengan perusahaan itu, biar saja orang tua Bangka itu yang mengurusnya dan kalau kau mau menempati posisi itu tempati saja."

. . . .

"Rosie apa ini benar tokonya?."

"Kurasa begitu, nama tokonya juga sama."

Rose, dan Jennie kebinggungan karena toko yang mereka ingat sudah berubah.

"Ayo masuk." Mereka pun masuk ke toko itu lalu mereka duduk berhadapan dengan di tengah meja.

"Permisi." Ucap Rose pada wanita tua yang sedang tidur di kasir.

"Aaahhh... Iya?." Wanita itu bangun dari tidurnya.

"Astaga... Bibi Daibin pasti kelelahan harus menjaga toko ini." Khawatir Jennie.

"Bagaimana kau tahu namaku?."

CONTRITION || ChanroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang