CN: 12

326 28 1
                                    

Saat jam istirahat Chanyeol dan Rose berada di rooftop bersama.

"Chanyeol."

"Hhmm?."

"Kau sudah sering ke rumahku akan kau akan mengajakku ke rumahmu?."
Tanya Rose.

"Sebaiknya jangan Rose, aku tidak mau senyum cantikmu akan hilang jika kau ke rumahku kau mau tahu rose? Suasana di rumahku mengerikan."

"Hahaha... Kau ada ada saja Chanyeol." Rose tertawa.

"Aku serius sebaiknya jangan pernah ke rumahku."

"Kau saja tidak pernah memberikan alamat rumahmu padaku bagaimana aku akan tahu."

"Bisa saja kau memintanya pada Jimin."

"Hhmm... Baiklah aku tidak akan ke rumahmu."

"Mau berjanji denganku?." Chanyeol mengacungkan jari kelingkingnya.

"Aku berjanji." Rose mengapit jari kelingkingnya dengan jari Chanyeol.

. . . .

Ddrrttt...

"Hallo?."

"Tuan aku sudah menemukan informasi tentang Chanyeol."

"Kirim datanya padaku sekarang."

"Baik tuan."

Ttring...

Sebuah pesan masuk lewat handphone Minjung.

"Astaga!."

. . . .

"Joohyun kapan kita akan menikah?."

"Bukankah sesuai perjanjianmu saat aku lulus kita akan menikah."

"Tapi bukankah menikah lebih cepat lebih baik?."

"Astaga Junmyeon kau sendiri bilang jangan cepat cepat menikah, aku tidak mau saat aku masih kuliah aku hamil dan juga aku tidak mau berhenti sekolah! Aku harus lulus kuliah aku tidak mau anakku di ejek ibunya tidak berpendidikan."

"Astaga Joohyun pemikiranmu panjang sekali, orang tuaku memintaku agar menikahimu dengan cepat."

"Tidak mau Junmyeon!."

"Aku janji kau tidak akan hamil saat masih kuliah."

"Tidak!."

"Aku mohon Joohyun."

"Huh... Gayamu saja CEO tapi tingkahnya seperti anak kecil."

"Tingkahku seperti ini karena bersamamu Joohyun."

"Ck! Menyebalkan itu, aku ingin pulang."

"Aku antar ya? Aku juga mau menemui orang tuamu."

"Mau apa lagi menemui orang tuaku?."

"Aku mau mendekatkan diri dengan calon mertuaku."

"Baiklah."

. . . .

Chanyeol berada di kamarnya sekarang tapi entah kenapa ia merasa tubuhnya kurang sehat. Chanyeol memanggil Jimin untuk membawakannya sebuah apel.

"Hyung! Ini apelmu." Jimin menyerahkan apel itu ke Chanyeol.

"Terima kasih."

"Hyung tumben sekali kau menyuruhku untuk mengambil apel biasanya kau yang mengambilnya sendiri."

"Entahlah Jim aku merasa tidak enak badan."

"Benarkah?." Jimin menempelkan punggung Tangannya ke dahi Chanyeol. "Astaga hyung, kau demam! Kau harus ke dokter hyung."

CONTRITION || ChanroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang