Junmyeon dan Joohyun mereka dalam perjalanan pulang menuju rumah Junmyeon.
"ingat Junmyeon jika kau melanggar semua janjimu aku akan menceraikanmu." Ancam Joohyun.
"Astaga, kita belum menikah saja kau sudah mengancamku." Ucap Junmyeon.
"Aku yakin kau mempunyai rencana licik."
"Tidak Joohyun, pokoknya aku mau kita hidup bersama selamanya sampai maut memisahkan kita nanti."
"Kau itu aneh Junmyeon. Aku jadi curiga denganmu."
"Aneh bagaimana?." Tanya Junmyeon.
"Dulu saat aku yang meminta menikah muda kau bilang jangan cepat cepat menikah aku jadi ragu menikah denganmu." Jawab Joohyun.
Junmyeon menghentikan mobil yang ia kendarai lalu menghadapkan tubuhnya dengan Joohyun.
"Turunlah."
"Apa? Kau menyuruhku turun di jalanan?." Tanya Joohyun.
"Siapa yang menyuruhmu turun di jalanan? Kita sudah sampai Joohyun."
"Ouh...."
Saat Joohyun ingin turun lengannya di cegat oleh Junmyeon.
"Joohyun, jangan pernah ada rasa ragu menikahiku. Aku sungguh tulus aku sudah memikirkan ini berkali kali jadi jangan ragu denganku." Junmyeon tersenyum.
"Baiklah." Joohyun membalas senyuman Junmyeon.
"Ayo kita masuk." Ajak Junmyeon.
"Apa ada yang merindukanku disini?."
"Oppa!." Jennie terkejut karena tiba tiba Junmyeon datang.
"Eoh Jennie, kau sudah kapan kau tiba di Korea?."
"Tadi pagi."
"Apa? Kau tidak memberitahuku?."
"Surprise."
Datanglah Rose diantara pembicaraan mereka ia berkata, "Jennie lebih suka datang diam diam seperti maling oppa."
"Kya! Rosie!."
"Memang benarkan?."
"Kalian jangan mulai lagi."
"Ayo kita berbicara di dalam saja kaki Joohyun mungkin pegal karena berdiri."
"Aahh? Tidak, jika kalian ingin berbicara lanjutkan saja." Ucap Joohyun.
"Oppa benar, jadi aku harus memanggil apa dengan kakak iparku ini?." Ucap Jennie
"Aku pernah bertanya pada Junmyeon kita hanya berbeda setahun jadi Jennie panggil saja aku eonnie."
"Baiklah eonnie."
Mereka berkumpul di ruang keluarga tertawa bersama, berbincang, dan membicarakan hal lainnya.
"Jadi kapan pernikahannya?." Tanya Jennie.
"Besok." Jawab Junmyeon.
"Astaga! Cepat sekali!." Kaget Jennie.
"Benar, aku sempat berfikir apa otak Junmyeon benar benar waras?." Ucap Joohyun mengundang tawa.
"Selesai pernikahan kau langsung berangkat ke Jepang?."
"Iya, aku harus benar benar lulus baru bisa menetap di Korea."
"Jika kau membutuhkan pekerjaan hubungi saja aku."
"Tidak oppa aku akan berusaha sendiri mencari pekerjaan."
"Tapi itu akan sulit Jennie. Kebanyakan perusahaan itu lebih memilih orang orang yang mempunyai pengalaman bekerja."
"Oppa meremehkan aku? Aku akan buktikan kepada oppa kalau aku bisa mencari pekerjaan sendiri." Ucap Jennie dengan mantap.

KAMU SEDANG MEMBACA
CONTRITION || Chanrose
Fanfiction"lupakan tanggung jawabmu Chan! aku bisa menjaganya! aku bisa menjadi 2 peran! pergilah!" "bagaimana pun dia anak ku!" "tolong tinggal kan aku! nikahi Jennie! jagalah sepupuku itu dengan baik! Jangan pernah temui aku atau menghubungi ku! baiklah aku...